Chapter 3

1.7K 132 3
                                    

"Saatnya rencana pertama Ajak Kencan."ucap Silvi tersenyum penuh kelicikan dengan semangat Silvi pergi turun ke bawah dan menemui Papanya.

"Pa bilangin ustad buat ke sini."

"Namanya Adam Adriansyah sayang."

"Iya itu pokoknya.Papa kalau mau aku nerima dia dia harus mau kencan sama Silvi."

"Sayang berduaan itu gak baik apalagi belum mukhrim."

"Ya udah kalau gitu aku gak mau nikah sama dia."

"Papa lupa bilang seminggu lagi kalian akan menikah dan akan tinggal bersama.Untuk resepsinya tunggu kamu sampai selesai SMA."

"What Pa nanti ketahuan sekolah Silvi bisa dikeluarin!!"

"Papa sudah meminta izin kepada kepala sekolah dan mereka sudah mengizinkan asal selama kamu belum lulus kamu tidak boleh hamil."

Astaga Papa nya benar benar.

"Terserah Papa!"Silvi kembali ke kamarnya.

Silvi mencoret rencana pertama nya.

"Rencana kedua Alamat "

...

"Ma Mama tau nggak Adam tinggal dimana?"

"Buat apa sayang?"tanya Mamanya tanpa mengalihkan pandangannya.Ia tetap fokus memasak.

"Masa calon istri gak tau alamat calon suaminya."ucap Silvi dengan nada manja nya.Padahal didalam hatinya Silvi ingin muntah mendengar kata kata itu keluar dari dalam mulutnya.

"Kamu cari aja di buku telfon ada alamatnya kok yang namanya Hasan Khoirudin."

"Makasih Ma."

  Silvi bergegas meninggalkan dapur.Ia membalik balikkan halaman buku itu.

"Ketemu."

Silvi segera mencatat alamat itu.Tunggu saja kejutannya calon suami ucap Silvi dalam hati.Silvi mencentang rencana keduanya.

...

Silvi tidak semangat.Sekolah tinggal beberapa bulan lagi dan ia sama sekali belum memiliki rencan agar Papa nya tidak memasukkannya ke pondok pesantren.

"Harus cari beasiswa kah?"gumam Silvi.

"Napa lu Vi kok lemes gitu?"tanya Asna.Ia langsung duduk disamping Silvi diikuti oleh Riska.

"Gue mau menikah."

"What!!kok bisa?"

"Ustad yang kemarin ternyata udah dijodohin sama gue.Dan lebih parahnya minggu besok gue bakal nikah dan tinggal sama dia."

"Gak  pa pa Vi yang penting tampan dan mapan."

"Padahal gue udah nemu yang tipe gue masa gak bisa sama dia."

"Sabar."ucap Riska dan Asna secara bersamaan.

Silvi meletakkan kepalanya diatas meja.

"Oh iya Fian berangkat lho hari ini."

"Fian siapa?"tanya Silvi sambil mengangkat kepalanya.

"Most wanted sekolah ini dia badboy dan sikapnya dingin juga kasar."

   Asna menengok ke arah jendela yang menghadap langsung ke lapangan.

"Nah itu dia."Silvi segera mengikuti arah pandangnya.Silvi menggeram kesal begitu ia mengenali cowo itu.Ternyata dia satu sekolah dengan si Manusia Antartika.

"Dunia sangat sempit."

"Heh lo cewe cupu beliin gue mie cup sana."perintah Fina kepada Silvi.

"Lo siapa gue?"

Fake Nerd vs Ustad [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang