prolog

49 13 4
                                    

Balqis sedang berjalan-jalan ditaman, menikmati semilir angin yang menerbangkan hijab panjangnya yang terurai. Melihat anak-anak yang bermain dengan gembiranya, tanpa beban yang dipikirkannya. Mereka seakan berlari dengan bebasnya dan tanpa masalah yang menghampiri.

Saat sedang asik memperhatikan mereka tiba-tiba seseorang datang menghampirinya
"Mereka terlihat polos ya, bersenda gurau tanpa terlihat pusing tanpa memikirkan masalah orang dewasa"
"iya" jawab Balqis yang belum sadar kedatangan seseorang
Lama mengamati mereka Balqis pun mengerut kening, menyadari siapa yang mengajak nya bicara. Dia pun melihat kesebelahnya dan melihat orang tersebut
"Ian..."
"Hai" jawab Ian dengan senyuman manis
"Astagfirullah Ian , maaf aku harus pergi" kata Balqis yang ingin pamit saat dia melihat laki-laki itu adalah Ian
"Balqis sampai kapan kita kayak gini, sampai kapan kamu mau menghindari aku? Bagaimana aku harus buktiin kalo aku udah gak ada perasaan lagi sama Aiza. Aku mulai tertarik sama kamu bil"
"maaf Ian, aku buru-buru" pamit balqis sebelum Ian menahannya
"Balqis jawab aku dulu!" Balqis menghembuskan napas kasar
"Ian, kalo kamu hanya tertarik sama aku itu nggak buat aku puas ian, apa kamu pikir cinta dinilai dari ketertarikan? Aku nggak mengharapkan kamu membalas cinta aku Ian. Aku mengungkapkan perasaan aku ke kamu supaya aku lega dengan semuanya. Aku fikir awalnya aku bisa seperti Fatimah yang menyimpan perasaan dalam diam, namun nyata nya aku ga bisa. Tapi gak papa anggap aja itu semua gak penting, kejar cinta kamu untuk mendapatkan Aiza Ian , kalo kalian berdua bahagia aku juga bahagia karna kalian sahabat aku" Balqis tulus mengatakan itu. Jodoh sudah ada yang mengatur jadi dirinya tidak perlu khawatir akan hal itu.
"Nggak bil! Kamu salah, Aku... Aku... Aku memang masi menyimpan perasaan untuk Aiza, Tapi aku tau rasanya mencintai tapi tak di cintai kembali itu sakit, aku tau kamu rasain! Aku gak mau kamu ngerasain hal sama kayak aku, aku akan berusaha buat mencintai kamu, bil kasi aku waktu" Jawab Ian memohon
" Entahlah ian, serah kan semuanya hanya kepada allah, semua allah yang mengatur, aku hanya mencintai pencipta nya dahulu baru mencintai makhluknya. Aku akan terus menunggu seseorang yang memang allah berikan kepada ku nanti. Aku permisi Ian, Assalamualaikum" jawab bilqis segera pergi
"Aku bakal buktiin kalo aku bakal berusaha mencintai kamu dan memiliki kamu atas izin Allah" kata ian, balqis sempat berhenti sejenak untuk mendengar ucapan ian. Ada ucapan haru dalam diri balqis. Tapi, ia tetap menunggu Ian membuktikan ucapannya itu.

Ian hanya mampu melihat punggung Balqis yang lama lama menjauh tak terlihat, dia hanya berdoa semoga allah merestui mereka dan allah mempersatukan mereka dalam ikan halal nantinya, ya itu lah harapan dia sekarang. Azira sudah bahagia dengan azka tidak seharus nya dia merusak kebahagian sahabat nya itu.

Happy reading❤
Jangan lupa di vote dan comen ya:)

Mencintai Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang