•JANGAN LUPA! PENCET TOMBOL VOTE, KOMEN DAN SHARE CERITA INI👌•
Selamat membaca teman":)
O
o
°"Duh June kok kamu tumben sih kesiangan, biasanya kamu tuh gak gini loh. Nanti kalau ke sekolahnya terlambat gimana? Mau di hukum? Mau nama baik kamu tercoreng karna terlambat? Mau di taruh mana muka mamah dan papah kamu kalau anak nya suka telat"
Sepagi ini ocehan Gracia mengusik ketenangan telinga Jane. Tolong lah,ini baru jam 5.30, mereka masih punya waktu satu setengah jam untuk siap-siap dan 30 menit buat berangkat. Jam 7.30 SMA Venus baru mulai proses KBM kok.
"Ayok bangun! Cepet siap-siap! Sayang kamu cepetan mandi sana ah"
Ributnya keluarga cemara ini.
Mau tak mau Jane bangun dari tidurnya, segera mandi dan bersiap-siap untuk ke sekolah. Sebelum masuk ke kamar mandi, tak lupa gadis itu menimbang berat badannya. Naik satu ons saja, habis riwayatnya.
"43,23"gumam Jane, "Perasaan kemarin masih 44-an, udah kek tengkorak idup gue"
Tinggi Jane 168cm dengan berat badan 43-45 kg, tetapi Emalia--mamah nya bilang Jane gendutan. Heran badan kurus begini gimana bisa di bilang gendut sih.
Setelah selesai dengan ritual utama nya yaitu nimbang berat badan, Jane segera mandi dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Seragam sudah terpakai dengan rapih, dasi sudah pada tempat nya, rambut sengaja ia kuncir kuda dan tak lupa sepatu sniker putihnya. Tenang, di SMAV murid di perbolehkan memakai sepatu dengan warna dan jenis yang beragam. Yang terpenting setiap hari senin wajib pakai sepatu pantofel hitam karena upacara.
Ini yang membuat Jane malas, sarapan. Sudah ada si kepala keluarga, Gracia beserta kedua anak nya. Namun tunggu, dimana Emalia?
"Pah mamah mana?"tanya Jane pada sang papah.
"Maaf Jane, papah kurang tau. Mamah kamu gak ada izin atau bilang apa-apa sama papah. Mungkin ada rapat dadakan pagi ini, makanya dia gak sempet ngabarin kamu atau orang rumah"jawab Son panjang lebar.
"Pah, hari ini Jane gak pulang bareng June. Jane ada urusan,jadi pulangnya agak telat"ujar Jane. Hari ini ia ada janji dengan seseorang.
"June langsung pulang ya, inget sebentar lagi ulangan semester loh. Kurang-kurangin kegiatan di luar yang kurang penting itu"Jane tau, kalimat itu merupakan bentuk sindiran untuk Jane.
"Aku udah izin mamah kok pah"lanjut Jane.
"Gimana sih udah tau anak nya jarang masuk sekolah, harusnya kurang-kurangin urusan di luar yang gak penting-penting amat itu. Mending waktunya di pake buat belajar, gak malu jadi peringkat 5 terus? June aja bisa jadi yang pertama masa kamu untuk jadi yang posisi kedua aja gak bisa"
Sayangnya Jane gak bakat ngelawan omongan orang tua, jadilah gadis itu diam saja. Berusaha tidak perduli dengan perkataan Gracia barusan.
"Iya gapapa, mereka juga punya urusan lain selain belajar"
Tuh denger!
"Ya itu sih nasihat aku aja"
"Ayok di mulai sarapannya"titah Son.
"Mamah buat sendiri loh ini, gimana Jeon enak gak"tanya Gracia semangat pada anak bungsunya. Jeon nya hanya ngangguk-ngangguk saja, bagi semua anak masakan ibu nya lah yang paling enak.
"Besok mamah masak sarapan yang berbeda, pokoknya mulai sekarang mamah yang bakal buat sarapan"
"Hebatnya istri aku"puji Son.
KAMU SEDANG MEMBACA
RivalTWINS [END]
Teen FictionIni kisah si kembar selisih 10 menit yang lahir dari rahim berbeda. Pahitnya hidup sampai rumitnya percintaan mereka. Note : Cerita sudah selesai, namun belum di revisi jadi maaf kalau banyak bertebaran typo:) selamat membaca❤