04.mawar hitam

11 2 0
                                    

Budayakan follow, vote dan beri suara.

Happy reading ♥️

~~~
Dari jarak seberapa meter terlihat seseorang gadis berseragam sama denganku dari sorot matanya mengisyaratkan sesuatu.

Krek

Bunyi ranting membuat aku dan adrian spontan bangkit.

"Siapa?"ucap adrian.

"WOY!gue tau Lo disini jadi keluar jangan jadi pengecut!"sambungnya dengan nada marah.

Aku melerainya dengan menggandeng tangan adrian."mungkin kucing."

"Gak mungkin kucing,"yakin adrian.

Setelah beberapa saat ada orang itu berlari ke arah berlawanan sepertinya masuk ke dalam ruangan."Lia gak sih?"

Aku menggeleng,gak mungkin jika itu Lia jika memang gadis itu pasti tak mengendap seperti orang tadi.adrian melihat itu langsung ikut masuk ke dalam ruangan nan gelap.

"Ad, sudahlah lupain aja."teriakku.

Bodoh sekali aku jika meneriaki adrian yang sudah masuk ke dalam ruangan tersebut.akhirnya aku juga ikut masuk.

Ternyata di dalam masih gelap tanpa penerangan ku cari adrian dengan meneriaki namanya tapi nihil tak ada sahutan apa apa.

Aku terus berjalan menelusuri ruangan tak seperti tadi ruangan ini lebih luas ternyata jika di telusuri pelan dari jendela tampak ku liat bulan terang sekali tapi lagi-lagi sang penjaga malam itu tak dapat menerangi ruangan ini ntahlah aku juga gak tau kenapa bisa.

"Adrian kamu di mana?"

"Keluarlah,aku takut sendirian di sini gelap sekali."

Tubuhku tersentak saat ada yang memengangin pundak itu manusia bukan hantu gak mungkinkan jika hantu bisa menyentuh manusia sempat aku merasa kaget,namun setelah kulihat ternyata adrian yang menyentuh pundak ku.

"Takut ya."

"Apaan sih,"

"Gak usah Taku cantik,tadi cuma ngejer orang tadi."

"Siapa orang tadi?"

"Gak tau mungkin dari sekolah kita juga soalnya bajunya persis."

Aku hanya ber-oh sambil melihat pada tangan kiri adrian."tangannya kenapa?"

Kulihat adrian hanya cengengesan."biasa Luka dikit doang."

Sekali lagi aku ber-oh rasanya ingin sekali mengobati lukanya tapi aku ingin sekali sekali cuek saat adrian asik menertawakan ku ponselnya bergetar.

"Halo,sekarang?"

"...."

"Iya,gue sama shelin otw."

"..."

"Ok,"

Sambungan putus dengan adrian yang menutup lebih dulu tanpa izin dari aku adrian sudah lebih dulu menarik tanganku menuju parkiran katanya saga tadi nelpon nyuruh datang kerumah eyang cepat.

Selama perjalanan tak ada yang mulai pembicaraan cuma aku saja tak lepas menatap tangan adrian yang masih mengalir darah.ah sudahlah buang saja rasa cuek itu dengan cepat aku mengambil kotak p3k yang sudah tersedia di mobil namanya juga mobil mewah.

Ku ambil tangannya lalu ditaruh di paha masih posisi yang sama tapi tingkah pria itu agak menjengkelkan."kenapa sih?"

"Kalo ngobatin tangan gue gak usah letak di paha lo."ucap adrian gelagapan.

The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang