Drama di Lorong

789 139 10
                                    

Pagi ini cukup aneh,

Yuta mengerjakan pr-nya di rumah, Jungwoo lupa pada pr-nya, Kun datang kesiangan, Ten sangat cerewet dari pagi dan Taeyong,

Taeyong menundukkan kepalanya keatas meja dari semenjak dia datang.

Johnny terlalu malas bertanya dan hanya berpikir mungkin Taeyong kalah taruhan seminggu lalu saat pertandingan basket dan harus menggantikan jam piket atau sebagainya. Tapi penasaran berhasil mengalahkannya.

“Kau kenapa? Kalah rap battle lagi?” Tanya Johnny sambil membalikkan duduknya agar berhadapan langsung dengan Taeyong yang masih menempelkan wajahnya pada meja.

“Tentu saja tidak.” Jawab Taeyong dengan suaranya yang tenggelam diantara meja itu.

“Lalu?” Yuta ikut dalam pembicaraan itu dan membawa kursinya di samping meja Taeyong.

“Beberapa hari lalu aku menakut-nakuti kakak kelas yang sedang merokok di gang dengan membunyikan suara alarm polisi, aku ketahuan dan dikejar mereka, seseorang menarikku ke dalam toko dan aku selamat karena itu.” Taeyong mengangkat kepalanya dan menyandarkan dagunya pada meja.

“Aku tak mengerti masalahnya dimana.” Ucap Johnny.

“Masalahnya adalah aku jatuh hati karena itu dan baru hari ini aku menyadari dia salah satu dari murid kelas G.” Taeyong mengakhiri ceritanya dengan kembali ke posisi awalnya, merutuki nasibnya.

“Eh siapa?” Ten yang tak sengaja mendengar ucapan Taeyong mulai ikut meng-gosip dengan mereka.

“Menurut kalian apa mungkin aku mengetahui namanya, dia dari kelas G oi.”

“Tapi bukankah kita mengenal hampir semua siswa kelas G?” Tanya Yuta.

“Itu karena waktu bertengkar Doyoung dan Lucas dengan bangga menyebut nama mereka satu-satu, seolah mereka adalah pemenang dari Family 100.” Ah mereka mulai mengingatnya, jika tidak ada Yuta waktu itu, tak ada yang bisa menandingi kejadian aneh waktu itu.

Iya, Yuta malah mengikuti mereka dengan memperkenalkan siswa kelas F satu persatu.

“Berarti waktu itu dia tak ada?” Yuta kembali bertanya.

“Tidak ada, waktu itu tak ada yang punya rupa seperti itu.”

“Memang seperti apa wajahnya?”

“Dia terlihat dewasa dan sangat tenang, saat kakak kelas itu pergi pun, dia bertanya sambil tersenyum ‘sebodoh apa kau sampai kejadian seperti ini terjadi?’ begitu katanya, dia baik sekali.” Mereka menatap Taeyong heran.

“Di dalam kamus kehidupanku, itu disebut menghina, Taeyong.” Yuta menepuk-nepuk kepala Taeyong. Cinta memang membutakanmu.

“Aku ingat boss dia menyebut namanya atau hal semacam itu tapi aku tak terlalu mendengarnya.” Ucap Taeyong semakin menyesalinya.

“Tapi mungkin kalau nama kita bisa minta bantuan Johnny.” Yuta mengangkat alisnya sambil mengatakan itu.

Tapi sebelum Johnny sempat membalas guru pelajaran berikutnya datang.

-

“Kalian akan bekerja sebagai kelompok sampai semester akhir dan Ibu sudah menentukan kelompoknya.”

Satu-persatu murid dipanggil,

“Johnny kau dengan Dayeun.”

Ah perempuan ini berbahaya.

Tak ada perubahan kelas di sekolah Neo, yang berarti Johnny sudah kenal jelas dengan semua murid disini dan termasuk Dayeun.

Dayeun adalah dia teman sekelasmu yang di langkah pertama masuk kelas dan yang akan dia jeritkan adalah nama idolanya. Dia bukan satu-satunya di kelas ini yang seperti itu, tapi jika ada Gank untuk itu maka dia adalah leader-nya.

Johnny & Handsome, Perfect Who-is-your-Mama Guy || JohnJaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang