Four

12 4 0
                                    

   Sudah tiga jam berlalu semenjak Alice keluar dari ruangan Charlotte. Selama wanita itu tidak ada bersamanya, Charlotte menyibukkan dirinya mengobrak-abrik kamar itu.

   Tidak banyak yang ia temukan, ia sedikit beruntung karena sepertinya tuan putri Charlotte ini tipe gadis yang suka membaca. Ada banyak buku di dalam kamar itu, mulai dari yang tua dan berdebu, hingga ke yang sepertinya belum pernah di sentuh sama sekali. Charlotte juga menemukan beberapa potret di dalam ruangan itu, sepertinya di dunia ini tidak ada kamera, jadi mereka menggunakan cara lama untuk menangkap waktu.

   Melukiskannya.

   Charlotte sedikit merinding ketika mengetahui isi ruang kloset tuan putri ini. Yang namanya anggota keluarga istana tentu saja, memiliki barang- barang yang mewah. Sama sekali tidak ada pengecualian.

   Gaun berenda ada di mana-mana dan membuat Charlotte berkeringat dingin, membayangkan dirinya harus memakai baju seperti itu setiap hari. beberapa rak berisikan sepatu pun terdisplay di kedua sisi ruangan, beberapa dari mereka adalah sepatu ber hak dan beberapanya hanya lah flat shoes, bahkan ada boots kulit juga. Disisi lain ruangan tedapat lemari dan laci kecil tempat mereka meletakkan perhiasan dan tiaranya. Ia harap Charlotte bukanlah anak manja yang suka membuat orang lain repot.

   Charlotte juga menemukan hal yang paling berguna di ruang lain yang sebenarnya terlihat seperti ruang belajar. Di dalam ruangan itu terdapat beberapa buku lainnya, dan beberapa catatan dan dokumen. Ia tak tau apa yang dilakukan dokumen-dokumen yang terlihat penting itu di dalam kamar seorang tuan putri. Apa mungkin Charlotte sebenarnya ikut andil dalam pekerjaan kerajaan?.

   Ahh, itu tidak mungkin. Catatan yang tertempel di salah satu dinding juga tidak sedikit jumlahnya. Beberapa dari mereka hanya berisikan tulisan kecil mengenai beberapa kasus kejahatan kerajaan, yang tentu saja sekali lagi membuat gadis itu terkejut.

   Apakah melihat catatan kriminal di ruang belajar seorang tuan putri adalah sesuatu yang biasa terjadi?.

   Charlotte kembali ke ruang tidur dan memikirkan apa saja yang ia temukan. Jadi ruangan putri charlotte terbagi menjadi lima bagian. Bagian pertama adalah ruangan sebelum masuk ke ruang tidur, ruangan yang kau temui pertama kali setelah memasuki pintu masuk utama. Sepertinya itu adalah ruang penyambut tamu, di sana hanya ada sofa, laci-laci dan rak buku, tergolong ruang tertutup sebenarnya karena tidak terdapat jendela di ruang itu.

   Berikutnya adalah ruang tidur. ruangan lebar berisikan kasur, laci, rak, sofa kecil, lemari dan meja belajar kecil. tak banyak yang ditemukan disana, hanya beberapa hal umum yang kau temukan di kamar hotel mewah, ada sebuah balkon yang terdapat meja teh di tengahnya. sepertinya tuan putri ini suka duduk disana, karena bagian itu terlihat diurus dengat baik. terdapat windows bed didekat meja belajar. Nuansa kamar berwarna cream yang lembut membuat kamar itu terang tanpa harus menghidupkan lampu.

   Lalu ada kamar mandi yang Charlotte sendiri akui, terlalu mewah. Di sampingnya terdapat ruang kloset diana baju, sepatu, perhiasan dan semacamnya berada. Dan yang terakhir adalah ruang belajar pribadi yang berisikan beberapa catatan, buku dan dokumen penting yang Charlotte tak tahu kenapa ada di sana.

   Sejauh ini tidak banyak yang bisa Charlotte tahu, hanya beberapa hal. Dan yang paling kuat adalah buku diari Charlotte yang tak sengaja ia temukan di ruang belajar. Sebenarnya ia merasa tak enak mengecek buku harian orang lain, karena itu melanggra privasi. ia sendiri pun tak akan senang jika mengetahui ada orang lain yang membaca buku hariannya.

   Tapi, ia tak punya pilihan saat ini. Ia berada di dunia lain, didalam tubuh orang lain diluar kehendaknya sendiri. Mendapatkan posisi berat sebagai seorang tuan putri dan diduga kehilangan ingatan oleh semua orang di sekelilingnya.

The lily's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang