LY 23 - Vérité et regret

1.6K 205 24
                                    

Selamat Datang
&
Selamat Membaca

~~~~~

Irene baru selesai rapat, dengan langkah cepat ia memasuki ruang kerjanya. Tapi yang ia dapatkan tidak ada satu orang pun di dalamnya

"Kemana mereka?" Gumam Irene melangkahkan kakinya ke bangku CEO

Irene mengambil hp nya lalu menelfon mereka satu persatu. Namun yang ia dapatkan no telfon tidak aktif. Irene masih berpikir positif mungkin saja mereka sedang pergi dan baterainya habis 

~~~~~

"Boss, anak yang diminta ikutin sama boss mengalami koma dan sekarang berada dirumah sakit"

"Bagaimana bisa?"

"Dia mengalami bully lalu penyakitnya kambuh saat dia dibully"

"Yasudah, pekerjaan kalian sampai sini saja"

"Baik boss"

"Anak malang, kasihan sekali hidupnya hahaha"

~~~~~

"Makanlah" Ucap Wendy menyodorkan makanan ke Joy

Karna hanya Joy yang dari tadi belum makan, bahkan masih duduk di samping Yerim dengan alat yang menempel

"Nanti saja un" Balas Joy masih menatap Yerim

"Makanlah, jika kau sakit maka Yerim ikut sakit di sana" Bujuk Seulgi

"Kau ingin melihat Yerim tambah sakit saat tau unnie nya sakit?" Lanjut Wendy

Joy menggeleng lalu mengangguk mengambil makanan. Mereka hanyut dalam pikiran masing-masing. Sekarang sudah pukul 9 malam, belum ada yang mengaktifkan handphone maupun balik ke rumah. Yerim lebih penting dari segalanya

"SooYoung" Panggil Seulgi memecahkan keheningan

"Hmm?" Balas Joy yang masih sibuk dengan makanannya

"Siapa yang membully Yerim?" Tanya Seulgi menatap Joy

"Geng Daisy, cuman aku ga tau siapa dia. Yang lebih tau temen deketnya Yerim sih Tzuyu" Ucap Joy juga menatap Seulgi

"Apa perlu ku beli tuh sekolahnya, masih aja ada pembullyan" Ucap Seulgi kesal

"Besok kita ke sekolah aja, panggil ortunya" Balas Wendy

Seulgi mengangguk, bagaimanapun juga anak itu harus diberi pelajaran biar tak seenaknya membully orang. Kita menjaga kok dia merusak

~~~~~

Irene sedari tadi mondar mandir di ruang keluarga, ini sudah jam 9 tidak ada satupun adiknya yang pulang, no nya pun tidak ada yang aktif

"Ck, kemana mereka sih?" Gerutu Irene

"Ini kenapa no nya tidak ada yang aktif, apa-apaan ini semuanya kompak" Kesal Irene dan langsung melempar hp nya ke sofa

Irene memijat pelipis pelan. Ia lelah biasanya disambut hangat saat pulang, namun ini tidak ada sambutan apapun, bahkan tidak ada yang memberi kabar satu pun. Irene menyenderkan badannya ke sofa dengan mata terpejam namun ia berakhir tertidur di sofa

~~~~~

Paginya

"Seul kau kerumah ambil baju. Aku sama SooYoung disini aja" Ucap Wendy

Seulgi mengangguk "Yasudah ku pulang dulu" Ucap Seulgi melangkahkan kaki nya keluar RS

Seulgi mengunakan taxi, jika dia menggunakan mobilnya itu bisa dilacak oleh unnie nya. Sekarang jam 8 Pagi, dan seharusnya unnienya sudah pergi bekerja

Kaki Seulgi melangkah dengan lelah. Dua kata panggilan yang membuat Seulgi memberhentikan langkahnya

"Bae Seulgi" Panggil Irene dengan nada dingin

Seulgi membalikan badannya menatap unnie nya tak kalah datar "Wae?"

"Abis dari mana aja kamu? Dimana yang lain? Apa kau tidak ingat punya rumah dan keluarga?" Tanya Irene dengan nada yang masih sama

Seulgi tertawa pelan "Apa katanya keluarga? Jelas punya, disini siapa yang mencampakkan keluarganya?" Ucap Seulgi dalam hati

"Jawab Bae Seulgi!" Gertak Irene

"Apa urusannya dengan mu?" Tanya Seulgi

"Tentu ada urusannya dengan unnie. Kalian adik unnie, dan kalian tanggung jawab unnie sekarang" Balas Irene

"Oh yah? Lalu apa itu kemarin?" Tanya Seulgi

"Kalian tentu sudah tidak kecil lagi yang harus dibimbing. Sudah jelas itu rapat penting" Balas Irene

"Yasudah yang penting itu pekerjaanmu bukan keluargamu" Ucap Seulgi lalu melangkahkan kakinya ke kamar

Sebelum masuk kamar ini yang Seulgi tunggu-tunggu

"BAE SEULGI! DIMANA SOPAN SANTUNMU PADA ORANG LAIN HAH?! SEJAK KAPAN KAMU SEPERTI INI" Bentak Irene

Seulgi tertawa keras "Kau membawa sopan santun? Lalu apa halnya denganmu kemarin? Membentak kami padahal salah satu anggota keluarga kita sedang berada di rumah sakit. Sekarang ku tanya. KAPAN KITA MENGANGGU UNNIE DISAAT RAPAT HAH?! KAPAN UN KAPAN?! TIDAK PERNAH BUKAN? KAMI MENGANGGU UNNIE JUGA SUDAH MENDESAK DENGAN SATU HAL YANG TIDAK MENDUGA. UNNIE BILANG SENDIRI BAHWA UNNIE TANGGUNG JAWAB KAMI, TAPI DIMANA ITU SEKARANG?! Kau hanya bertanggung jawab di pekerjaanmu un" Ucap Seulgi dengan nafas menggebu- gebu. Pertama kalinya Seulgi kecewa pada Irene, dan pertama kalinya Seulgi marah sebesar ini pada Irene

"Ma... Maksud kamu salah satu anggota kita masuk rumah sakit?" Tanya Irene melemah

"Sekarang unnie baru bertanya? Joy menelfon beberapa kali dan aku bersama Wendy mendatangi ke ruang meeting unnie dengan jawaban yang kami dapatkan hanya pasif. Baru sekarang un? Hahahahaha, lucu sekali. Asal kau tau un, Yerim Koma karna di bully kemarin!" Ucap Seulgi langsung membanting pintu kamarnya keras

Sedangkan Irene mematung dengan kalimat terakhir yang Seulgi ucapkan. Dengan cepat Irene menelfon solar untuk membatalkan semua jadwal yang ia punya dan menunggu Seulgi keluar kamar

Tak memakan waktu banyak, Seulgi sudah rapi dan membawa pakai-pakaian Wendy dan Joy untuk beberapa hari ke depan

"Unnie ikut" Ucap Irene mengikuti Seulgi menggunakan mobil pribadi Seulgi yang lama sudah ia tidak pakai

Selama perjalanan hanya ada musik mengisi ketenangan ini. Seulgi sendiri masa bodo dengan sebelahnya. Sesampainya di RS mereka langsung menuju ruang VVIP yang di tempatkan Yerim

"Nih kalian ganti baju dulu, aku tunggu sini" Ucap Seulgi memberikan tas berisi baju kepada Wendy dan Joy

"Ngapain unnie disini?" Tanya Joy melihat Irene memandang Yerim sendu

~~~~~

Vote and coment
Love youuuuu

Next?

LOSE YOU [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang