Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hanya dentingan suara garpu dan sendok yang terdengar saling bersahut dalam ruang makan minimalis rumah keluarga muda Park. Sang nyonya Park terlihat begitu fokus dengan kegiatannya makan, entah betul-betul fokus atau berusaha untuk fokus dikarenakan keberadaan orang lain dimeja makan itu selain dirinya.
Dia adalah Mr. Park, Park Haejin.
Tidak jauh berbeda dengan nyonya muda Park yang tengah menyibukan diri dengan sarapannya, demikian juga dengan Park Haejin. Pria tampan itu terus menyendok dan mengunyah makanan tanpa sedikitpun mengalihkan tatapannya dari wanita muda dihadapannya.
Rasanya tidak ada yang lebih menarik baginya daripada menatap bagaimana wanita muda didepannya memasukan sendok berisi makanan ke mulutnya. Tidak dengan sebuah gerakan yang anggun, atau usaha menutupi mulutnya ketika menyuap lebih banyak makanan. Wanita muda itu makan dalam pengertian nyaman yang sebenarnya, dan itu benar-benar menarik untuk disaksikan langsung oleh Park Haejin sejak awal pernikahan ini dimulai.
Park Haejin sedikit menikmati suasana hening ini. Namun, berdiam begitu lama membuatnya tidak tahan untuk membuang sebuah umpan agar ditanggapi oleh Lalisa. Karna rasanya dia benar-benar butuh sebuah percakapan dengan wanita muda didepannya, untuk memuaskan hasratnya. Hasrat untuk berinteraksi dengan wanita muda itu meski hanya melalui sebuah obrolan tanpa purpose.
Dia seperti remaja pria yang baru saja merasakan cinta untuk pertama kalinya. Rasanya benar-benar menggebu untuk menarik perhatian sang crush.
"Kau tidur sangat nyenyak semalam" Lalisa mendongak menatap Park Haejin yang juga tengah menatapnya. Bukan sebuah kalimat pertanyaan, namun sebuah pernyataan yang justru memancing Lisa untuk menanggapi.
"Benarkah?" satu kata tanya singkat yang menarik lengkung senyuman pada wajah tampan Park Haejin. Wajah kecil, dengan sepasang mata bulat yang terbingkai bulu mata lebat serta tonjolan bagian pipi yang benar-benar menyempurnakan wajah cantiknya. Lalisa benar-benar mendefinisikan dengan baik real but not real.