HappyReading📖
●●●
"Heh, Cupu!" panggil Icha kepada Eni. Eni menoleh ke arah Icha.
"Iya, ada apa, Icha? En gak ada masalah sama, Icha," ucap Eni dengan polosnya. Icha mendecak sebal lalu menatap Eni tak suka.
"Lo udah jauhi, Logan?" tanya Icha sedikit membisik. Eni melirik ke atas lalu mengangguk cepat. Icha tersenyum lalu menepuk punggung Eni.
"Bagus, lo tahu kalo lo gak jauhi, Logan dia bakalan sedih dan lo gak mau liat dia sedih."Eni mengangguk paham lalu tersenyum manis.
"Iya, Icha. En berusaha jauhi, Logan," ucap Eni kemudian Logan menarik tangan Icha.
"Logan.""Gak gini caranya, lo gak bisa curang kayak gini, " ucap Logan membuat Eni bingung. Eni mendengar pembicaraan Logan dan Icha dari balik dinding.
"Kita bertarung secara adil, Cha.""Gue cinta sama lo," ucap Icha menghempaskan tangan Logan. Eni menutup mulutnya agar ia tak menjerit kaget.
"Gue udah dekat sama, Eni dan gue gak ada urusan sama lo, jauhi, Eni!" ucap Logan membuat Eni semakin bingung. Icha menatap tajam Logan lalu menamparnya. Perempuan itu mengetahui jika Eni sedang mendengar pembicaraannya.
"Lo tahu? En itu penyakitan," ucap Icha tersenyum kecut. Eni yang mendengar perkataan Icha langsung menggeleng pelan.
"En mohon, jangan, Icha," gumam Eni yang masih bingung harus melakukan apa.
"Penyakitan?"
"Iya, gue kasian aja sama lo, kalo lo udah pacaran sama dia, lo mau ditinggal mati atau lo dipermaluin sama dia?" tanya Icha membuat Eni menggeleng pelan. Logan menatap Icha serius lalu mengangguk.
"Kalo gue, najis banget.""Icha, Kenapa, Icha kayak gini? Yang penyakitan, En. Tapi kenapa, Icha yang lebay? En tahu, En bakalan sembuh lagi dan Icha jangan nyebarin hoaks kalo, En bakalan meninggal. Bisa jadi, Icha dulu yang meninggal, manusia gak tahu kapan mati. Jadi, Icha jangan so' so'an jadi tuhan segala, gak pantes dan gak akan pernah pantes," ucap Eni tersenyum manis. Logan mengangguki omongan Eni lalu tersenyum kecut kepada Icha.
"Argh!" teriak Icha sebal lalu meninggalkan Eni dan Logan berdua di lorong sepi. Eni tertawa kecil lalu menatap Logan yang dari menatapnya.
"Logan, jangan natap, En mulu, En malu," ucap Eni sembari menutup mukanya dengan dasi.
"En," panggil Logan. Eni menaruh dasinya ke tempat semula lalu berjalan mendekat, begitu pun Logan.
"Bener kata, Icha?" tanya Logan menatap Eni yang lebih pendek darinya."Emang kenapa kalo bener? Logan mau jauhi, En? Penyakitnya juga gak bikin muka ancur, kok," ucap Eni serius membuat Logan terkekeh sembari menggeleng.
"Bukan itu. Kalo lo jauhi gue gara-gara itu, gue sedikit kecewa, En," jawab Logan membuat Eni sedikit berkaca-kaca.
"Kecewe kenapa? Bilang sama, En. En minta maaf, soalnya, Icha itu kayak setan, Logan. Dia itu goda-goda, En biar jauhi, Logan," ucap Eni dengan mata berkaca-kaca. Logan tersenyum hangat kepada Eni lalu menggeleng.
"Gue kecewa, karena lo ternyata gak seserius yang gue pikirkan. Lo menyerah cuma gara-gara omongan orang." Logan menghapus bercak air mata di pipi Eni lalu menyelipkan rambut yang tidak terikat.
"Maaf, Logan ... En sebenarnya serius, tapi, En gak mau kalo, Logan sedih," ucap Eni sedikit menunduk. Logan menaikan satu alisnya.
"Sedih karena?"
"Kata, Icha, En bakalan meninggal, kalo, En meninggal, Logan pasti sedih," jawab Eni membuat Logan terkekeh sembari mengacak pucuk kepala Eni.
"Kata siapa gue bakalan sedih?" tanya Logan terkekeh. Eni mengusap pipinya kasar lalu menatap Logan sinis.
"Ih, Logan!" rengek Eni seperti anak kecil.
"Semua orang bakalan meninggal, bukan lo doang, " ucap Logan membuat Eni mendongkakan kepalanya menatap Logan yang lebih tinggi darinya.
"Kalo, En meninggal, Logan mau ikut?" tanya Eni dengan polosnya. Logan mencubit hidung Eni lalu menggeleng kencang.
"Nggak, Logan gak mau ikut sama, En. Logan maunya sama, Icha," ucap Logan menggunakan gaya bicara Eni. Wanita itu melipat tangannya di dada lalu membalikan badannya.
"Bodo amat!" teriak Eni mengerucutkan bibirnya. Logan terkekeh lalu menggeleng kecil.
"Pergi aja sama, Icha sana! En gak peduli!" kemudian ponsel Eni berdering tanda notifikasi."Logan! Logan follback ig, En?!" seru Eni menatap layar ponselnya lalu memeluk Logan erat.
Bersambung
Dikit ya? Gapapa asal dinext😆😂
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Love || ON GOING
Jugendliteratur"Aku tidak percaya dengan cinta terakhir. Karena jika aku sudah tidak ada, mungkin kamu akan mencari penggantiku dan perlahan melupakanku." ----Eni Olivea Amartha----