Mata Yessi membulat sempurna, saat tangannya bersentuhan langsung dengan kulit laki-laki di depannya.
Dan...
Tek.
Seluruh lampu ruangan menyala, Yessi bisa melihat jelas siapa yang ada di depannya ini, mata Yessi lebih membulat dari sebelumnya, sangat-sangat jelas Aska sedang bertelanjang dada, omg, tubuhnya, roti sobek di perutnya membuat siapapun yang melihat tidak akan menutup matanya selama satu jam.
"ASKAA?!" Pekik Yessi sambil menutup matanya tanpa menghiraukan jam berapa sekarang?, dan Aska hanya tersenyum jahil menatap Yessi dengan rona merah di pipinya.
Tek....tek....tek....
Terdengar langkah kaki seseorang yang mendekat kearah dapur.
"Siapa yang teriak malem-malem?" Ana dengan mata yang masih berat untuk melek, dan suara khas bangun tidurnya.
Sontak tangan Aska menutup mulut Yessi, ditariklah Yessi kesudut ruangan dapur, agar tidak ketahuan Ana, dan Ana celengak-celinguk mencari seseorang yang sudah mengganggu tidurnya,dan nihil dia tidak menemukan siapapun, daripada membuang Waktu Ana langsung pergi ke kamarnya untuk melanjutkan mimpinya yang sempat terhalang oleh teriakkan tersebut.
Jarak antara Yessi dan Aska sudah terkikis akibat Aska yang menariknya dengan serempak, tangan Aska masih setia menutup mulut Yessi sedangkan Yessi masih setia menatap ketampanan Aska yang menurutnya ketampanan Aska bertambah jika bertelanjang dada, Sialan Yessi apa yang lo pikirin !, Batinya, sontak Yessi menggelengkan kepalanya, ga boleh berpikir seperti itu ga baik.
Mata hitam Aska bertemu dengan mata coklat Yessi tatapan mereka cukuplama,hingga Yessi mengakhiri tatapannya.
"Loposon goe osko!"
"Hah? lo ngomong apaan?" Yessi menepis tangan Aska dan Aska mengerti perlahan Aska melepaskan tangannya yang menutup mulut Yessi.
"Lo gila hah?!" Yessi memarahi Aska dengan nada yang amat sangat kecil.
"Gila nya?" Enteng Aska lalu berjalan menuju arah kulkas dan melanjutkan aktivitasnya.
"Lo ga pake baju Askaaaa! mata gue udah ga suci,"
"Gue tidur emang engga suka pake baju, mangkannya cobain tidur sama gue," Aska berucap seakan tidak mempunyai beban apapun. sial. maki Yessi
"Tapi ya seharusnya lo itu pake baju, kalo misalkan cewek lain yang liat gimana? untung iman gue masih tebel kayak buku paket bahasa indonesia kalo engga, ga tau deh apa yang terjadi, jang--"
"Iya sayang, maaf." Ucap Aska hanya tiga kata tapi bisa membuat Yessi diam seribu bahasa, semu-semu merah mulai bermunculan di pipinya. "Udah ngomelnya? masakin mie , gue laper," Sejak kapan Aska menjadi sangat menyebalkan seperti ini?.pikir Yessi.
"Lo manusia paling nyebelin tau ga si?" Yessi merebut sarkas mie yang Aska pegang. Aska diam sejenak lalu menarik kursi meja makan, sambil terus mendengarkan dumelan kecil dari mulut Yessi.
"Kal--"
"Diem. lebih baik lo diem Ka, kalo engga gue lem mulut lo gue jahit terus gue masukin peti dan terakhir gue gembok," Potong Yessi lalu melanjutkan Aktivitasnya.
"Yang ada lo yang gue gembok," Yessi membawa semangkuk mie ples telor di atasnya lalu ia simpan di atas meja makan dan menatap Aska sengit, Yessi perlahan menyentuh dahi Aska
"lo salah minum obat? jadi otak lo geser ?Lo gila apa oper dosis jawab gue?!"
Aska mencekal tangan Yessi yang memegang dahinya pelan, "Udah gue samperin kan? awas kalo ga sembuh,"deg. Yessi terdiam, Sialnya hanya Yessi yang salting sedangkan makhluk tuhan di depannya ini?hanya memasang wajah datar sedatar - datarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/232787336-288-k983776.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKA
Teen FictionPada Dasarnya mereka hanya kumpulan anak-anak nakal dengan pemikat hati yang tinggi,membuat siapapun berlutut memuja komplotan tersebut.tapi satu hal yang harus kalian ketahui tali persahabatan mereka sangat kuat dimana ada tawa,kebahagiaan dan kese...