PART 19

2.2K 35 3
                                    

Rasa kesal, bodoh, marah, semuanya menjadi satu berkecamuk di tempurung kepala seorang Al. Salah kah dia atau tidak karena belum mampu membuka jati dirinya di acara pelamaran Rahma beberapa jam yang lalu? Hanya tuhan dan dia yang mengetahui jawabannya.

Sebuah Rumah bergaya minimalis tempat kediaman kedua orang tua Al, terlihat sebuah SUV Range Rover baru saja tiba di garasi rumah mereka. Tampak juga sedan Civic kesayangan Al terparkir didalam garasi tersebut.

"Assalamualaikum" Sapa Citra saat memasuki rumah mereka.

"Wa'alaikumsalam.... Loh kok kalian udah pulang?" Tanya mamanya Al.

"Iya Ma, kan acaranya udah selesai" jawab Citra sambil melihat Al setelah menyalim tangan mamanya. Citra langsung naik ke lantai 2, masuk kedalam kamarnya tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Echi yang mendengar suara citra yang baru tiba, segera keluar kamar sambil membawa laptopnya. Rupanya citra sudah masuk ke kamar.

Echi menyusul masuk. "Kak Cit, bantuin setting laptop baru echi dong kak" ujar Echi saat menghampiri citra.

"Bentar dulu dek, kakak mau ganti baju dulu" jawab Citra sambil berganti pakaian.

Karena pintu kamar tak tertutup, sang mamah langsung nyelonong masuk.

"Cit kakak kamu baik-baik aja kan?" sang mama lalu bertanya.

"Hemm... biasa Mah, kayak gak tau aja anak pertama mamah kek gimana" jawab Citra yang langsung di sambut sebuah senyuman oleh sang mama.

.

.

Jam dinding yang terletak di atas dinding sebelah kanan, menunjukkan pukul 22.11 WITA. Saat mama dan papanya sedang menonton bersama acara berita di ruang tengah. Dan juga Echi dan Citra sedang dalam kamar. Tiba-tiba Al turun ke bawah memakai kaos oblong biru, jeans lengkap dengan sepatu membuat mamanya yang baru saja melihatnya segera mengernyitkan alisnya.

"Mah Cicit mana?" Tanya Al yang masih berdiri.

"Tuh di kamarnya lagi areng si Echi... oh iya mau kemana nak malam-malam gini?"jawa sang mamah, dan keningnya mengerut memperhatikan penampilan putranya.

"Mau nyari udara segar mah" jawab Al singkat lalu segera pergi ke kamar Citra.

"Cit. Temenin kakak donk nyari udara segar" ujar Al saat sudah berada di kamar adiknya.

"Loh kakak, rapi banget nih" celetuk si Echi.

"Hehe... biasa aja kok Chi, kan ini juga cuma pake kaos santai" jawab Al lalu duduk di samping Echi sambil mengusap rambut adiknya.

"Tapi kok pakai sepatu kak?" Tanya Echi lalu menyandarkan kepalanya di bahu sang kakak.

"Kepo banget sih kamu Chi" jawab Al membuat Echi hanya memanyunkan bibirnya.

"Emangnya mau kemana Kak?" Tanya Citra setelah mengset-up Laptop si Echi.

"Gak tau juga Cit, pengen jalan aja."

"Echi ikut yah kak" ujar Echi.

"Gak usah... kamu masih kecil" ujar Al candain adiknya.

"Ihhh Echi dah 20 tahun kali kak, masa dibilang masih kecil sihhhh" ujar Echi kesal sambil cemberut membuat Al langsung memeluknya.

"Kok cuma Echi doank sih kak yang dipeluk? Cicit juga mauuuuu" ujar Citra lalu duduk di sebelah kiri Al.

"Hahahahah... sini sayang, kalian berdua memang adek-adek kakak yang paling cantik, pinter dan paling manja" ujar Al lalu memeluk kedua adiknya di tepi ranjang. Citra sebelah kiri dan Echi sebelah kanan. Sebuah kasih sayang antara kakak adik digambarkan oleh seorang Al saat ini.

Me & U - PRIVATE SECRET √ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang