#28-Loved

783 97 11
                                    

Vote+comment jusseyo~

Happy reading❤
.
.
.
.
.
Author pov
Hubungan jisung dan wonyoung semakin lama semakin jauh. Semenjak kejadian itu wonyoung berangkat sekolah dengan supirnya.

Orang tua jisung dan wonyoungpun tahu akan masalah mereka. Namun mereka memilih tidak ikut campur terlebih dahulu sampai mereka sendiri yang meminta bantuan.

Hari-hari ujian membuat mereka bahkan tak bertemu walau hanya berpapasan. Wonyoung dan jisung sama-sama fokus dengan ujiannya. Terlebih lagi jisung, karna ujian ini menentukan masuk tidaknya dia di universitas yang dia mau.

Hari-hari itupun jisung dan jiheon semakin dekat. Bahkan kadang mereka bertemu diluar tugas kelompok mereka untuk belajar bersama. Iya, belajar bersama bagi jisung.

Ting~

Wony❤
|kamu sibuk gak sekarang?
|bisa ketemu sebentar di cafe xxx?
|penting. Ada yg mau aku omongin
                                      Okay, aku kesana|

Bisa kalian lihat, balasan jisung?:)

Mereka bertemu disebuah cafe didekat rumah wonyoung. Rasanya sangat canggung, entah sudah berapa minggu mereka seperti ini.

"Ehm.." ucap jisung memecah lamunan wonyoung.

"Ah iya. Aku mau ngasih ini." ucap wonyoung sambil memberikan cincin tunangan mereka.  Jisung hanya diam saja. Tapi sebenarnya ada banyak pertanyaan dan kata-kata yang ingin dilontarkannya.

"Makasih untuk semuanya, dan maaf." ucap wonyoung tersenyum simpul.

Jisung masih tak percaya dengan ini. Ternyata pertengkaran mereka bisa sampai seperti ini akhirnya. Apa ini akhirnya? Apa wonyoung dan dia sudah selesai sampai sini?

"Aku cuma mau ngomong itu. Maaf ganggu waktu kamu." ucap wonyoung lalu menunduk.

"Okay, kalo ini yang kamu mau." ucap jisung lalu membawa cincin tunangan mereka dan pergi meninggalkan cafe.

Wonyoung memperhatikan jisung yang menjauh dari cafe lalu pergi membawa mobilnya. Diam-diam bahunya bergetar. Hatinya sungguh sakit, tapi jika wonyoung tak melepaskannya akan semakin sakit setiap harinya.

Tak lama setelah kepergian jisung, wonyoungpun meninggalkan cafe itu lalu pulang kerumahnya.

°°°°°

"Wony, udah pulang.." ucap sowon lalu menghampiri anak perempuannya itu.

Sowon langsung memeluknya. Sowon sangat tahu bagaimana perasaan anaknya sekarang. "Gapapa, wony. Nangis bukan berarti kamu lemah. Ada mama disini, sayang."

"Mama... Hiks... Huaaaa..." sowon terus memelus rambut juga punggung wonyoung. Memberikan pelukan terhangatnya untuk putrinya itu.

"Maaa..."

"Iya, sayang."

"Aa..aku udah selesai hiks..jisung, ma. Aku tadi balikin cincin tunangan kita, ma.. Hiks."

"Wony, dengerin mama. Mama bakal selalu dukung apa yang wony mau. Kalo menurut wony itu semua bakal bikin wony lebih baik, it's okay sayang.." ucap sowon lalu memeluk wonyoung kembali.

"Tapi kenapa rasanya sakit, ma..hiks."

Wonyoung terus menangis hingga tertidur dipelukan mamanya. Bahkan saat sudah tidurpun sesekali wonyoung menyebut nama jisung.

°°°°°

Malam itu dirumah wonyoung semua anggota keluarganya berkumpul. Yang artinya ada guanlin disana. Guanlin sampai dirumah sore tadi saat wonyoung tidur.

"Dek, kenapa gak kuliah di Amerika aja temenin abang?"

"Males banget sama abang." ucap wonyoung dengan nada mengejek.

"Yeee. Siapa coba yang waktu itu telfon duluan terus nangis katanya "wony kangen sama abang, wony kesepian disini~" ucap guanlin menirukan nada bicara wonyoung.

"Ihh apaan sih. Wony gak pernah gitu, ya!"

"Emang abang bilang kalo itu wony?"

"Udah, udah. Kalian itu ya, kalo bareng aja bertengkar terus kalo pisah kangen-kangenan." ucap sowon menengahi.

"Wony nih ma. Gengsi banget kalo kangen abang."

"Apasih, bang!" ucap wonyoung lalu menendang kaki guanlin. Lebih tepatnya ditulang keringnya.

"Owh. Dek aw.. Sakit banget nih. Awh.."

"Eh, maaf. Kekerasan ya wony nendangnya?"

"Iya, sakit banget. Tapi boong awowkawokwk." ucap guanlin sambil tertawa lalu diberi pukulan wonyoung.

Saat suasana sudah normal, mingyu angkat suara. Mereka membahas kuliah wonyoung. Dan juga besok adalah keberangkatan wonyoung ke London. Inilah alasan guanlin pulang.

Hanya orang tuanya, guanlin, juga sahabat wonyoung yang tahu wonyoung akan pergi besok. Wonyoung tak memberi tahu jisung akan hal ini.

°°°°°

Pagi itu wonyoung bersiap-siap akan berangkat ke bandara. Semua anggota keluarganya juga sudah bersiap-siap akan mengantarnya.

Tok tok tok

"Masuk, aja. Gak dikunci." ucap wonyoung

Guanlin masuk ke kamar adiknya itu lalu duduk dipinggiran kasur wonyoung. Sementara wonyoung sedang duduk di depan meja riasnya.

"Dek.."

"Hmm."

"Kamu.. Udah yakin sama keputusan yang kamu ambil?" ucapan guanlin membuat wonyoung berhenti dari kegiatannya itu. Lalu membalik kursinya agar berhadapan dengan guanlin.

"Wony udah lama mikirin ini. Kita masih belum cukup dewasa buat jaga hubungan ini bang. Masa depan kita berdua masih jauh. Wony mau ngejar impian wony dulu. Dan wony yakin dan gak akan pernah menyesal sama keputusan wony ini. Jadi, wony minta tolong abang buat selalu dukung apa yang wony putuskan. Jangan buat wony berpikir lagi dan menyesali ini semua."

"Iya. Abang selalu dukung apa yang wony mau. Maafin abang tadi tanya kayak gitu. Abang cuma takut keputusan yang kamu ambil malah tambah nyakitin hati kamu sendiri wony.. Abang minta maaf." ucap guanlin lalu memeluk adiknya itu.

"Iya, gapapa. Wony tau perasaan abang gimana."

Mereka berpelukan lama, mungkin karna sebentar lagi mereka akan berpisah cukup lama. Wonyoung memutuskan menetap di London sampai dia lulus kuliah. Yang artinya selama kurang lebih 4 tahun dia takkan pulang ke Korea.

"Ekm.. Udah pelukannya. Kita berangkat, yuk." ucap sowon dari ambang pintu.

Bukannya melepas pelukannya mereka malah mengajak sowon untuk berpelukan bersama.

"Ehh, papa kok gak diajak." ucap mingyu entah datang dari mana.

"Bubar bubar.." ucap guanlin

"Ayok berangkat, ma." ucap wonyoung sambil menggandeng sowon. Bayangkan bagaimana raut wajah mingyu diperlakukan seperti itu dengan anaknya.

"Nistain papa aja terus. Lupa, ya siapa yang ngasi jatah blackcard tiap bulan, hmm."

Author pov end





Tbc

Happy ending?
Or
Sad ending?

                                                          

Soulmate | jisung × wonyoung[✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang