Enam

818 156 76
                                    

"HAI MOM!!"

El menatap Alvira yang kini tengah berlari ke arah mommy-nya dengan heboh. Cewek itu memang selalu saja bersemangat, jarang sekali bersedih. Tapi kalau sudah ngambek susah sekali untuk di bujuk.

Almira Tunggadewi Adalard. Sosok wanita yang sangat hebat, selalu memberikan yang terbaik untuk kedua anaknya. Bahkan ia tidak pernah melarang jika El ataupun Alvira ingin pergi hangout bersama teman-temannya. Ia hanya akan mengingatkan untuk pulang tidak terlalu malam, dan menjaga diri. Itu saja. Karena baginya, seorang anak juga butuh kebebasan untuk beradaptasi selagi berada di lingkungan yang positif. Orang tua yang sangat pengertian.

"Hai anak mommy yang paling cantik! Gimana sekolahnya? Lancar-lancar aja kan?" Ucap Mira sambil mengelus puncak kepala putrinya.

Alvira mengangguk. "Lancar dong, mom. Kan aku primadona di sekolah. Siapapun yang berani nyentuh aku, bakalan di hajar habis-habisan sama Kak Bara." Ucapnya dengan semangat sambil membuka box pizza yang dibawa Mira bersamaan dengan makanan lezat lainnya. Ia sudah duduk di kursi makan, menikmati potongan pizza di tangannya.

Mira tersenyum manis dengan sifat Alvira yang memang tidak pernah luntur keceriaannya. Lalu ia menatap El yang hanya berdiri tegak tanpa berniat menyapa dirinya. Ah, putranya yang satu ini memang seperti itu.

"Bara, sini makan dulu bersama adikmu. Pasti kamu lapar kan? Bekal yang mommy buat pasti tidak di makan lagi ya?" Ucap Mira sambil menghampiri El. Ia menarik kursi di seberang Alvira, lalu menuntun putranya untuk duduk disana.

El hanya diam, ia duduk di kursi makan.

Mira menghela napasnya pelan. Entah kenapa El memang berbeda jauh dengan Alvira. Padahal mereka lahir di satu rahim yang sama. "Ngomong sedikit dong, Bara. Masa mommy di diemin kayak gini." Ucapnya lembut sambil meraih pundak El, ia mengelusnya dengan sayang.

El tersenyum simpul. "Iya mom." Ucapnya singkat sambil meraih sepotong pizza yang tengah dinikmati Alvira dengan sangat serius. Kini adiknya itu sudah terhanyut ke dalam media sosial.

Mira tersenyum manis lalu mengecup puncak kepala El dengan sayang. "Makan yang banyak ya, mommy mau mandi dulu." Ucapnya sambil pergi meninggalkan kedua anaknya.

El masih memasang wajah datarnya. Ia benar-benar tidak bisa merespon kasih sayang yang Mira berikan lebih dari sebuah senyuman simpul.

"Kak Bara." Panggil Alvira sambil menatap El dengan sorot mata penasaran.

"Hm?"

"Kok following kakak di Instagram cuma tiga orang doang sih?" Tanya Alvira dengan heran. Ia benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikir kakaknya ini. Padahal pengikut cowok itu di Instagram sudah beribu-ribu, tapi hanya dirinya, Mario, dan Reza saja yang di followback.

"Penting?" Tanya El sambil meminum pepsi yang ternyata di belikan juga oleh Mira. Ia meneguknya sedikit, lalu kembali memakan pizza di tangannya.

Alvira menatap foto-foto yang di post oleh El, muka datar tapi memiliki banyak penyuka dan komentar. Ia heran.

"Kak Bara, mau buat snapgram di akun kakak boleh gak?" Ucap Alvira sambil mengganti akunnya menjadi akun milik El. Dengan segala rengekan dan rajukan, ia berhasil memegang akun Instagram milik El. Ia hanya penasaran seberapa banyak cewek yang mengirimi pesan genit untuk kakaknya. Dan dengan mudahnya, ia membalas semua pesan itu. Tapi El tidak peduli.

"Iya."

"OKE DEH!!"

Dengan cepat, Alvira langsung sama mengubah tampilan menjadi kamera. Ia menekan tombol di tengah ponselnya. "Jadi hari ini aku lagi sama Kak Bara yang super duper dingin kayak kutub selatan. Kak Bara, bilang hai!" Ucapnya sambil mengarahkan ponselnya kearah El.

ELBARA [TERSEDIA DI WEBNOVEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang