#27-Rain

648 91 4
                                    

Vote+comment juseyo~

Happy reading❤
.
.
.
.
.
Haruto pov
Udah beberapa hari ini gua gak chatan sama wony. Entah kenapa, kayaknya moodnya lagi gak bagus. Diliat dari balesan chatnya aja gak kaya biasa.

Hubungan dia sama jisung udah jauh juga, ya. Mereka udah tunangan tahun lalu. Walaupun gua tau status mereka yang udah tunangan, gua masih berusaha buat dapetin hati wony lagi.

Gua pengen bikin dia bahagia. Gua pengen dia bahagia sama gua, bukan sama cowok lain.

"Mending gua kerumahnya aja lah. Daripada uring-uringan gak jelas."

Sayangnya, sampe dirumah wony pelayan rumahnya ngomong kalo dia pergi. Dan waktu gua tanya dia pergi kerumah jisung.

Disini gua tau, gua ketinggalan langkah jauh banget dari jisung. Dia tunangannya sementara gua mantan temen deket yang pernah dia tolak.

Akhirnya gua pulang dari sana. Entah kenapa gua tiba-tiba gak pengen langsung pulang kerumah.

Apa mampir ke cafe jiheon aja, ya?

Haruto pov end

°°°°°

Author pov
Jisung mengejar wonyoung yang menerobos hujan. Namun dia tak bisa mengejar wonyoung begitu saja. Jisung ke garasi lalu memakai salah satu mobil disana untuk mengejar wonyoung.

Dia sempat kehilangan wonyoung sebentar, lalu dia menemukan wonyoung di halte bus. Wonyoung tidak sendirian, ada laki-laki bertubuh tinggi yang mendekapnya erat.

"Haruto..hah. Kalo gini buat apa gua kejar tadi." ucap jisung lalu memutar balik mobilnya menuju rumahnya.

Haruto sadar akan keberadaan jisung yang menyaksikan mereka berdua, namun dia tak memberi tahu wonyoung.

Sekarang dia faham kemana masalah ini berjalan. Pasti ada sesuatu antara jisung dan wonyoung. Dan menurutnya ini bukan lagi bertengkar karna masalah sepele.

"Gapapa, wony. Nangis aja sepuasnya." ucap haruto sambil mengusap punggung wony.

"Huaaa, hiks... Jisung...hiks.. Kenapa jisung sama dia?" tangisan wonyoung pecah. Dia meluapkan semua kesedihannya pada haruto.

"Iyaa, gapapa.. Aku disini." ucap haruto menenangkan. Sebenarnya dia sangat penasaran dengan "dia" yang disebut wonyoung.

Wonyoung menangis hingga suaranya habis. Dia sungguh-sungguh meluapkan semuanya.

"Udah mendingan?" ucap haruto lalu dibalas anggukan. Wonyoung sudah tidak menangis lagi sekarang.

"Sekarang mau cerita?"

Wonyoung menjelaskan semuanya kepada haru mulai dari dia disekolah dengan jisung sampai dia berakhir hujan-hujanan dengannya.

Ternyata "dia" yang wonyoung sebut tadi adalah sepupunya, Jiheon.

Ternyata selama ini yang jiheon ceritakan padanya adalah jisung. Selama ini haruto terus menyemangati jiheon yang senasip dengannya agar terus memperjuangkan cintanya. Sekarang haruto merasa bersalah dengan ini semua.

Jika saja haruto tidak menyemangati jiheon gadis itu pasti sudah menyerah dari dulu.

Dari sini pendiriannya tentang cinta berubah. Untuk apa kita memperjuangkan cinta kita jika orang yang kita cintai tidak bahagia dengan cinta yang kita perjuangkan.

"Aku yakin semua bakal baik-baik aja. Jisung gak akan berpaling dari kamu. Percaya sama aku." iya, haruto mencoba meikhlaskan perasaannya pada wonyoung.

Dia sadar, kebahagiaan dan juga kesedihan wonyoung ada pada jisung. Dia tidak ingin egois dengan memikirkan perasaannya sendiri.

°°°°°

Jisung kembali dengan keadaan marah kerumahnya, bahkan dia membanting pintu rumahnya. Jiheon yang mendengar kegaduhan dibawah itupun langsung turun, menghampiri jisung yang duduk disofa sambil memijat pelipisnya.

Jiheon duduk disambing jisung dan memegang lengan jisung. Lalu bertanya apa yang sedang terjadi. Dari deru nafas jisung saja dia tahu bahwa laki-laki ini sangat marah.

Jiheon menenangkan jisung dengan mengelus punggunggnya. Lalu kembali bertanya sebenarnya ada apa dengannya.

Setelah beberapa menit akhirnya jisung buka suara. Dia menjelaskan apa yang dilihatnya tadi pada jiheon. Mencoba memberi tahu seperti apa perasaannya saat ini melihat wonyoung juga haruto.

"Aku gak ngerti kenapa wonyoung bisa kayak gitu ke kamu, dan aku minta maaf gara-gara aku hubungan kalian jadi gini, padahal aku sama kamu kan gaada apa-apa. Aku minta maaf." jelas jiheon yang tiba-tiba menggunakan aku-kamu.

"Lo gausah minta maaf. Dia cuma salah faham aja sama kita." jiheon sedikit kecewa karna jisung tidak balik menggunakan aku-kamu.

"Sebelumnya gua minta maaf, tapi kalau cuma sekedar salah faham apa dia perlu sampai berpaling ke laki-laki lain?" ucapan jiheon tadi membuat jisung berpikir kembali.

Jisung berpikir sebenarnya wonyounglah yang memulai semua ini. Jika saja dulu wonyoung tidak bersama haruto, jisung tak akan marah kepadanya. Dan sekarang hal itu membuat wonyoung membalikkan keadaannya karna keberadaan jiheon.

Dibalik ini semua, jiheon senang rencananya berjalan lancar. Bahkan lebih baik dari bayangannya.

Makasih ya wonyoung, berkat lu kesini pekerjaan gua jadi lebih ringan dan hasilnya lebih memuaskan dari yang gua kira.

Author pov end


Tbc

Soulmate | jisung × wonyoung[✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang