02

505 60 4
                                    

Setelah acara utama dilakukan, yaitu sedikit pidato dari Denise dan peniupan lilin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah acara utama dilakukan, yaitu sedikit pidato dari Denise dan peniupan lilin. Acara selanjutnya pun berdansa.

Jika semua orang menari dengan pasangan masing-masing ataupun teman, berbeda dengan Jungeun, ia hanya duduk sendiri menonton YveSoul dan HyunRim menari dengan segelas wine di tangannya.

"Apa aku boleh duduk disini?" Tanya Hyejoo.

Jungeun memalingkan wajahnya menatap Hyejoo lalu tersenyum dan terkekeh pelan, "Tentu saja boleh, kenapa juga harus minta izin padaku?"

Hyejoo pun ikut tertawa dan duduk disamping Jungeun, "Siapa tau kan, aku duduk terus kamu nggak nyaman."

"Minum?" Tawar Jungeun pada Hyejoo segelas wine nya.

Hyejoo menggelengkan kepalanya, "Tidak terima kasih, aku harus mengemudi mobil nanti."

"Ah iya, kita belum berkenalan bukan?" Tanya Hyejoo diangguki oleh Jungeun.

Hyejoo menjulurkan tangannya, "Son Hyejoo, 24 tahun."

Jungeun tersenyum malu-malu, "Kim Jungeun, 26 tahun."

Tangan mereka berdua saling bertautan membuat Jungeun merasakan listrik yang entah darimana datangnya.

Hyejoo mengangguk, "Nama yang cantik, seperti orangnya."

Jungeun sudah sering mendengar pujian yang sama seperti yang Hyejoo katakan, tetapi entah kali ini ia tersipu dengan pujian dari bibir Hyejoo.

"Ma-makasih." Jawabnya menundukkan kepalanya, semburat merah terlihat dikedua pipinya itu.

Hyejoo tersenyum tipis lalu ia berdiri dengan tangannya yang masih menggenggam tangan Jungeun, Jungeun mengangkat alisnya bingung.

"Let's dance, Miss Kim." Senyum Hyejoo.

Jungeun mengangguk dan Hyejoo membawanya ke lantai dansa. Dengan mulusnya, tangan Hyejoo melingkar di pinggang Jungeun sementara Jungeun tersenyum tipis dan melingkarkan tangannya di leher Hyejoo.

Hyejoo sedikit menundukkan kepalanya untuk menatap mata Jungeun.

"Jujur, aku tak menyangka akan bertemu denganmu lagi disini." Ucap Hyejoo.

Jungeun tersenyum, "Aku pun, tapi sepertinya memang sudah takdir kita bertemu lagi."

"Hahahaha, kau bisa saja."

"Saat Nona Kim menolong ku, pikirku kau akan marah-marah karena menabrak mu tetapi ternyata salah hahaha." Kekeh Hyejoo.

"Hmmm, mana mungkin aku marah Nona Son." Jawab Jungeun ikut terkekeh.

Mereka berdua pun tenggelam dalam tarian mereka, sesekali Hyejoo berhasil membuat Jungeun tertawa karena candaannya.

Yerim melihat Hyejoo dan Jungeun yang sibuk dengan dunia mereka dibalik pundak Hyunjin. Senyuman pun terlukis di wajahnya.

➻ 𝑸𝒖𝒆𝒓𝒆𝒏𝒄𝒊𝒂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang