Chapter #21

3.1K 134 0
                                    

Ge POV

Sesampainya di New Zealand gue langsung menuju ke kampus tempat gue akan menjalani study kedepannya. Sesampainya di kampus gue langsung menuju bagian administrasi untuk pembayaran sekaligus ngurusin asrama tempat gue hidup selama disini.

Kampus ini memang menyediakan asrama untuk mahasiswanya. Jadi, yang berkuliah disini tidak perlu repot-repot mencari mess atau apartemen untuk tempat tinggal.

Saat gue sedang mengambil kunci kamar gue. Gue ngeliat cewek yang gak asing buat gue. Gue coba cari tau dia siapa.

"Gee.." Sapanya ketika melihat gue. Gue masih mencoba mengingat namanya. Dan satu nama terlintas.

"Dinda.."

****

"Iya jadi om gue dosen disini dan kata bokap gue kampus ini lumayan bagus jadi gue dimasukin disini" Tutur Dinda ketika pesanan Cappucinno dan Coffe late nya sampai dimeja kami.

Saat ini kami berada disebuah kafe disalah satu pusat kota di New Zealand. karena cuaca diluar sedang musim dingin jadi gue dan dinda memutuskan untuk mampir sebentar sekedar untuk menghangatkan badan dengan minuman yang dijual disini.

"oh, lo ngambil jurusan apa disini ?" Tanya gue penasaran.

"ambil sekretaris. lo ?" sahutnya.

"manajemen." Sahut gue singkat. dan semenjak dari situ gue sekarang deket sama Dinda.

***

setelah sempat kesulitan mencari kamar akhirnya kamar tempat gue menginap ketemu juga. gue dapat kamar nomor '321' nomor cantik kan ? Oh iya disini gue sekamar sama mahasiswa dari Indonesia juga. Namanya Mario, dia asli dari bandung.

hari ini gue mencoba buat mengirim e-mail ke Rere, semoga aja dapet balesan deh. gue mulai mengetik.

Re, apa kabar ?

"kok Ge bego si ? jelas aja dia gak baik. pake nanya apa kabar" Gumam gue pada diri sendiri. gue menghapus ketikan tadi dan memulai mengetik kalimat baru.

kamu udah buka kotak dari aku ? gimana ?

"Ge kenapa lo begonya jadi keterlaluan si" gumam gue lagi.

akhirnya gue memutuskan untuk mengirimi dia e-mail yang berisi "Re" doang.

***

ini udah hampir seminggu sejak gue kirim e-mail itu tapi gak sama sekali gue dapetin tanggepan. padahal gue ngirim banyak banget e-mail tapi gak ada satu pun yang dibales. mungkin Rere marah banget kali sama gue. dan mulai saat itu gue memutuskan untuk fokus kuliah dan mencoba melupakan Rere.

itu pun kalo bisa.

Childish!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang