Kenzy sedang sibuk dengan laptopnya di ruang tengah. Mahasiswa semester dua itu serius mengerjakan tugas.
" Loh Senna mana?" Tanya Kenzy.
" Gak tau." Jawab Mark santai.
" Kok gak tau? Kan berangkat sama lo tadi."
" Dia gak ada di sekolah. Bolos kali. Nongkrong sama temen-temennya."
" Mark, lo emang sebenci itu sama Senna?"
" Lo mau belain Senna juga? Seolah-olah disini gue yang salah. Soal gimana gue ke Senna itu urusan gue! Kalian gak bisa maksa!"
" Tapi gak seharusnya lo bersikap kaya gini. Lo lama-lama kaya bocah."
Mark tak perduli dengan ocehan Kenzy, ia memilih masuk ke kamarnya. Tas ransel yang tak bersalah pun menjadi pelampiasan Mark di banting ke tempat tidur.
Pandangan Mark mengarah pada fotonya dan Senna saat masih kecil. Ia meraih frame berwarna hitam yang sudah usang.
" Gue harus bikin lo benci sama gue. Apapun caranya."
Mark memasukkan frame beserta foto tersebut ke laci paling bawah yang ada di dekat meja dimana ia biasa belajar.
***
Hari sudah hampir gelap tapi Senna belum juga kembali. Kenzy sudah berusaha mencari kesana kemari, tapi belum ketemu juga.
" Mark, disaat kaya gini lo masih anteng baca buku? Senna belum balik dari tadi!"
" Bentar lagi juga dia balik. Gak usah heboh kenapa sih? Orang tua Senna pasti udah ngasi tau lo kan kalau tuh bocah doyan keluyuran? Biarin aja toh dia pasti pulang."
" Kalau dia gak pulang juga?"
" Alhamdulillah dia ilang."
" Gue harus lapor polisi!"
" Lapor aja, yang ada dia di penjara karena bikin onar lagi."
" Lo punya kontak temen deketnya gak?"
" Gue gak ada kontak siapapun yang menurut gue gak penting."
" Astagfirullah, nyebut cogan nyebut gini banget punya adek sepupu." Kenzy hanya bisa mengelus dada menyabarkan dirinya sendiri untuk menghadapi sikap Mark.
" Gue mau ke rumah Rara dulu."
" Engga! Lo gak boleh ketemu Rara sampe batang hidung Senna ada di depan gue!" Kenzy menahan kunci mobil Mark.
" Gak bisa gitu dong!"
" Bisa gitu dong! Om sama Tante ngasih gue hak penuh untuk ambil tindakan soal kalian berdua. Ngerti?"
" Ya lo aja cari sana!"
" Gue udah cari! Tapi gak ketemu!"
" Gak becus lo."
" Timbang lo gak ada usaha sama sekali."
" Gak ada untungnya gue ngeluarin usaha buat cewek kaya Senna."
" ASTAGFIRULLAH YA ALLAH !" Seru Kenzy heboh.
" Apaan sih bang?!"
" Senna!" Kenzy berlari ke arah Senna yang muncul dengan kaki pincang. Baju seragamnya kotor dan ada beberapa luka di wajah dan tubuhnya.
" Lo kenapa bisa begini?!" Tanya Kenzy panik.
Senna hanya diam, ia berjalan sambil di papah Kenzy masuk ke rumah. Mark bahkan tak melirik ke arah Senna sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN X MARK LEE ( TERBIT)
Fanfiction[ END] PART SUDAH TIDAK LENGKAP Kenapa gue gak pernah ada dalam setiap pilihan lo? - Senna. Karena gue gak tertarik - Mark. Video tersedia di IG 💋 Bagi Mark Senna itu urakan, gak tau aturan, kerjaannya bikin masalah, gak ada yang baik di mata Mark...