Dua Belas🐣

9 0 0
                                    

🐣🐣🐣

"Udah ini aja?"

"Iya udahh,gih sana cepetan berangkat.Eneg gue liat muka lo!"

Nasha memajukan bibir bawahnya,"Elah,gaya Lo sistt"

Setelah menerima kantong plastik berisi berbagi pesanan,Nasha lalu melenggang pergi keluar dari Kedai Jo.Kedai milik keluarganya.

Malam ini,Nasha akan mengantarkan pesanan pelanggan menggunakan sepedanya.Perihal sepeda,kini sudah bertengger manis di parkiran kedai berkat Arya dan Shila.

Soal Zora,sudah dua hari ini dia tidak menghubunginya barang sekali.Namun Nasha tak ambil pusing,toh memang Zora yang salah sudah seharusnya dia meminta maaf duluan.

Setelah meminum obat dari ayahnya kemarin,kini Nasha sudah merasa lebih baik.Sakit perutnya benar-benar sudah sembuh.Memang mujarab betul!

Sambil menggowes sepeda,Nasha bersenandung kecil menikmati terpaan angin malam.Kepalanya pun ikut melenggak-lenggok menyesuaikan nada.Tak menghiraukan pengendara berlalu-lalang dengan pasangannya yang sedang menikmati malam akhir pekan.


🐣


Dua orang pria bertubuh besar berjalan sempoyongan diatas trotoar.Aroma alkohol yang menguar menandakan bahwa keduanya dalam kondisi mabuk.Salah satu diantara mereka menangkap kucing jalanan dan menguyel-uyelnya.

Mungkin dia menganggap bahwa kucing itu seorang gadis cantik yang punya body oke.Satunya lagi malah memeluk tiang listrik mesra sekali.Sungguh pengaruh alkohol sangat buruk sekali,jadi jangan coba-coba ya...

Melihat kucing malang yang diperlakukan seperti itu,seorang pengendara motor berhenti dan mencoba menyelamatkannya.Namun naas,bukannya kucing malah bogeman mentah yang ia dapat.

"Shit!"umpatnya.

Tidak berhenti disitu,dia membalas dengan pukulan telak yang membuat preman itu terhuyung.Saat preman itu lengah, dia langsung mengambil kucing itu dan hendak melarikan diri.

"Mampus lu!",umpatnya sebelum pergi.

Namun,saat berbalik preman yang satunya lagi menghadang dan ikut menyerangnya.Sebuah tinjuan hampir saja mengenainya jika tidak ada seseorang yang tiba-tiba muncul dan menghalau preman itu.

"Aduh ampun-ampun,stop tolong stopp!"racau preman itu dengan mengucek kedua matanya.

"Rasain tuh,mau lagi?Lo juga mau?Sini?"kata orang itu sambil mendekati preman yang satunya.

"Nggak-nggak,ampun!"

Keduanya pun langsung lari terbirit-birit takut kena semprotan baygon dari Nasha.Yap,seseorang yang tiba-tiba datang itu adalah Nasha.

Karena melihat keributan di trotoar,dia menepikan sepedanya dan mencoba membantu laki-laki yang sedang dihajar preman itu.Dan ternyata,senjatanya sangat manjur untuk mengusir sampah masyarakat.

"Bapak gapapa kan pa- eh,Joko!?"

____

"Shhh awhhh! Pelan-pelan bego!"

Plakk

Pukulan mantap mendarat di atas kepala Putra.Dalam kondisinya yang naas seperti itu seharusnya dia disayang-sayang bukannya digaplok.

"Udah diobatin malah ngatain bego,nih makan nih!!",Omel Nasha dengan menekan-nekan luka di wajah Putra membuat siempunya mengaduh kesakitan.

"Aduhh,ampun ampun"

Sekarang ini Putra sedang duduk menyamping di atas jok motornya.Sedangkan Nasha berdiri didepannya untuk mengobati lebam diwajah cowok itu.

"Makanya gausah bacot",ujar Nasha.

Hening,"Kok diem?"

"Tadi Lo bilang-"

"Sttt",Nasha meletakkan jari telunjuknya didepan mulut Putra,mengisyaratkannya untuk kembali diam.

"Joko lebih manis kalo diem.Nah udah selesai,pulang sana jok!"

Pletak

Satu jitakan keras mendarat di dahi Nasha,pelakunya tak lain adalah cowok jakun didepannya itu.

Nasha mengelus dahinya,"Aduh!Kok dijitak sih"

"Hukuman!Enak banget sih ganti nama orang,udah bagus-bagus juga nyokap gue ngasih nama Putra!Nama dari orang tua itu bawa berkah tau nggak.Nih ya,sebuah nama itu ibarat doa.Jadi harus dijaga,ngerti!?"cerocos Putra panjang lebar kesal karena menyangkut orang tuanya.

Nasha tersenyum simpul kemudian mengalihkan pandangannya ke jalanan,"Ooh,jadi harus dijaga ya?Kesayangan banget pasti.Kayak sepatu kesayangan gue,tapi udah dibuang ke genteng sama orang gila."

"Gue ngerti kok jok,makasih udah diingetin.Gue balik duluan"lanjutnya dengan kedua bola matanya menatap wajah Putra intens.Kemudian dia menghampiri sepedanya lalu mengendarainya kembali ke kedai meninggalkan Putra yang masih mencerna kata-katanya barusan.

"Kesayangan ya?"batin Putra.




🐣🐣🐣














TBC,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NASHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang