" Senna, gak gitu cara ngitungnya." Ucap Jaemin gemas.
" Lo mau jadi guru tapi batas kesabaran lo cuma segini." Balas Senna datar.
" Biar gue aja." Mark beralih dari mengajari Yeji dan Jeno ke Senna yang sedari tadi tak bisa menangkap apa yang Jaemin jelaskan.
" Gak usah!" Senna menarik bukunya menjauh dari Mark.
" Lo mau pinter atau mau utamain gengsi?"
" Kalau buat lo kata-katain mending gak usah! Gue lebih baik di omelin Jaemin."
" Bocah! Siniin buku lo." Titah Mark.
Yeji, Jaemin dan Jeno cuma bisa nyimak.
" Engga mau!"
" Kasih atau gue rebut paksa?"
" Lo guru atau mafia sih?! Ngancem mulu!" Senna menyerahkan bukunya pada Mark.
" Ya lo di kasih tau ngeyel, jangankan Jaemin sama Mark gue aja gemes Sen." Ledek Yeji.
Senna berdecak kesal, iya mau tak mau mendengarkan penjelasan dari Mark. Cara Mark menjelaskan dan cara Jaemin menjelaskan berbeda jauh bagi Senna, penjelasan Mark langsung pada intinya, kalau Jaemin sudah jelas secara rinci dari awal sampai akhir sesuai yang di ajarkan oleh gurunya di sekolah.
" Ngerti kan?" Mata Mark dan Senna bertemu.
" Ha?" Tanya Senna melongo.
" Udah, ngerti kan?"
" Apanya?"
" Perasaan lo! Rumusnya lah Senna." Mark menoyor kening Senna.
Wajah Senna memerah, " Ngerti Mark!" Ucapnya kesal sembari memegang kening.
Jeno memperhatikan Jaemin yang sedang menjelaskan rumus pada Yeji sambil bercanda. Mereka yang bercanda tapi Jeno yang kesal.
" Na, gue laper." Ucap Jeno.
" Kita stop dulu belajarnya, pesen makan aja gimana?" Tawar Jaemin.
" Boleh! Gue juga laper!" Seru Yeji.
" Mark, lo gak langsung pulang kan?" Tanya Jeno.
" Engga, hari ini gue bisa sampai malem."
" Cewek lo gak nyariin?" Celetuk Yeji.
" Rara cuma cewek gue Yeji bukan istri."
" Hehe bener juga." Ucap Yeji sambil nyengir.
" Bubur aja buat Jeno." Pinta Senna ke Jaemin.
" Yahh Senn, ogah gue bubur." Rengek Jeno.
Senna yang kesal main ngajambak rambut Jeno, " Lo lagi sakit bego!"
" Bener kata Senna Jen." Timpal Yeji.
" Gue pengen nasi Sen, nasi ayam kremes, nasi padang, nasi ayam bakar, nasi goreng, nasi—
Senna membekap mulut Jeno, " Bubur kan dari nasi Jeno pinter."
" Elo yang pinter gak bisa bedain tekstur nasi sama bubur!"
" Ribut mulu lo berdua!" Lerai Yeji.
" Berisik lo." Ketus Jeno pada Yeji.
Senna yang kesal menjewer telinga Jeno, " Elo yang berisik Nono!!!"
" Aw! Sakit Senna!" Jeno berusaha melepaskan tengan Senna yang menarik telinganya.
Yeji bangun dari tempat duduknya dan pergi ke arah toilet. Aksi jewer menjewer pun berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN X MARK LEE ( TERBIT)
Fanfiction[ END] PART SUDAH TIDAK LENGKAP Kenapa gue gak pernah ada dalam setiap pilihan lo? - Senna. Karena gue gak tertarik - Mark. Video tersedia di IG 💋 Bagi Mark Senna itu urakan, gak tau aturan, kerjaannya bikin masalah, gak ada yang baik di mata Mark...