PART 40

3K 39 2
                                    

"Para penumpang yang terhormat, selamat datang di penerbangan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA – 0146 dengan tujuan Medan. Penerbangan ke Medan akan kita tempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam dan 15 menit, dengan ketinggian jelajah 32.000 kaki di atas permukaan air laut. Perlu kami sampaikan bahwa penerbangan Garuda Indonesia ini adalah tanpa asap rokok, sebelum lepas landas kami persilahkan kepada anda untuk menegakan sandaran kursi, menutup dan mengunci meja-meja kecil yang masih terbuka dihadapan anda, mengencangkan sabuk pengaman, dan membuka penutup jendela. Atas nama Garuda Indonesia kapten Alan Smith dan seluruh awak pesawat yang bertugas mengucapkan selamat menikmati penerbangan ini, dan terima kasih atas pilihan anda untuk terbang bersama Garuda Indonesia." Terdengar suara awak kabin baru saja menginformasikan bahwa pesawat akan segera take off. Kemudian seorang salah satu pria yang duduk di Business Class segera mengencangkan sabuk pengamannya.

Detik-detik saat lepas landas adalah sesuatu yang paling mendebarkan bagi para penumpang yang berada di dalam pesawat. Sejak pilot mengatakan "cabin crew, take off position", hampir semua penumpang baik yang berada di business class maupun di kelas ekonomi tak henti-hentinya berdoa sesuai keyakinan masing-masing. Begitu juga Al, ia baru saja membacakan Bacaan "Basmalah, Subhanallah dan Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billah" lalu menutup kedua matanya. Kemudian, ia kembali menatap keluar melalui jendela dengan pandangan kosong.

Akhirnya pesawat berhasil lepas landas dan mengangkasa di ketinggian 32.000 kaki atau sekitar 10.000 meter.

Siang ini, Al bertolak ke Medan untuk keperluan bisnis. Selain itu, dia memanfaatkan momen ini untuk mengalihkan sejenak pikirannya.

Sebuah Kursi yang dapat diluruskan hingga 180 derajat dan dilengkapi dengan pijat diarea pinggang sebetulnya bisa dimanfaatkan oleh semua para penumpang yang berada di kelas bisnis. Namun saat ini tak berlaku bagi Al.

Tak begitu lama, dua orang pramugari sedang mengantarkan beberapa menu makanan terdiri dari roti dan butter sebagai makanan pembuka. Untuk menu utama ada dua pilihan saat ini, yaitu Spaghetti atau opor ayam. Namun sepertinya, Al sedang tak berselera untuk mencicipin menu-menu tersebut.

"Orange jus-nya aja Mba." Ujar Al.

"Baik Pak." Jawab salah satu pramugari lalu menuangkan sebuah orange jus ke dalam gelas yang telah di persiapkan sebelumnya. Dan meletakkan di samping pria itu. "Selamat menikmati Pak."

Saat pramugari tersebut telah selesai membagikan beberapa makanan ke para penumpang di kelas binsnis, Al kembali menatap jendela dengan pikiran yang tak menentu.

Al mengingat kembali kejadian dua hari yang lalu, kejadian saat bertemu kembali dengan seorang gadis yang begitu di cintainya.

Flashback

Seorang gadis sedang menunggu Al di deretan kursi pojok di suatu café yang terletak tak jauh dari rumah Al.

"Va, maaf udah menunggu." Ujar Al menyapa gadis itu.

"Iya gak apa-apa." Jawab Reva menoleh ke arah Al.

"Bagaimana kabar kamu?" Al mencoba basa-basi, dan menatap wajah gadis itu.

"Entahlah... kamu bisa liat sekarangkan. Gak usah basa-basi gitu." Jawab Reva sedikit sinis membuat Al hanya bisa menarik nafasnya yang terasa begitu berat.

Mereka terdiam sejenak, mencoba memikirkan kalimat-kalimat apa yang pas untuk mereka katakan.

"Terus..." Mereka bersamaan mengucapkan kata itu.

"Kamu duluan." Ujar Reva.

"Maaf, sebetulnya aku pengen bilang... kalau apa yang kamu lihat saat itu, semuanya hanya salah paham." Al mencoba menjelaskan kejadian sore itu, namun Reva sepertinya tak menggubris pria itu.

Me & U - PRIVATE SECRET √ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang