mantraku selalu sama menjelang tidur nyenyak yang besok akan ku lupa bagaimana rasanya
terkadang terlelap begitu saja bersama sisa lelah dari rangkaian hari yang selesai aku jamah
atau kosong yang memenuhi kotak sempit yang aku punya
seperti sunyi abadi yang selalu aku takuti
mantraku selalu sama ketika berbagai rupa rasa aneh ini menyelinap dengan mulusnya ke seluk beluk pelabuhan di dalam sana
menjumpai sosok abadi yang berdiri di pelabuhan tersembunyi
menyapa sekilas lalu tergesa-gesa berlari untuk menghilang lagi