1/42

19.4K 3K 374
                                    

" Kenapa dari tadi lo diemin gue?" Tanya Mark pada Senna yang kini duduk di sebelahnya. Mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju ke pusat perbelanjaan untuk membelikan Yeji hadiah.

" Gue lagi males ngomong aja."

" Pasti ada alasannya kan Sen."

" Gue lagi dapet! Jadi jangan bikin gue kesel!"

" Maaf."

Sampai di pusat perbelanjaan Senna mulai memilih barang yang akan di berikan pada Yeji.

" Kalau cardigan Yeji udah banyak."

" Beliin yang Yeji perluin aja."

Senn melirik Mark tajam, " Tau apa lo soal Yeji?!"

Mark menghela nafasnya dalam, " Maaf."

Senna kembali memilih barang lain, " Kalau sepatu Yeji juga udah punya."

Mark menahan dirinya untuk tidak berkomentar dari pada ia di gas oleh Senna.

" Mark kok lo diem aja sih?! Bantuin kek, gak guna banget gue ngajakin lo kesini!" 

Senna keluar dari outlet dimana ia memilih barang tadi, Mark mengejar Senna dan menahan tangan gadis itu.

" Salah lagi nih gue?"

Dengan kasar Senna menepis tangan Mark.

" Engga! Lo gak pernah salah! Gue yang salah! Sayang sama pacar orang!"

" Jangan bahas sesuatu yang nyakitin diri lo Sen."

" Gue males liat muka lo Mark!"

" Gue minta maaf kalau gue salah."

" Emang dengan maaf status kita jadi jelas?"

" Kita cari kado buat Yeji yah."

" Menghindar terus Mark! Bagus! Lanjutkan! Semangat!" Senna berjalan mendahului Mark, pemuda itu untuk pertama kalinya bingung harus bagaimana menghadapi Senna yang sedang mode garang begini. Jadi ia hanya bisa mengikuti Senna dari belakang.

***

Jeno dan Yeji berakhir di Cafe yang Yeji mau.

" Jen, gue pengen cerita."

" Kalau mau cerita ke mamah dedeh. Jangan ke gue, gak akan ada solusi."

" Cukup lo dengerin, bisa?"

Jeno memilih tak membalas ucapan Yeji.

" Gue suka sama seseorang Jen."

" Urusan gue apa?"

" Lo pernah bilang kan, kalau gue suka sama seseorang gue harus cerita sama lo."

" Oh yang itu, anggep aja gue salah ngomong."

" Tapi gue gak bisa nyatain."

" Bukannya lo berdua saling suka? Kenapa gak bisa nyatain?"

" Dia udah punya pacar Jen."

Jeno kembali diam.

" Awalnya gue ngerasa dengan ada di sampingnya, jadi bahan bully, bertingkah konyol untuk bikin dia ketawa, bersikap manja sama dia, dan bergantung sama dia, dia akan ngerti tentang perasaan gue. Tapi sekarang justru gue kehilangan."

Mata Yeji sudah berkaca-kaca menatap Jeno yang justru tak menatap ke arahnya melainkan ke arah lain.

" Gue harus gimana Jen biar dia tau perasaan gue?"

BROKEN X MARK LEE ( TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang