#21-Play date

724 93 0
                                    

Happy reading❤
.
.
.
.
.
Author pov
"Makasih jin.." Ucap wonyoung lalu turun dari mobil yujin

"Okay. Jangan terlalu dipikirin yang tadi." Ucapnya lalu dibalas anggukan dan senyum simpul oleh wonyoung.

"Yaudah gua pulang ya, byee."

"Bye..."

Setelah mobil yujin keluar dari halaman rumahnya barulah wonyoung masuk kedalam rumah.

Wonyoung mengabaikan seluruh sapaan pembantu rumah tangga padanya. Bahkan asisten pribadinya itu dia abaikan. Moodnya benar-benar buruk hari ini.

Sampai kedalam kamar, dia duduk dimeja riasnya. Wonyoung memperhatikan dirinya dipantulan cermin dengan lesu. Untuk pertama kalinya hari ini wonyoung marah dengan jisung.

Wonyoung menghabiskan waktu dua jam di kamar mandi untuk berendam air hangat. Dengan harapan emosinya bisa lebih stabil nantinya.

Setelah mandi, wonyoung memilih pakaian yang disukainya lalu memoles make up diwajahnya. Hal-hal sederhana itu dapat meningkatkan moodnya.

Jisung's calling

Wonyoung hanya menatap panggilan masuk dari jisung tanpa niatan akan mengangkatnya. Dia sedang tidak ingin bertemu jisung hari ini.

"Jisung pasti kesini nanti. Mending gua ke toko bunga aja." Wonyoung pergi ke toko bunga untuk menghindari jisung sewaktu-waktu jisung kerumahnya.

°°°°°

Wonyoung berkeliling toko bunga, melihat-lihat jenis bunga yang baru juga membeli beberapa untuk hiasan rumahnya.

Wonyoung bermimpi saat dirinya sudah tidak aktif menjadi desainer nanti, dia ingin mendirikan toko bunganya.

Wonyoung sangat begitu suka dengan bunga. Bahkan saat ulang tahunnya yang ke 17 dulu papa, mama serta kakaknya memberikan kado taman bunga seluas 10 hektar.

Saat sedang memilih bunga, ada seseorang yang menepuk punggungnya.

"Wonyoung."

"Haru! Lagi-lagi kita ketemu disini."

"Hahaha, iya yaa. Kamu cari bunga apa?"

"Ah nggak, aku cuma liat dan beli beberapa yang aku suka. Kamu sendiri?"

"Aku kebetulan lewat sini, terus liat kamu. Kamu udah selesai belanjanya?"

"Udah nih." Ucap wonyoung sambil memperlihatkan bunga-bunga yang dibelinya.

"Kamu langsung pulang kerumah?"

"Iya nih."

"Udah makan siang belum?" Tanya haruto yang dijawab gelengan oleh wonyoung

"Bagus deh kalo gitu. Temenin aku makan siang, yuk." Wonyoung menerima ajakan makan siang haruto. Lagipula, tidak ada salahnya untuk menerima ajakan teman makan siang. Kebetulan juga dia belum makan.

Haruto mengajaknya makan pasta di restoran langganan haruto. Haruto senang sekali bisa mengajak wonyoung makan berdua dengannya. Sesekali juga dia tersenyum memperhatikan wonyoung yang tetap cantik saat makan.

"Kamu sibuk nggak habis ini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu sibuk nggak habis ini?"

"Nggak kok. Kenapa?"

"Aku pikir karna mendekati ujian masuk universitas kamu jadi sibuk belajar."

"Ahh, aku udah diterima disalah satu universitas di London."

"Wahh, selamat. Memang dari dulu jadi yang paling pinter di sekolah ya kamu."

"Nggak kok, ada yang lebih pinter dari aku sekarang." Ucapannya itu membuatnya teringat siswa terpintar disekolahnya. Yang membuatnya dari dulu bertahan di peringkat 2. Siapa lagi kalau bukan tunangannya, Park Jisung. Ughh kenapa dia jadi kesal sekarang.

"Habis ini temenin aku yuk."

"Kemana?"

°°°°°

Haruto mengajaknya jalan-jalan ke mall. Mereka pergi ke tempat bermain dan juga food court untuk membeli minuman dan jajanan ringan.

Sesaat wonyoung lupa kalau moodnya sempat buruk karna tunangannya tadi. Dia terlalu asik bermain permainan yang ada.

Sejak tadi wonyoung sibuk bermain clau machine. Namun usahanya gagal berkali-kali. Entah sudah berapa won uang dia keluarkan untuk satu boneka yang ingin didapatnya itu.

"Sini, biar aku yang main."

"Emang bisa? Aku udah coba berkali-kali tetep gagal."

"Bilang, mau yang mana."

"Itu, boneka kelinci putih yang bajunya warna pink!" Ucap wonyoung antusias.

Beberapa detik kemudian..

"Nih." Ucap haruto sambil menyerahkan boneka yang diinginkan wonyoung.

"Wah, gimana bisa kamu berhasil sekali coba." Ucap wonyoung yang masih tak percaya. "Makasih ya."

"Udah jam 7.Mau makan malam dulu atau langsung pulang?" Ucap haruto sambil melihat jam ditangannya.

"Langsung pulang aja. Nanti mama nyariin."

"Aku anter aja. Gausah minta jemput supir."

Haruto mengantarnya sampai kedalam pekarangan rumah.

"Makasih, udah antar aku pulang." Ucap wonyoung tersenyum ramah.

Jisung masih diam memperhatikan mereka dari depan pintu. Sejak tadi jisung menunggu wonyoung pulang untuk meminta maaf dan menjelaskan kesalahfahan tadi tapi yang dia dapat malah tunangannya itu pulang malam hari diantar dengan laki-laki lain.

"Iya, sama-sama." Ucap haruto sambil mengacak rambut wonyoung.

Jisung yang tak tahan melihat pemandangan didepannya itu menghampiri mereka lalu memukul wajah haruto.

"Jisung! Berhenti. Park Jisung!!" Ucap wonyoung marah.

"Cih. Pergi lo dari sini! Jangan berani lagi lo deketin tunangan orang"

Haruto ingin membalas pukulan jisung. Namun wonyoung pasti tak akan suka dia melakukan itu.

"Aku pulang dulu won." Pamit haruto pada wonyoung.

"Kamu apa-apaan sih, jisung." Ucap wonyoung tak terima dengan perlakukan jisung pada haruto.

" Ucap wonyoung tak terima dengan perlakukan jisung pada haruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masuk sekarang." Ucap jisung dingin.

Author pov end



Tbc




Soulmate | jisung × wonyoung[✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang