12

465 48 15
                                    

I an thou, thou art me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I an thou, thou art me

Kalimat yang selalu melintas di pikiran Jungeun sekarang, ia penasaran apa maksud dari kalimat yang sangat asing baginya dan kalimat yang menjadi tato di pergelangan tangan Hyejoo.

"Sebentar ya, aku ambilin dulu oleh-oleh nya ada di kamar soalnya." Ucap Hyejoo setelah menyuruh Jungeun untuk duduk di halaman belakang rumahnya karena cuaca hari ini sangat mendukung, tak terlalu dingin seperti hari-hari sebelumnya.

Jungeun hanya mengangguk dan ia bisa melihat Hyejoo yang pergi menuju kamarnya karena hanya kaca yang menjadi pembatas antara ruang tengah dan halaman belakang. Rasanya sudah lama ia tak berkunjung ke rumah Hyejoo, mungkin karena mereka berdua sama-sama sibuk dengan urusan masing-masing.

Sekembalinya dari kamar, Hyejoo membawa dua kotak dan satu paper bag besar bersamanya.

"Aku nggak tau kesukaan kamu apa, jadi ya aku beli semuanya, ini juga pilihan Soeun sama Yujin yang anaknya suka banget sama manis." Ucap Hyejoo memberikan oleh-oleh milik Jungeun lalu duduk disampingnya.

"Hyejoo..... Ini semua kan mahal...." Sahutnya Jungeun saat melihat brand cokelat yang dibeli oleh Hyejoo untuknya.

"Ya nggak apa-apa, sesekali." Jawabnya dengan enteng. Holkay mah bebas.

Jungeun merasa tak enak hati untuk menerima pemberian mewah Hyejoo, apalagi ia tidak akan bisa membalas semuanya.

"Kenapa?? Nggak suka ya??" Tanya Hyejoo terdengar kecewa dari suaranya, Jungeun langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat agar Hyejoo tak salah paham. Mungkin jika Hyejoo mempunyai telinga seperti serigala akan menekuk ke bawah.

"Bukan!! Aku... Aku cuman.... Mikir apa aku pantes nerima ini semua, apalagi aku bukan siapa-siapa nya kamu...." Ucapnya meskipun kalimat yang terakhir terdengar seperti bisikan menjadikan Hyejoo tak mendengarnya.

Hyejoo menatap Jungeun yang sedang menundukkan kepalanya, lalu ia menghela nafasnya dan mencubit kedua pipi Jungeun.

"Kamu ini, overthingking aja terus. Aku ngasih ini bukan berarti harus ada balesan nya, aku ikhlas." Ucapnya terus mencubit pipi Jungeun hingga merah.

"Iiihhhh, Nyejoo!!!! Sakit!!!" Keluh Jungeun karena Hyejoo tak mau berhenti mencubitnya, dia pikir pipinya itu mochi apa bisa ditarik seenaknya.

"Hahahaha." Kekeh Hyejoo melepaskan cubitannya, Jungeun mengelus kedua pipinya yang sakit itu sambil memanyunkan bibirnya kedepan.

Hyejoo mengambil salah satu cokelat dari kotak nya, ia buka bungkusnya lalu ia menjulurkan tangannya memberikan cokelat itu yang tentunya sangat manis kedepan mulut Jungeun.

Jungeun dengan senang hati menerimanya, saat cokelat nya meleleh didalam mulutnya rasa manisnya sangat pas dengan seleranya.

"Enak kan hahahaha." Tawa Hyejoo mengacak-acak rambut cokelat Jungeun.

➻ 𝑸𝒖𝒆𝒓𝒆𝒏𝒄𝒊𝒂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang