Touch My Heart

60 7 4
                                    

"Kau sudah selesai ?" Tanya Gwang-Jun saat melihat Ji-Won telah datang kembali .

"Eo .. maaf lama.." Ujar Ji-Won sambil menghindari mata Gwang-Jun .

"Mana Woo-Shik ?"Tanya Gwang-Jun kepada anak buahnya yang sendari tadi berdiri tak jauh darinya .

"Eo .. sepertinya aku ingin minum lagi .." Ujar Ji-Won buru-buru seraya mencoba mengalihkan Gwang-Jun dari Woo-Shik .

"Kau ingin minum lagi ?" Tanya Gwang-Jun . "Kau mau Wine ? Yang hitam atau putih ?" Tawar Gwang-Jun .

"Aniya .. air putih saja .." Ujar Ji-Won mencoba menolak halus sambil mencoba mengambil air putih yang sudah tersedia di atas meja .

"Aniya .." Gwang-Jun lalu meraih tangan Ji-Won dan mengelusnya perlahan . "Wine putih sangat enak .. kau tidak ingin mencoba ?"

Ji-Won yang tidak senang di remehkan seperti itu hanya bisa menahan nafas seraya mencoba mengontrol amarahnya .

"Air putih terasa seperti Wine mahal untukku .." Ujar Ji-Won sambil menarik tangannya perlahan . 'Setidaknya aku tidak boleh membuat dia marah sebelum Seo-Jun tiba, aku bisa habis jika bertindak kurang ajar kepada dia ..' Ujar Ji-Won dalam hati.

"Kenapa kau sangat terlambat .." Ujar Gwang-Jun saat melihat Woo-Shik yang baru saja datang .

"Maaf tadi macet di jalan .." Ujar Woo-Shik sambil melirik kearah Ji-Won .

"Jadi aku menyuruhmu kesini untuk memperkenalkan calon istriku .." Ujar Gwang-Jun kepada Woo-Shik .

"Eo .." Woo-Shik lalu menatap Ji-Won yang terlihat sangat muak dengan perkataan Gwang-Jun .

"Aku Choi Woo-Shik ..."

"Ji-Won .." Ujar Ji-Won sambil memberi kode kepada Woo-Shik .

"Mana yang lain ?" Tanya Gwang-Jun kepada Woo-Shik .

"Sepertinya mereka juga terjebak macet ." Jawab Woo-Shik .

"Maaf ya aku membawa teman-temanku tiba-tiba, aku hanya ingin memperkenalkan mu kepada mereka.." Ujar Gwang-Jun sambil mengelus pundak Ji-Won .

"Uh ?" Ji-Won hanya bisa tertawa terpaksa.

"Haruskah aku telpon yang lain ?" Tawar Woo-Shik seraya meminta waktu untuk pergi dari sana .

"Aniya kita tunggu saja .." Ujar Gwang-Jun .

"Bukannya ditanyakan dimana mereka berada akan lebih baik ?" Tanya Ji-Won seraya menolong Woo-Shik dan berharap agar Woo-Shik mendapat waktu untuk menelpon Seo-Jun .

"Biar aku saja ..kalian tunggu disini saja .." Ujar Gwang-Jun lalu pergi menjauhi mejanya tadi.

"Yak .. kau sudah terhubung dengan Seo-Jun ?" Tanya Ji-Won pelan seraya berjaga-jaga agar bodyguard Gwang-Jun tidak mendengar .

"Sepertinya dia sudah jalan kesini .."

"Jinjja ? Syukurlah .." Ujar Ji-Won sambil menutup matanya sejenak seraya membuang nafasnya dengan lega .

Tak lama Gwang-Jun kembali mendekati Ji-Won dan Woo-Shik .

"Sepertinya mereka tidak bisa datang .. jadi bagaimana kalau kita pergi ke tempat karaoke ?" Ujar Gwang-Jun

"Aniya .." Ji-Won lalu gugup .

Woo-Shik dan Ji-Won saling bertatapan sejenak.

"Bukan besok kita masih harus bekerja ?" Ujar Woo-Shik kepada Gwang-Jun 

"Eo .. sebentar saja .. kau tak apakan Ji-Won ?"Tanya Gwang-Jun sambil tersenyum nakal kepada Ji-Won .

***

Je T'aime [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang