prolog

62 2 0
                                    

—. TAHAP REVISI .—

Suasana tampak mendung dengan awan berwarna hitam memenuhi langit sepertinya akan turun hujan deras di Jakarta . Dan benar gemuruh petir bersamaan dengan derasnya hujan membuatku terdiam di posisi yang tepatnya di kursi pojok kantin. Sambil menyeruput teh hangat yang kupesan .

" Temanku shelin." Panggil Lia sekali lagi karna dari tadi aku mendiamkannya .

" Apa sih ?"

Lia memperbaiki posisinya menjadi duduk di sebelahku . Ia membisikkan sesuatu tapi Ekspresi aku masih biasa saja membuatnya mendengus.

" Ish, gue serius . "

" Terus gue mau ngapain ? Bilang wow gitu." Ucapku dengan datar .

" Ribet ngomong sama Lo , ujungnya pasti gak ngerti ."

Sedetik kemudian bel pelajaran pertama dimulai , aku berjalan santai melewati koridor menghiraukan tatapan sinis dari kakak kelas yang nampaknya tak menyukaiku . Aku mengenali salah satu dari mereka , dia adalah keyla - most wanted di SMA pelita tapi sikapnya yang jutek dan dingin membuat laki- laki tak begitu menyukainya .

Karna merasa ditatap Keyla , aku mengalihkan pandanganku tapi keburu kak Keyla menarik tanganku menunju taman belakang sekolah. Taman belakang sekolah terlihat sejuk dan nyaman karna OSIS dan seluruh murid tidak pernah membuang sampah sembarang atau merusak area sekolah , membuat sekolah bersih . Tapi orang- orang menatap SMA pelita dengan pandangan aneh dan mengerikan .

" Kak ,aku mau ke kelas." ujarku berusaha melepaskan cekalan tangan kak Keyla .

Setelah menghempaskan tanganku , kak Keyla menatapku yang ku ngerti , tatapannya penuh seperti dendam , padahal aku tak pernah melakukan apapun yang membuatnya marah seperti ini .

Jam pertama diawali dengan pelajaran fisika . Bu zanna adalah gurunya tapi hari ibu guru itu tak masuk ke kelas , Asep - ketua kelas sudah bilang bahwa Bu zanna tak masuk karna alasan ada urusan .

Tampak di sana , Lia terus mencari seseorang . Dari kanan hingga ke kiri ia liatin tapi tak menemukan apa yang sedang dicarinya , membuat Asep jengah melihat Lia menatap sekilingan kelas .

" Nyariin apa sih ?" Tanya Asep membuat lia menoleh tapi setelahnya ia mengangkat bahu . " Ditanyain juga ."

" Lo mau tau apa yang gue cari ? Gue lagi nyari setan tanpa kepala mungkin sedang berkeliaran di kelas ." Cibir Lia .

Reflek , Asep melihat sekeliling sambil menelan salivanya . Pria itu sangat takut dengan ' mereka ' , apalagi tadi Lia bilang bahwa setan tanpa kepala membuat bulu kuduknya berdiri .

" Cemen , gitu aja takut ."

Di lain sisi , shelin merasa aneh dengan kak Keyla yang terus menatapnya aneh tanpa berbicara membuat suasana menjadi angker apalagi hujan terus mengguyur membuat seragam sekolah basah . Tak hentinya kak Keyla terus menatapku hingga akhirnya ia pergi dengan menabrak bahuku . Sakit? Iya sakit , ntah kenapa baru kali ini aku ditabrak di bahu begitu sakit malahan tadi tabrakan kak Keyla tak begitu keras , aku berbalik . Mataku membulat sempurna ketika melihat bayangan hitam yang tertempel di belakang tubuh kak Keyla .

Sejak kapan bayangan itu berada di belakang kak Keyla? Gumamku.

Pantesan dari tadi aku merasa seperti ada yang mengikuti ku . Leherku seperti ada yang meniup membuatku menoleh ke belakang ternyata Jessi - sahabatku sejak kecil tapi aku dan Jessi beda dunia , Jessi dari dunia gaib tapi tenang saja ia baik .

' kau kenapa , shelin ?'

" Aku gakpapa , tadi cuma ketemuan sama kak Keyla ."

Tiba - tiba , wajah ceria Jessi berubah menjadi takut . " Jessi , kau kenapa ?" Tanyaku sembari mencoba memengangin tangan Jessi .

' kau harus hati-hati karena orang tadi itu tidak baik , ia mencoba mengambil alih tubuhmu .'

Aku yang mendengar perkataan Jessi barusan , membuatku sadar apa yang sebenarnya bayangan tadi mau , tapi juga gak boleh egois . Aku mencoba memikirkan cara dan menghentikan permainan ini semua , tapi caranya aku gak tau.

" Jessi , apa kau tau bagaimana cara menghilangkan bayangan tadi sekaligus mengehentikan permainan mengerikan ini semua ?" Tanyaku kepada Jessi , selama ini hanya Jessi yang membantu dan juga ia selalu menjagaku dari siapapun yang mencoba mengganggu.

Sekitar satu menit aku menunggu jawaban dari Jessi .

' kau harus menemukan sebuah kotak kecil yang disembunyikan oleh pihak sekolah yang terkubur di area sekolah tapi aku tak tau dimana  dan satu lagi kau harus jaga diri ketika mimpi aneh menimpamu .'

Setelah mengatakan itu Jessi menghilang bersamaan dengan angin . Aku terus diam memikirkan apa yang dimaksud kotak kecil yang disembunyikan oleh pihak sekolah ?

Kepalaku terasa berat mungkin karna berada di bawah derasnya hujan , dari dulu aku lemah dengan guyuran hujan yang mengenai tubuhku hingga membuat aku sakit seminggu .

Aku mencoba memejamkan mata sebentar untuk menetralkan kepala tapi aku terpingsan dengan derasnya hujan .

Ini baru awal mula saja , selanjutnya kau akan menerima hadiah lebih spesial dariku .

Bisikan itu membuatku tak terbangun dari pingsan , tubuhku kerasa ringan dan lebih anehnya ketika aku melangkah di dalam mimpi , kakiku seperti menginjak lumpur .

...

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Author tak mengganti nama tapi author hanya mengganti alur dan judul . Ini lagi direvisi tapi alur dan judul akan berubah jadi mohon maaf tapi tenang aja nama tokoh tak akan di ganti akan tetap shelin roselia dan adrian saputra .

Hanya alur dan judul yang akan di ubah oleh author .

Salam dari author.
Sabtu , 24 okt 2020

The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang