10

374 48 10
                                    

Hidup di negara asing yang tak pernah kita bayangkan itu memanglah tidak bisa dibayangkan oleh siapapun, apalagi harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang tidak familiar dengan kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hidup di negara asing yang tak pernah kita bayangkan itu memanglah tidak bisa dibayangkan oleh siapapun, apalagi harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang tidak familiar dengan kita. Tetapi, bagi Son Hyejoo semua ini sudah menjadi pilihan baginya dan takdir.

Di umur yang sangat muda ditinggalkan sendirian di dunia yang luas ini bersama orang-orang yang belum tentu bisa menjadi seseorang yang ia percayai memanglah hal yang sangat sulit. Tapi, sekali lagi Hyejoo tak ada pilihan lain. Ia selalu berpikir kalau Tuhan membencinya sehingga mengambil kedua orangtuanya dari sisinya, tetapi ia mulai mengikhlaskan kepergian orang yang paling Hyejoo sayang dikehidupan nya.

Meskipun ia harus mengatakan perpisahan sementara dengan Jinsoul, Sooyoung, Yerim dan Hyunjin. Hyejoo tetap akan mengingat kebaikan mereka dan kasih sayang yang tulus. Mungkin ini rencana lain dari Tuhan setelah mengambil lalu memberinya orang-orang yang sangat sayang padanya.

"Hyejoo!!!" Seru seorang gadis yang sangat cantik berlari menuju Hyejoo yang asik dengan isi kepalanya.

"Apa?" Tanya Hyejoo.

Kim Minju, gadis yang seumuran dengan Hyejoo dan satu-satunya warga negara Korea yang ia kenal. Bisa dibilang, Minju adalah teman pertama Hyejoo setelah dua tahun menginjakkan kakinya di Colorado.

Minju sendiri bisa berada di Colorado karena harus ikut kedua orangtuanya yang sibuk mengurusi bisnis mereka. Jika Hyejoo anak yang pendiam dan jarang bergaul (read: malas), berbeda dengan Minju yang terlihat malu-malu tetapi memiliki banyak teman.

Minju memanyunkan bibirnya kedepan karena mendapatkan balasan dingin dari Hyejoo. Hyejoo hanya menghela nafasnya dan mengangkat ujung bibirnya.

"Iya, Minju, apa?" Tanyanya sekali lagi dengan lebih lembut membuat Minju terkekeh.

"Gimana???"

"Apanya?"

"Ih, kok malah nanya balik."

Hyejoo mengerungkan alisnya tak mengerti, memangnya Hyejoo harus menjawab apa kalau ia tidak tahu maksud dari Minju. Minju berdecak kesal dan meninggalkan Hyejoo yang kebingungan dengan sikapnya.

"Dasar cewek." Ucapnya dan berjalan mengejar Minju yang berlari ke kelas mereka.









Seharian itu sikap Minju benar-benar membuat Hyejoo sangat aneh dan terheran.

"Joo, Minju kenapa??" Tanya Kyla menepuk pundak Hyejoo yang sedang membaca buku komik lalu menunjuk Minju yang mencuri tatapan dengannya.

Hyejoo hanya mengangkat bahunya tanda tak tahu, "Nggak tau tuh, lagi PMS kali."

"Oh, tapi menurutku bukan itu deh."

Hyejoo mengangkat kepalanya dari buku dan menatap wajah Kyla, meminta penjelasan.

"Kayaknya Minju lagi ngasih tau kamu sesuatu kan kamu nggak peka atau mungkin kecewa."

Hyejoo mengerungkan alisnya, "Kecewa kenapa?"

➻ 𝑸𝒖𝒆𝒓𝒆𝒏𝒄𝒊𝒂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang