Sepuluh🐣

15 2 0
                                    

Happy Reading :)

"Woaaaahh,Mie ayam!!!"pekik Nasha girang.Sampai-sampai seluruh tatapan menghujam padanya.Tapi masa bodoh baginya,yang terpenting sekarang adalah sebuah mangkuk mie ayam yang tiba-tiba terhidang di depannya.

Binar matanya menggambarkan betapa bahagianya dia mendapatkan makanan yang sangat ingin dia makan saat ini.Dengan gesit dia menyambar sumpit dan melahapnya rakus.

Tangan kirinya meraih mangkuk sambal,menyendokkan berkali-kali kedalam mangkuknya.Tak tanggung-tanggung,kini mienya sudah berubah warna menjadi merah merona.Mantap!

"Eh gausah banyak-banyak kali sambelnya,ntar sakit perut"Arya mengingatkan,sambil menggeser mangkuk sambal menjauh dari Nasha.

Deg!

Nasha sampai lupa mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang baik hati memberikan mie yang super lezat itu.Ketika mendongak,dia mendapati Shila yang berdiri disampingnya dan tersenyum lebar.

"Hwa mwakashi ywa swhilwa"ucapnya tidak jelas karena mulutnya penuh dengan mie.

Shila mengangguk dan kembali ke tempat duduknya di sebelah Arya.

"Kalo makan gosah bacot!"sentak Zora.

Nasha menelan makanannya paksa,"Iya bos- uhukkk!"

"Pelan-pelan dong,nih minum dulu"ucap Arya,menyodorkan sebotol minuman kepada Nasha dan langsung diteguk habis.

"Makasih bang"Nasha mengusap bibirnya menggunakan lengan.Kemudian beralih menatap Shila.

"Makasih ya Shila,baik banget deh.Eh tapi kan tadi kata aa' Deden mie ayamnya udah abis.Kok Lo bisa dapet?"tanya Nasha heran.

Shila tersenyum kecil,melirik Zora sekilas.

"Iya ada pokoknya mah,kalo buat temen apa sih yang enggak.Hehe"

"Wahh,yak betol.Lo emang temen yang paling baik deh!"Nasha mengacungkan dua jempolnya kepada Shila.Nggak tau aja,sekarang baik besoknya berubah kaya Superman.Siapa yang tahu?

Zora berdecih,"Halah,paling baik juga ada maunya.Awas aja Lo kalo sampe ngeracunin Nasha."

"Huss mulutnya,pedes bener sih Ra.Orang baik bukannya dipuji malah di omelin.Udah sekarang pada diabisin makanannya,bentar lagi udah bel masuk."

Hemm,bang Arya emang paling bijak deh.Jempol!

———

Selama pelajaran berlangsung,Nasha tak henti-hentinya mengaduh sambil memegangi perutnya yang terasa melilit.Melihat gelagat kawan sebangkunya seperti itu,Zora jadi khawatir.

"Pstt sha,lo kenapa?"bisik Zora.

Nasha menoleh,"perut gue sakit banget.."

Keringat dingin mulai membasahi pelipis Nasha,kepalanya dia sandarkan diatas meja.Tak kuat menahan lagi,Nasha berdiri dan berjalan ke meja guru untuk izin ke toilet.

"P-pak ijin ke toilet"ucapnya sambil membungkuk memegangi perutnya yang semakin sakit.

"Kamu kenapa?Sakit perut?Kebelet?"tanya guru matematika yang sedang mengajar.

Nasha mengangguk,"Yasudah sana,kalau masih sakit ke UKS saja"

Setelah kepergian Nasha,Zora menoleh kebelakang tepat dimana Shila duduk.

"Ini semua pasti rencana Lo kan?Awas aja Lo kalo sampe Nasha kenapa-napa"bisiknya.

Shila tersenyum miring,"psstt gaboleh nuduh yang engga-engga "

NASHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang