Johnny terlihat begitu lelah,
Dia sangat lelah, semalaman menceritakan kebohongan yang bisa Taeyong percayai.
Bahkan Johnny tak sedikitpun mengangkat kakinya melainkan hanya mendorongnya dengan tenaga yang dia miliki.
Dan saat Jaehyun melewatinya, Johnny agak bertenaga melihat wajah Jaehyun, walau Jaehyun menatap dia tajam.
Dan dia kembali bertemu jari tengah Jaehyun.
-
"Johnny, guru olahraga ingin berbicara denganmu, temui dia nanti." Ucap Yunho, wali kelas dari kelas F.
"Apa yang sudah kau lakukan?" Taeyong bertanya dengan menepuk pundak Johnny.
"Entah."
-
"Bapak mencariku?"
"Ah Johnny, kita tunggu dulu murid dari kelas yang lain untuk datang." Johnny hanya menurut dan berdiri di samping Suga yang terlihat senasib dengan Johnny.
"Apa yang dia inginkan?" Tanya Johnny pada Suga.
"Apa kau menjebol sekolah hanya untuk bermain di ruang musik?" Suga balik bertanya.
"Tidak."
"Apa kau berbohong tentang umurmu agar bisa melihat battle rap underground?" Johnny tambah heran.
"Tidak."
"Apa kau membolos jam olahraga selama 4x berturut-turut karena malas?"
"Tidak juga."
"Apa kau melakukan prank dengan mengguyurkan satu ember air ke atas wakil kepala sekolah? Ah tapi Jungkook, Taehyung dan Seokjin harusnya juga ada disini kalau itu."
"Apa kau melakukan semua itu?!"
Dan satu persatu murid mulai datang sampai yang terakhir.
"Anda memanggil saya?"
Jaehyun.
"Akhirnya semua datang, sebenarnya kalian murid yang punya bakat di basket tapi tak mengikuti klub basket, bapak ingin kalian ikut klub basket untuk nanti lomba kecil antar sekolah." Ucap bapak itu.
"Apa kami harus ikut klub seterusnya?" Tanya salah satu murid.
"Itu semua keputusan kalian. Kalian cukup ikut berlomba 5 kali, dan lomba diadakan 2 kali seminggu, jadi mungkin sebulan lebih." Kembali bapak itu menjelaskan.
"Kapan lomba itu dimulai?"
"Seminggu dari sekarang."
Hampir 2 bulan latihan bersama Jaehyun.
"Bagaimana jika ada yang menolak?" Tanya Jaehyun, berhasil menghancurkan fantasy Johnny.
"Tidak jadi masalah."
Beruntung, Jaehyun menyukai basket dan mereka benar-benar bisa latihan bersama.
Johnny cukup pintar untuk mengatur konsentrasinya, dia tidak terus menerus fokus pada Jaehyun.
Lagipula, dia sudah terkena bola 3x di wajahnya karena terlalu fokus pada Jaehyun. Dia sudah belajar dari pengalaman.
Latihan hanya diadakan setelah pulang sekolah selain hari Minggu. Dan saat latihan di hari Sabtu, Johnny heran melihat Yuta yang datang ke sekolah saat hari libur dan sedang tersenyum kearahnya di samping lapangan.
Perasaan dia menyuruhnya untuk lari saat ini juga.
"Johnny~" Yuta mendekati dia saat mereka sedang beristirahat.
"Yuta aku bersumpah, jika kau melakukan hal aneh air yang berada di tanganku ini akan berakhir di kepalamu." Johnny dengan botol air di kedua tangannya sudah bersiap.
"Kau tahu, Taeyong datang ke rumahku kemarin untuk bermain game dan dia menceritakan tentang foto itu~"
Pura-pura bodoh Johnny, maksudku kau memang tak terlalu pintar, tapi pura-pura bodoh lah.
"Foto apa?"
"Foto Jaehyun lah."
Pakai alasan yang sama!
"Itu karena aku membenci dia."
Beruntung tidak ada siapapun yang di dekat Johnny saat ini.
"Orang bodoh macam apa yang akan percaya alasan itu?" Yuta memutar bola matanya.
Taeyong!
"Lagipula, jika aku tak membencinya, lalu kenapa aku memajang fotonya?" Johnny berencana untuk menggunakan apapun jawaban Yuta sebagai alasannya.
"Kau menyukainya kan?"
Ah...
Johnny kehabisan akal.
"Mengaku lah Johnny~" Johnny tetap menolak mengatakan apapun.
"Atau aku akan mengatakannya pada Jaehyun." Johnny yakin Yuta tak akan berani melakukan it-
"Jaehy-" Air deras mengalir dari kepala Yuta.
Dan Johnny dengan segera memberikan headlock dia pada Yuta sambil menyeret dia keluar gedung olahraga.
-
"Ok apa maumu?" Johnny bertanya pada Yuta yang sudah dia lepaskan.
"Aku hanya ingin tahu saja." Yuta setengah tertawa dan kesakitan mengatakannya.
"Ok berapa Takoyaki yang kau butuhkan?" Yuta tertawa lebih keras mendengar itu.
"Ok berapa toko Takoyaki yang kau inginkan?"
"Kau benar-benar akan melakukannnya?" Yuta mulai tergiur dengan tawaran itu.
"Aku akan menjual ginjalku hari ini untuk membeli semua itu." Apapun Johnny lakukan untuk menjaga rahasia ini.
"Santai lah Johnny... aku bercanda."
Setelah Johnny memandang dia dengan serius, akhirnya Johnny percaya dan mendudukkan dirinya di tanah.
"Tapi serius kau menyukainya?" Yuta kembali bertanya sambil berjongkok di samping Johnny.
"Maksudku aku memang sangat menyukai wajah dia."
"Hanya itu? Berarti kau tak benar-benar menyukainya dan hanya menyukai wajahnya saja kan?"
Dan hari itu, pertanyaan Yuta terus berada dalam pikirannya.
*
Hi! ><Thanks for reading~
Menunggu JohnJae momentnya kah? Chap depan ok (╹◡╹)v
Hope you like it~
Tell me if you like it~
Kritik dan saran mohon tulis di komentar~
See you next time ヽ(´▽')/
KAMU SEDANG MEMBACA
Johnny & Handsome, Perfect Who-is-your-Mama Guy || JohnJae
FanfictionSelamat datang di Neo High School, Pertarungan kedua kelas itu sudah melegenda, konon katanya dari zaman kepala sekolah masih anak bocil pun kedua kelas ini adalah yang paling sering berkelahi, siapa sangka legenda itu tak sedikitpun berubah. Sekola...