LY 22 - Le début de la souffrance

1.7K 206 48
                                        

Selamat Datang
&
Selamat Membaca

~~~~~

"Gudang?" Gumam Tzuyu melihat Yerim memasuki ruang itu

Tzuyu sendiri menunggu di samping gudang. Ia bisa mendengar jelas Yerim dibully

"Oooo jadi ini tempat kalian, baiklah" Ucap Tzuyu

Baru saja Tzuyu ingin melaporkan pada unnie Yerim, namun mereka keluar dan mengunci, dengan cepat Tzuyu balik ke persembunyiannya. Tzuyu yakin Yerim pasti dikunci dari luar

"Hahahaha, bodoh sekali. Anak miskin seperti dia bisa masuk sini?" Ucap Jooe

"Apakah ini tidak parah? Tadi gw melihat Yerim sesak nafas, kalau mati bagaimana?" Ucap Daisy agak panik

"Lo kok perhatian sama dia?" Ucap Jimin tidak suka

"Ck, bukan gitu. Klw dia mati sama aja kita ketangkep bodoh" Ucap Daisy

"Udah biarin, kuy langsung masuk kelas dah mau bell" Ucap Jooe

~~~~~

Yerim tau nasibnya selalu malang. Tapi hanya satu yang ia pikirkan sekarang. Unnie nya ada disekolah, bagaimana unnie nya tau

Yerim berada di gudang sekarang menahan rasa sesak di dadanya. Gudang ini terlalu berdebu, ditambah Yerim mendapat perlakuan tidak pantas

"Su... Sudah, dadaku sakit. Ak.. Aku mohon" Ucap Yerim menahan rasa dadanya sakit

"Yok, cabut. Kunciin dia" Ucap Jimin

"Bye-Bye anak miskin hahaha" Ucap Jooe

Sedangkan Daisy bingung mau membantu atau tidak, ia masih punya hati tidak seperti temannya. Bagaimana pun juga ini menyangkut hidup dan mati anak orang. Tapi mau tak mau Daisy memilih meninggalkan dengan perasaan resah

"To.. Tolong Ja.. Jangan tinggalkan ku sendiri" Lirih Yerim nyaris berbisik

Cklek

Yerim pasrah, dadanya bertambah sakit. Dengan beberapa sisa tenaga Yerim bangkit berdiri. Baru saja ia melangkah pandangannya sudah pudar dan

Bruk

~~~~~

Tzuyu berlari² untuk ke kantin. Yang ia pikirkan sekarang keselamatan Yerim. Tak peduli banyak orang yang ia tabrak

Tzuyu berdiri di depan Joy "Yer... Yerim" Ucap Tzuyu dengan nafas memburu

"Wae? Atur nafas dulu, baru ngomong" Ucap Joy

Tzuyu mengatur nafasnya lalu dengan cepat "Yerim berada di gudang, dibully oleh Geng Daisy" Ucap Tzuyu

Joy membelakkan matanya dan segera berlari bersama Tzuyu ke gudang.

"Sial, untung saja ku ikut Yerim kesini" Ucap Joy dalam hati

"Unnie ini gudangnya" Ucap Tzuyu menunjuk gudang yang terkunci

"Ck, dobrak bareng-bareng" Ucap Joy pada Tzuyu

"1,2,3"

BRAK

"EIMM!!!" Ucap Joy panik melihat adiknya terkapar lemas tak berdaya

Joy langsung berlari ke arah Yerim dan memangku kepala Yerim mengecek tekanannya tapi yang ia dapatkan malahan membuat Joy panik, dengan cepat Joy mengendong Yerim saat tandanya semakin melemah dan membawanya ke rumah sakit keluarga Bae

"Pak, lebih cepat!" Ucap Joy pada supir taxi

"Bertahanlah, unnie mohon bertahan sebentar" Ucap Joy melihat Yerim yang sudah lemas

Dengan cepat Joy memanggil dokter saat sampai dirumah sakit. Sudah 20 menit Joy menunggu di luar dengan perasaan resah, dan tak lama pintu terbuka

"Mian. Yerim harus dipindahkan ke ICU, ia koma" Ucap Dokter Song yang membuat Joy hilang keseimbangan

Joy tidak kuat sendiri, seandainya dia lebih menjaga dengan ketat pasti tidak seperti ini. Tangan yang bergemetar memaksa untuk menelfon seseorang

Namun sudah 5x Joy menelfon selalu mendapatkan penolakan dari yang menelfon. Joy langsung menelfon seseorang lagi dan untungnya cepat di angkat

"Seulgi unnie... Yerim.. Yerim koma" Lirih Joy di iringi isakan kecil

~~~~~

Irene sedang meeting dengan perusahaan penting, sudah beberapa kali Irene menolak panggilan Joy. Dan berakhir Irene mematikan hp nya supaya tidak di ganggu

Tapi bukan lebih tenang mengadakan meeting, adik pertamanya membuat kerusuhan yang bikin Irene malu

BRAK

Terlihat Seulgi dan Wendy ngos²an, namun Irene melihat dengan datar

"Apa kau tidak unnie ajarkan sopan santun?" Tanya Irene pada mereka

"Unnie, ini penting" Ucap Seulgi

"Bisakah kau kasih tau setelah rapat unnie selesai?" Tanya Irene masih dengan tatapan datar

"Unnie ku mohon jangan mencari ribut dulu, ini beneran penting" Ucap Wendy

"Mencari keributan? Kalian yang mencari keributan disini. Cepat kalian pergi dan tunggu diruangan" Ucap Irene masih menatap mereka

"UNNIE! APA PEKERJAAN GILA MU INI LEBIH PENTING DARI KELUARGA MU?! Semoga kau tidak menyesal mendapat kabar setelah ini unnie. Kita pergi, silahkan lanjutkan meeting terpenting nona Bae Joohyun" Ucap Seulgi menarik tangan Wendy dan membanting pintu rapat dengan lebih kencang dari sebelumnya

Namun sebelum Seulgi membanting pintunya Wendy berucap "Aku kecewa padamu un, kau terlalu mementingkan pekerjaanmu. Kita akan menunggu di rs setelah ini" Ucap Wendy lalu pergi bersama Seulgi dengan buru-buru

"Mianhae, silahkan lanjutkan. Maafkan juga adikku kurang sopan, jangan masukkan hati tentang omongan tadi" Ucap Irene kepada klien

~~~~~

"SooYoung" Teriak Wendy

"Unnie hiks... Ottokeh un? Yerim koma" Ucap Joy pada Wendy

"Ssttt, gwenchana Yerim kuat kok. Yerim pasti biss melawan ini" Ucap Wendy memeluk Joy dan mengusap punggung Joy supaya lebih tenang

"Dimana Joohyun unnie?" Tanya Joy

"Jangan tanyakan dia. Unnie macam apa terlalu mementingkan pekerjaannya dari pada keluarganya" Ucap Seulgi dengan nada sinis

Joy sendiri kecewa pada Irene. Dia yang meminta kepada kita untuk menjaga dan mementingkan keluarganya, tapi dia sendiri yang melanggar itu

~~~~~

Vote and Coment
Love youuuuu

LOSE YOU [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang