#24-Cracked

640 102 3
                                    

Makasih banyak, buat yg setia ngikutin "Soulmate" smp sekarang^^

Voment juseyo~

Happy reading❤
.
.
.
.
.
Author pov
"Wony berangkat sekolah ma, pa."

"Iya, hati-hati. Jisung jangan ngebut ya, sayang."

"Siap, ma. Yaudah, jisung juga pamit pa, ma."

Karna sudah meluruskan kesalahfahaman kemarin, wonyoung kembali berangkat sekolah bersama dengan jisung.

Tidak ada perasaan canggung karna baru berbaikan. Namun wonyoung hanya sedikit pendiam. Biasanya dia akan bercerita banyak hal saat perjalanan kesekolah seperti ini. Namun dia hanya berbicara saat jisung mengajaknya terlebih dahulu.

Jisung juga sadar, wonyoung sedikit berbeda. Tapi dia mencoba berfikir positif, mungkin wonyoung masih canggung dengannya karna baru berbaikan.

Sampai disekolah, jisung tak lupa mengantar wonyoung lebih dahulu ke kelasnya. Lagi-lagi wonyoung tidak memberinya morning kiss.

"Morning kissnya mana?"

Cup

"Aku masuk dulu, ya." Wonyoung langsung pergi setelah mencium kilat bibir jisung. Jisung membeku ditempat.

Bukan karena jisung senang, karna wonyoung yang jarang memberinya morning kiss di bibirnya. Namun dia merasa wonyoung tidak tulus memberikannya.

Bukankah lebih baik cium saja dipipi jika dia tidak tulus memberinya dibibir. Namun jisung tak mau ambil pusing, dia langsung kembali ke kelasnya.

°°°°°

Saat jam istirahat wonyoung didatangi jisung dikelasnya. Jisung berniat mengajaknya makan siang, namun wonyoung menolak dengan alasan dia tidak lapar.

Tidak putus asa, jisung mengajak wonyoung untuk berkeliling sekolah. Jisung ingin menunjukkan taman baru sekolah yang mungkin belum wonyoung lihat.

Jisung membawa wonyoung ke daerah belakang sekolah. Dulu disana menjadi lahan kosong tertutup yang tidak pernah dilewati siswa. Namun kini lahan itu sedang dalam masa perbaikan sebelum menjadi taman bunga yang dibuka untuk orang umum yang memiliki kartu masuk sekolah.

Jisung membawa wonyoung kesini karna dia sangat tahu wonyoung suka dengan bunga. Wonyoung antusias melihat berbagai macam bunga yang ditanam disini. Bahkan ada bunga yang tidak ditanam dikorea ada disini.

Namun tetap saja, perhatian wonyoung hanya pada sekumpulan bunga-bunga itu, wonyoung masih saja cuek dengan jisung.

"Kamu suka nggak?"

"Iya."

"Aku sengaja suruh papa buat bikin taman bunga ini buat kamu." wonyoung yang mendengarnya kaget. Tapi entahlah, ada sesuatu yang membuat hal sebesar ini menjadi tak begitu menyenangkan.

"Makasih, tapi aku gak minta ini semua sung. Aku cuma minta kejujuranmu." kata terakhir tadi membuat jisung bingung.

"Kejujuran? Apa ada sesuatu yang aku sembunyiin dari kamu?"

"Kenapa kamu tanya aku, seharusnya kamu tanya kediri kamu sendiri."

"Wony, aku gak ngerti aku udah ngelakuin apa dan selama ini aku selalu jujur sama kamu."

"Jisung, kamu masih ingat janji kita kan." jisung tak menjawabnya karna dia tau wonyoung sedang tidak menanyakan hal itu.

"Apa kamu kemarin langsung pulang?" satu kalimat itu membuat jisung mengerti kemana arah pembicaraan ini.

"Kamu tau dari siapa?"

"Aku tau dari yujin, kenapa? Apa kamu mau marah sama dia karna ngefoto kalian waktu kencan? Aku maklumi kalian kalau itu urusan sekolah. Tapi kenapa, di hari itu kita baru baikan tapi justru pulang dari rumahku kamu jalan sama dia. Apa kamu mau balas dendam karna waktu aku juga jalan sama haruto tanpa seizin kamu?"

"Itu semua gak kayak apa yang kamu lihat. Aku cuma ditawari minum teh karna dia mau berterimakasih udah aku antar pulang."

"Oh, kamu antar dia pulang. Sejak kapan kita kenal, sung? Kenapa aku baru tahu sifatmu yang perhatian sama orang lain ini?" ucap wonyoung dengan nada kecewa lalu pergi begitu saja meninggalkan jisung.

"Arrghh. Kenapa jadi gini?" ucap jisung frustasi.

°°°°°

Saat bel pulang dibunyikan jisung langsung keluar dari kelasnya. Bahkan gurunya belum sempat mengucap salam. Teman sekelasnya bingung dengan kelakuannya yang tidak biasanya itu.

Jisung langsung lari kekelas wonyoung, menunggu tunangannya itu diluar. Sekolah masih sepi karna baru dia yang keluar kelas.

"Loh, jisung. Hmm ini pasti nungguin wonyoung, kan. Gak sabaran banget pengen ketemu. Dasar anak muda." ucap Taeyeon selaku guru musik. Khususnya vocal.

Jisung hanya mengangguk lalu membungkuk saat taeyeon pergi. Wonyoung yang akan keluar kelas melihat jisung sudah menunggunya.

Namun dia berlalu begitu saja. Kali ini wonyoung sudah menelfon supirnya, jadi dia tak akan terpaksa pulang lagi dengan jisung.

"Wony, percaya sama aku. Aku gk ada apa-apa sama jiheon. Dia cuma temen aku."

"Aku dulu juga temen kamu, sung." ucap wonyoung lalu masuk kedalam mobilnya. Jisung hanya diam menatap mobil itu sampai keluar dari parkiran sekolah.

Jisung bingung harus bagaimana lagi dia menjelaskan semuanya pada wonyoung. Jika tahu akan seperti ini dia tak akan menerima ajakan minum teh jiheon.

Sungguh, jisung tak ada niatan untuk bermain dibelakang. Dan juga menurutnya jiheon bukan sepeti kebanyakan perempuan yang ingin selalu mendekatinya. Jiheon juga seperti tak tertarik padanya.

"Lebih menarik dari yang kuduga." ucap perempuan itu tersenyum manis dengan eye smilenya.

Author pov end





Tbc

*Siapa nih, pihak yang ngebuat kapal wonsung karam?

Haruto?

Jiheon?

Ataukah... Ada pihak lain?

Soulmate | jisung × wonyoung[✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang