3.Masih Belum Jelas

437 62 192
                                    

Sudah satu minggu bersekolah di SMA NH, memiliki teman seperti Fiona dan yang lainnya, membuat rasa nyaman berpihak pada Yessi, bahagia rasanya bisa mengenal hal dan orang-orang baru.

Yessi sedang berada di koridor kelas duabelas tepatnya ia sedang memandang langit dan menikmati udara pagi, tangannya memegang besi pagar sekolah lantai atas, perlahan memejamkan mata dan ia berpikir saat ini ia akan hidup lalu fokus kepada bahagia, sudah cukup satu tahun kesedihan biarlah bahagia datang.

"KALO LAGI BANYAK BEBAN GAUSA BUNUH DIRI DISEKOLAH, BIKIN SEKOLAH MAKIN ANGKER AJA LO!" Teriak seseorang yang sedang bermain basket di lapangan, membuat Yessi tersentak dan langsung membuka matanya.

"SIAPA JUGA YANG MAU MATI," Teriak Yessi sambil tertawa.

"YA YA YA..., CEWEK MEMANG SELALU BENER, GUE CUMAN NGINGETIN," Ujar laki-laki tersebut sambil memasukan bola basket kedalam ring.

Seketika tenggorokan yessi sangat kering


"YA THANKS UDAH NGINGETIN," Ujar Yessi lalu pergi meninggalkan laki-laki yang masih berdiri menatap kepergiannya dari bawah lapangan, detik berikutnya dia tersenyum.

"siapa?" tanya Miko yang baru saja keluar dari ruangan basket, Liyon mengangkat bahunya tidak tahu.

"dia lucu," Ucap Liyon dengan pelan tapi Miko bisa mendengarnya, Liyon pergi meninggalkan Miko dengan senyum yang masih menghiasi wajah tampannya.

"BUSETT! LIYON BERPALING NIYEEE DARI GILDA," teriak Miko sambil menyusul Liyon yang berjalan kearah kelas.

Di balik pintu ruang UKS tepatnya bersebelahan dengan ruang Basket, Gilda menatap punggung Liyon yang perlahan menghilang di lapangan, dia menyaksikan semuanya, perlahan Gilda memegang dadanya, sesak itulah yang dirasakan Gilda, harusnya dia bahagia bukan? jika Liyon mencintai orang lain, itu akan jadi jawaban perasaannya selama ini, tapi aneh nya hati Gilda menolak jika Liyon mencintai orang lain.

●●●

"Yang bener lo?! wah ko beritanya ramenya sekarang?" sahut siswi yang sedang duduk di salah satu kursi kantin.

"Jeffan yang ganteng itukan? yang bener nih,"

"Iya gue juga ga nyangka,"

"Siapa sih pelakunya,"

"Sayang benget ya Jeffan,"

"Hoax kali hoax,"

"Gamungkin lah, ini berita dari internet terpercaya,"

Pembicaraan mereka kurang jelas tapi masih bisa terdengar oleh Yessi, detik berikutnya
Yessi tersenyum gentir, tanpa waktu lama Yessi membayar minumnya dan meninggalkan kantin secepatnya, mungkin itu lebih baik.

Dengan langkah cepat Yessi harus sampai ke kelasnya, hatinya sesak saat pikirannya terputar kembali kepada kejadian satu tahun yang lalu, ternyata ini lebih buruk dari yang ia bayangkan . batinnya

Dan....

Bruk

Yessi terjatuh lain halnya gadis yang sengaja menabrakkan tubuhnya, botol minum yang dibawa pun sudang menggelinding kebelakang, dengan cepat Yessi berdiri lalu menatap gadis yang ada didepannya.

"Maksud lo apaan?!" Jelas-jelas Yessi tau itu sengaja, Yessi berbicara sambil menaikkan satu alisnya dengan dagu yang ia codongkan kedepan.

ASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang