PART 34

2.1K 32 3
                                    

Makassar...

"Terima kasih Pak sudah menginap di Hotel kami," Ucap seorang gadis siang ini saat sepasang suami istri baru saja melakukan check out.

"Reva, jam kerja kamu harusnya sudah selesai kan? Sudah waktunya kamu pulang," tegur seorang pria yang baru saja menghampirnya. Reza, GM Hotel Clarion baru saja menghampiri Reva karena biar bagaimana dia sangat paham bahwa gadis itu adalah gadis yang sedang dekat dengan pemilik perusahaan tempatnya bekerja. Tak bisa di pungkiri juga seorang Reza merasa sungkan terhadap Reva.

"Eh Pak Reza, iya pak... tapi bentar lagi Pak, gak enak ma teman-teman yang lain" Jawab Reva tersenyum.

"Ohh, ya sudah... aku tinggal dulu kalo gitu" Ujar Reza dan akhirnya meninggalkan meja resepsionis untuk keluar dari Hotel.

Dari kejahuan, Reva melihat sebuah mobil Honda All New CRV baru saja menjemput Reza saat pria itu telah tiba di depan lobby. "Hehe, paling itu ibu Rahma yang menjemputnya... hihihihi, pasti bahagia banget deh mereka sekarang" Batin gadis itu. Lalu tiba-tiba gadis itu terbayang wajah seorang pria yang selama ini mengganggu pikirannya. "Memang jodoh itu udah di atur ama yang kuasa, hufhhhh"

Rahma saat ini sudah tidak bekerja lagi di Hotel Clarion. Berbagai pertimbangan di awal akhirnya ia pun mau mengikuti saran dari suaminya, yaitu mundur dari perusahaan dan fokus menjadi ibu rumah tangga.

Reza, sejak kejadian malam itu. Malam dimana seluruh keluarganya mengetahui siapa Al sebenarnya, telah berjanji dalam hati bahwa mulai saat itu ia akan mendedikasikan hampir seluruh waktunya untuk memajukan perusahaan yang saat ini ia pimpin.

Seringkali saat Reza mengikuti Telecon Meeting bareng Pak Toto dengan kantor pusat 3MP, meeting bulanan untuk membahas bisnis review semua Regional Area yang berada diseluruh Indonesia dan dimana semua Direktur yang berada di HO ikut hadir di meeting tersebut, tak terlihat sama sekali di diri Al menyimpan dendam terhadapnya. Bahkan beberapa waktu lalu, justru Al lah yang mengajukan ke Citra untuk penyesuaian gaji Reza. Dengan kata lain, saat ini income yang diterima oleh Reza sangat jauh lebih besar daripada sebelumnya.

Lanjut ke Reva...

"Ibu Indah, aku pamit dulu yah" Ujar Reva setelah selesai membereskan semua pekerjaannya.

"Hemm, baiklah... thanks," Jawab Indah tanpa menoleh ke Reva, karena masih fokus menyelesaikan laporannya.

Reva melangkahkan kakinya keluar dari Hotel. Gadis itu sesekali melihat ke layar ponselnya, sekedar ingin mengetahui ada tidaknya panggilan atau pun pesan masuk.

Nihil, tak satupun telepon atau pesan yang masuk ke ponselnya. "Apakah ia sudah lupa ama janjinya? Apakah ia memang sangat sibuk sekarang?" Beberapa kali gadis itu mencoba untuk berfikir positif terhadap Al.

Tiiinnn...Tiinnnn! "Hei Non, jangan melamun terus... ayo cepat masuk" teriak seorang gadis dari dalam mobil city car saat salah satu jendela terbuka yang berhenti di depannya.

"Astagaaa ci, kok repot-repot gini sih jemput Reva" Ujar Reva saat tersadar dari lamunannya setelah mendengar suara melengking di dalam mobil.

Reva pun masuk ke dalam mobil.

"Kok muka loe ditekuk begitu?" tanya gadis berambut ikal yang sedang menyetir, tetapi orang yang ditanya tetap diam tak bergeming, bahkan tak ada respon satu katapun keluar dari mulutnya.

"Revaaaa... woiii Va" yang dipanggil masih tetap diam.

Tiba-tiba. Ciiitttttt bunyi rem mobil yang diinjak secara paksa untuk menghentikan laju mobil di area jalan yang untungnya cukup sepi.

"Eh.. eh... kenapa Ci?" Tanya Reva sedikit terkejut.

"Ya elah nih anak... loe kok diem aja gue tanya" Jawab Eci sambil menggelengkan kepalanya.

Me & U - PRIVATE SECRET √ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang