🔞
Suara kaca yang gue lempar dengan berlumuran darah, ya, gue menusuk lehernya, gue ga peduli dia mati atau engga, gue ga peduli banyak darah mengalir di situ.
Gue terdengar suara dobrakan dari luar, hingga ada beberapa mahasiswa liat darah ada di...
Suara ayam berkokok mulai terdengar samar ditelinga, perlahan gue buka mata tanpa gue sadari sudah terlentang di kamar.
"Perasaan gue tadi malem masih di club sama anak anak. kok sekarang ada di kamar sih." Lirih dalam hati.
Seketika gue melihat jam sudah pukul 07.30, dan gue masuk kampus jam 08.00. "Lah kok udah jam segini si anjir, baru aja gue tidur." Dengan cepat gue berlari ke kamar mandi. Selesai mandi gue bergegas bersiap siap buat berangkat. Terlihat mbok Siti menyiapkan sarapan seperti biasanya.
"Mbok, Vay berangkat dulu ya udah telat ni." Teriak gue sambil menuju ke mobil "Loh, ndak sarapan dulu?" Sahut nya " Engga , dadah mbok"
Melaju sangat kencang , gue hanya fokus buat nyetir. Dan selang beberapa menit gue sampai di kampus.
"Jam berapa ini mbak, baru masuk aja." Teriak satpam yang sedang di pos. " Emang bapak ga liat apa ini jam berapa, malah tanya. Udah ah aku mau masuk kelas." Sinis gue
Segera gue parkir mobil , dan menuju ke kelas. Terlihat Dosen pembimbing gue menuju kelas juga. Tanpa pikir panjang secepat kilat gue lari mendekati itu dosen agar bisa masuk terlebih dulu sebelum beliau masuk.
"Morning Bapak,,,,,,, heheh saya duluan ya pak." sapa gue ke beliau. Tanpa menjawab dosen itu hanya menggelengkan kepala melihat tingkah gue yang lari menyalip di depanya.Sampai di kelas gue langsung duduk di kursi gue.
" Eh Vay, Ni bocah kemana lu tadi malem ha, Kita berdua nyariin lu setaan" Kata Ninda yang langsung nyamperin gue. "Sorry girls, Gue semalem mabuk, jadi gue pulang duluan,, sorry ya" jawab gue, meyakinkan mereka jangan sampai mereka tahu kalau gue dianter Nino pulang. "Kok lu bisa jalan kalau lu mabuk. Lagian ada hp, kenapa kaga ngabarin kita. Ya kan la. " " Iya bener, kita pikir lu di culik, untung aja kaga kita lapor polisi semalem. " "Gue naik taksi , lagian kalau gue ngabarin kalian, ya gue kaga enak lah, orang lagi happy di ajak pulang."
Pelajaran berlangsung sangat lama hari ini, badan gue masih terasa pegel dan kepala masih pusing.
*****
Jam istirahat pun sudah tiba, seperti biasa kita bertiga ke kantin buat makan. Lorong kampus begitu ramai hari ini, dan gue berjalan melewati studio musik mahasiswa . Tanpa sengaja gue liat Arka sedang memainkan piano ,dan didepan pintu ada kerumunan mahasiswi yang sedang menikmati alunan musik Arka.
"Girls, kalian dengar suara musik ga?" Kata Ninda. "Iya denger, merdu sangat lah" Sahut Lola. "Pasti itu si Arka, dia kan nanti perwakilan siswa berbakat dari kampus" sahutnya kembali.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arka adalah murid populer dan berprestasi, wajah yang smart tapi cool membuat cewek di kampus terpesona setiap melihatnya. tapi juga banyak rumor beredar bahwa Arka suka sesama jenis, karena mereka tak pernah melihat Arka berkencan sebelumnya. Sepanjang jalan studio Musik gue hanya fokus melihat wajah Arka yang begitu tampan ketika memainkan piano.
"Udah ah , kita ke kantin cepet yuk, laper nih." Ajak Lola " Iya iya gue ngerti lu laper, dasar tukang makan. " sahut gue
Hari ini gue merasa lagi cuci mata, gimana enggak , di studio Gue liat wajah si Arka, dan setelah di kantin gue bertemu si Nino cowok Badboy idaman kaum hawa di kampus. Tapi jujur aja gue malu ketemu Nino gara gara semalem gue muntah di sepatunya. Tatapan tajam Nino beralih ke gue, yang ada di pikiran gue saat ini gue takut dia sebar aib gue karna gue mabuk.
" Vay Lu pesen apa,. biar kita pesenin deh, lu kayanya masih ga enak badan kan. " Tanya Ninda " Ah kalian emang the best , gue sama aja deh terserah. Yaudah gue duduk dulu yak." Jawab gue
Dengan langkah cepat gue jalan melewati Nino the geng. Gue pikir kaga mungkin dia macem macem, tapi apa yang gue salah,, Nino dateng nyamperin tempat duduk gue. Udah rasanya jantung kek mau copot sumpah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Eh ketemu lagi sama lampir tukang mabuk. " Ledek dia dengan suara ringan "Lu jangan macem macem Nino, ini di kampus banyak orang." "Ohhh Lu mau tempat yang ga banyak orang, ? bilang aja lu mau ketemu berdua sama gue, yakan." "Apaan sih, minggir lu sana, diliatin sama temen temen lu tuh." " Oh gue tau sekarang, selain lu peminum, lu juga pinter modus ya, hahahah" "Mau gue sebarin ah ke anak anak keknya seru deh nge bully elu" Sahut dia kembali " Mau lu apaan si ha, gue kan udah minta maaf kemaren taiiii. jangan aneh aneh deh." " Ikut gue " Ajak dia sambil menarik pergelangan tangan gue. " Kemana, Lu jangan jangan tukang chabul ya" " Oh, lu mau gue sebarin ni sekarang,"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nino terus berusaha buat ngancem gue, tapi mau gimana lagi, gue terpaksa ikut dengan dia meskipun pikiran gue kemana mana.
"Girls Gue keluar bentar ya, nanti balik lagi kok." Teriak gue dengan tangan masih ditarik sama Nino. Gue liat raut heran di muka mereka berdua karna gue sama Nino.
Menuju lorong yang sepi. Disitu Nino ngelepasin pegangannya dan bilang..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.