Senna merapikan baju-bajunya. Perkataan Mark kali ini menyadarkannya, sejak awal perjuangannya sudah salah.
" Sen, gue masuk ya?" Ijin Kenzy yang melihat pintu kamar Senna terbuka.
" Masuk aja bang."
Kenzy duduk di sebelah Senna yang sedang merapikan bajunya untuk di masukkan ke koper.
" Lo yakin mau pulang?"
" Buat apa gue disini Bang? Kalau cuma bisa ngerusak kenyamanan Mark."
" Mungkin Mark lagi emosi aja. Begitu emosinya reda gue coba ngomong sama dia. Senna, gue disini diminta untuk jaga lo sama Mark. Gue gak akan biarin lo pergi."
" Kali ini gue pergi bukan karena di usir sama Mark. Tapi karena gue bener-bener pengen Mark gak ngerasa terbebani dengan adanya gue disini."
" Sennaaa..."
" Gue akan baik-baik aja bang. Toh gue juga udah biasa di tinggal sendiri sama papah mamah di rumah."
" Besok gue anter lo pulang. Tapi janji, kalau ada apa-apa lo harus kabarin gue."
" Gue boleh minta tolong?"
" Apa?"
" Rahasiain ini dari orang tua Mark dan gue. Jangan sampai Mark kena marah sama om dan tante."
***
Senna hari ini telat ke sekolah karena harus pulang ke rumahnya terlebih dahulu untuk meletakkan barang-barangnya. Mulai hari ini Senna tidak tinggal dengan Mark dan Kenzy lagi.
" Eits! Mau kemana kamu?" Kerah baju bagian belakang Senna di tarik oleh Pak Reinaldi selaku guru BK.
" Maaf pak saya telat. Sebenernya saya udah dateng awal, tapi harus pulang lagi karena ada yang ketinggalan."
" Alesan aja kamu. Berdiri di lapangan!"
" Pak Rey, masa tega sih? Saya belum sarapan loh. Kalau saya pingsan gimana?"
" Pingsan gak usah kamu rencanain juga. Saya tau Senna tidak selemah itu." Pak Reinaldi membawa Senna paksa ke lapangan basket. Dimana semua mata akan tertuju pada Senna karena lapangan basket yang berada di tengah-tengah wilayah sekolah.
Saking buru-burunya Senna bahkan tidak menyentuh sarapan yang ia buat. Ia menyempatkan diri sebelum pergi dari rumah Mark, terlebih dahulu ia menyiapkan sarapan untuk Mark dan Kenzy. Semoga dua orang itu menyantapnya.
" Laper banget gue." Keluh Senna.
" Helaw Senna." Senna dengan cekatan menoleh ke sebelahnya.
" Telat juga?"
" Menurut ngana? Gara-gara nemenin cewek gue telfonan nih semaleman." Jelas Jaemin.
" Alay lo."
" Jomlo kaya lo mana tahu dimana letak kenikmatannya."
" Itulah alasan gue memilih jomblo."
" Di tolak mulu sih lo. Temen gue keren juga bisa nolak cewek kaya lo."
Senna hanya membalas dengan cengiran kuda.
Setelah di jemur selama 25 menit para siswa yang terlambat termasuk Senna dan Jaemin kembali ke kelas mereka masing-masing.
Jeno dan Yeji sudah tak kuasa menahan rasa ingin meledek Senna yang tampangnya sudah tak karuan.
" Pagi-pagi mandi aer, ini malah mandi matahari."
" Untung telat masuk sekolah coba kalau telat yang lain." Timpal Yeji.
" Pulang sekolah langsung ke tempat gue ya?" Ajak Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN X MARK LEE ( TERBIT)
Fanfiction[ END] PART SUDAH TIDAK LENGKAP Kenapa gue gak pernah ada dalam setiap pilihan lo? - Senna. Karena gue gak tertarik - Mark. Video tersedia di IG 💋 Bagi Mark Senna itu urakan, gak tau aturan, kerjaannya bikin masalah, gak ada yang baik di mata Mark...