"Kak Jungeun." Panggil Hyejoo yang berdiri di samping Jungeun yang sedang merasakan hembusan angin di bawah pohon sakura yang berguguran itu.
Hyejoo tersipu melihat Jungeun yang begitu cantik itu, meskipun dilihat dari samping.
"Hmmm." Gumam Jungeun memejamkan matanya.
"Ayo nikah."
Tiga bulan sebelumnya...
Jungeun masuk ke dalam mini market untuk membeli minuman sehabis pulang dari pekerjaannya.
Ia langsung disapa oleh sang kasir dengan senyuman yang selalu terpampang di wajahnya ketika ada pembeli yang masuk, saat itu sedang tak banyak orang.
Setelah memilih minuman dingin yang ingin ia beli, Jungeun tak sengaja menabrak seseorang karena ia menundukkan kepalanya.
"Aduh-maaf aku nggak seng-" Ucapnya mengangkat wajahnya.
Jungeun kaget saat melihat wajah gadis itu, banyak luka lebam yang melukis wajah cantik sekaligus tampan bagi seseorang.
Hyejoo tak memperdulikan perkataan Jungeun, ia hanya menatap sebentar Jungeun lalu membalikkan badannya untuk berjalan pergi tapi ujung jaketnya di tahan oleh Jungeun.
Hyejoo melirik Jungeun meminta penjelasan tentang ia memberhentikan nya.
"Anu.... Biarkan aku membersihkan luka mu...." Ucap Jungeun menundukkan kepalanya sambil mengigit bibirnya, entah kenapa ia ditatap seperti itu membuatnya gugup.
"Lepaskan." Ucap Hyejoo cukup jelas bagi Jungeun mendengar, tapi Jungeun tetap tak melepaskan jaketnya. Meskipun ia merasa takut dengan wajah datar Hyejoo.
Jungeun menggelengkan kepalanya, "A-a aku mohon."
Jungeun sendiri tak mengerti kenapa ia ingin membantu orang asing yang baru saja ia temui.
Hyejoo berpikir sebentar, lalu ia menghela nafas dan mengangguk mengiyakan perkataan Jungeun. Ia tak ingin berdebat.
Jungeun tersenyum menang, "Sebentar."
Wanita Kim itu pun langsung berlari ke lorong obat-obatan untuk membeli obat merah dan juga beberapa plester.
Setelah membayar belanjaannya, Jungeun membawa Hyejoo dengan menarik lengan jaketnya ke depan minimarket yang kebetulan ada tempat duduk.
"Duduk." Titah Jungeun pada Hyejoo, ia hanya mengikuti perintah nya.
Jungeun mengambil tisu basah lalu ia usap dengan begitu pelan ke muka Hyejoo takut ia menyakiti nya.
Ia meringis saat melihat lebih dekat luka-luka yang ada di wajah Hyejoo, bagaimana bisa seseorang mendapatkan luka seperti ini.
Sesekali Hyejoo meringis karena perih, dan ia memegang tangan Jungeun.