PART 25

2.1K 36 5
                                    

Anjungan Pantai Losari menjadi pusat keramaian kota Makassar, dengan berbagai latar belakang penikmat sunset di sore hari. Di sepanjang jalan penghibur ramai para pedagang pisang EPE yang menjajakkan jualannya memakai gerobak dan tenda yang sudah terpasang rapi. Al dan Reva memilih sore ini bersama di salah satu gerobak pisang EPE yang terletak di depan Rumah Sakit Stella Maris. Lebih tepatnya di atas trotoar yang memang dipersiapkan oleh pemerintah kota buat para pedagang tersebut.

Yah, awalnya Al berfikir keras apakah ia harus menghadiri acara makan malam Reza dan Rahma atau tidak. Namun, dalam benaknya saat itu bahwa mungkin sudah saatnya Rahma mengetahui yang sebenarnya. Akhirnya, siang tadi Al berangkat ke Makassar setelah memantapkan hatinya untuk mengungkap semuanya ke keluarga Rahma maupun Reza tentang siapa dirinya.

Dan, sore ini Al menjemput Reva di tempat kerja lalu mengajak Reva untuk melihat sunset di Pantai Losari.

"Al, hemmmm..." Reva mengulum mulutnya seakan meminta menginginkan sesuatu tapi entah sepertinya susah ia katakan.

"Kamu kenapa Va?" Al melihat perubahan raut wajah Reva saat ini.

"Gak jadi deh,"

"Astagaaa bilang aja, kok pake acara malu-malu segala sih" ujar Al tersenyum.

"Pacaran yuk," ujar Reva langsung menembak Al membuat Al tersenyum dan seakan ingin menertawakan gadis itu.

"Gini nih, susahnya kalo sayang ama cowok GAY" gumam Reva cukup terdengar ditelinga Al.

"Susah apanya?"

"Eh gak gak gak... anggap kamu gak dengar yah."

"Lho, kok gitu?"

Reva menghela napas. Memalingkan wajahnya ke arah jalan raya. Sambil menekuk wajahnya ia pun menatap ke depan dan mendapati Al yang duduk didepannya sedang menatapnya dengan wajah tersenyum.

"Eh, tuh kan.. " ujar Reva salah tingkah karena ditatap oleh Al.

"Udahlah Va, ingat apa yang aku katakan itu hari? Sedikit lagi yah"

"Iya, satu purnama belum lewat kok" gerutu Reva membuat Al makin gemas kepada gadis di hadapannya.

"Oh iya, nanti malam kamu nemenin aku yah... ada temen ngajakin makan malam." Ujar Al.

"Duh, anu Al. Aku kayaknya gak bisa deh. Nah sekalian nih, ada yang aku ingin omongin ama kamu" ujar Reva sambil memasang wajah memohon.

"Ngomong aja Va, kenapa gitu?"

"Gini, kebetulan nanti malam sepupuku tuh dari mama datang ke Makassar. Mau tes CPNS gitu Al, hemmm... trus aku pikir daripada dia nginap dihotel seminggu, mending dia nginap bareng aku aja di appartemen kamu. Tapi kalo kamu gak mengizinkan gak apa-apa sih." Reva terlihat memasang wajah memohon dan Al tersenyum setelah mendengarkan ucapan Reva barusan.

"Silahkan, itukan juga appartemen kamu"

"Hehehe, makaciii yah Al. Duhh sini sini." ujar Reva dengan wajah dibuat-buat genit sambil memanggil Al untuk duduk disampingnya.

"Hushhhh... dasar mesum kamu Va"

"Tapi enak kan kalo dimesumin?hihihi"

"Dasar,"

Reva memandang wajah Al sambil mengulum mulutnya, rasa senang dan bahagia yang saat ini ia rasakan. masih terus terngiang-ngiang di ingatannya saat pertama kali bertemu dengan Al. Bahkan saat pertama kali gadis itu menyerahkan keperawanannya kepada pria dihadapannya saat ini.

Walau dia sampai saat ini masih menganggap Al itu adalah Gay, tapi dia tak bisa membohongi hatinya bahwa dia sangat mengagumi Al. Bahkan Reva sudah sangat menyayanginya. Pria Gay yang memiliki sejuta pesona dari ketampanan wajahnya dan segala yang dimiliki di tubuhnya sudah cukup membuat Reva kelepek-kelepek.

Me & U - PRIVATE SECRET √ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang