Part 20

220 14 0
                                    

****

Tepat dihadapan yudha ada seorang perempuan yang masih duduk diam dengan semua pikirannya.. Mereka berdua sama-sama hening tak ada yang mau memulai pembicaraan

Sial membuang-buang waktu kalau seperti ini terus "ucap yudha dalam hati"

Kamu mau bicara apa?  Tanya yudha memecah keheningan

Dina yang masih diam tak menanggapi pertanyaan yudha..

Kamu yang minta untuk bertemu, giliran sudah bertemu kamu diam maumu apa? "Yudha yang sudah mulai geram dengan sikap dina yang hanya diam saja",  kalau tak ada yang penting saya pamit karena masih banyak urusan yang harus saya kerjakan.

Saat yudha ingin berdiri dina mencekal tangan yudha agar duduk kembali.

"Bang dina bingung mau mulai darimana, selama ini dina engga bisa menghilangkan perasaan dina ke abang dina masih sayang sama abang, dina mau kita mulai semua dari awal lagi bang".. Ucap dina lirih seperti begitu banyak perasaan yang ia pendam

"Ck... Maaf perasaan saya sudah lama mati ketika melihat kamu bersamaa lelaki lain" yudha menjawab dengan datar

Seketika runtuh pertahanan dina yang ia bangun agar tak menangis di depan yudha kini bulir-bulir air mata jatuh di pipinya

"Bang saya khilaf bang, kasih dina satu kesempatan bang dina janji engga akan mengulangi lagi bang, saya jauh- jauh kesini untuk bertemu abang" dina masih menunduk dan sesekali mengusap air matanya

yudha menaikkan salah satu alisnya karena mendengar jawaban dina

"Lucu sekali kamu dina khilaf itu harus berkali-kali? Yudha tertawa merehkan dina.. "Simpan saja maaf mu din dan saya tak pernah meminta kamu untuk datang kesini kamu paham... Ucap yudha penuh penekanan

Dina tak menyerahkan ia berusaha meyakinkan yudha untuk menerimanya kembali tapi hasilnya tetap sama yudha tak ingin kembali mengulang kesalahan yang sama dan di hati yudha sudah ada orang lain sekarang.

Jika sudah selesai saya antar pulang karena saya masih banyak kerjaan "ucap yudha"

"Dina mau tetap disini" jawab dina

"Ayo pulang saya antar kamu saya tak mau jadi lelaki tak bertanggung jawab dengan membiarkanmu sendiri"

"Dina bilang dina mau disini" ucap dina sambil membantak yudha

Kalau ini kemauan kamu saya pamit dulu, yudha langsung meninggalkan dina yang masih duduk disitu ia tak ingin terjebak dengan dina kembali

"Saya pasti akan mendapatkan kamu lagi bang bagaimana caranya" ucap dina sambil mengepalkan tangannya

****

senja kini sudah berganti malam, dingin angin malam mulai menusuk ke kulit  senja masih duduk di ayunan sambil melihat kendaraan lalu lalang, tinggal 2 minggu ia disini karena harus balik ke malang untuk menyelesaikan skripsinya selama tinggal disini ia begitu banyak cerita bertemu dengan masa lalunya dan bertemu sosok baru di hidupnya memiliki teman baru seperti citra, ngomong" tentang citra ia sedih banget mendengar senja harus balik mereka berdua kian dekat setelah pertemuan di tempat makan itu..

Kriing

Kriiing

Saku celana senja bergetar ternyata video call dari rakaa...

"Haloooooo boskuuuh" terdengar suara cetar membahanya senja

Pria di ujung sana sudah kebal dengan suara senja bak toa masjid itu " lu bisa kaga kecilin tu suara kasian telinga gue meronta-ronta kesakitan ogeb" ucap raka sambil mengelus-elus telinganya

"Sumpah jahat lu baru ngabarin gue, gue kira lu kecantol tante" disana"

"Tu mulut belum pernah di cabein ya... Susah sinyal disini ini saja gue lagi di kota makanya bisa kabarin lo"

" tunggu kok lo makin kurusan sih ka makin hitam legam lagi " senja melihat raka sekarang bagai orang kurang gizi

" iya gimana kaga kurus gue disini kepikiran lo terus sih.. "Gombal raka sambil mengkerlingkan matanya".. Hee anda tau tidak hitamnya kereta banyak yang cari lo "ucap raka dengan sombongnyaa

Mendengar raka ngomong begitu senja ingin mutah.. "Anjiir jijik gue denger kata" lo.. Senja kembali tertawa renyah sekali.. "Heee anda kereta sekarang bersih-bersih ya sudah kaga ada yang pake uap disini" ucap senja tak mau kalah

"Mutahin dah mutahin gue mah apa cuma es teh yang dicantolin di tiang" masa gue udah lama kaga naik kereta " ujar yudha sambil tertawa

" cih.. Cih kocak ngakak gue ka,  ya lu tinggal di hutan mulu sih?  Ledek senja

"Kan gue memang anak hutan" ucap yudha sambil memukul-mukul dadanya

"Ah shiyaaap anak hutan, kaa aku mau bicara sesuatu?  senja mulai memasang muka serius

Raka melihat ekspresi wajah senja langsung tau kalau ada hal serius yang mau ia bicarakan...  Ngomong saja aku dengerin?

Aku sudah ketemu dengan citra, ia minta maaf dengan ku tentang kejadian waktu itu? 

Terus?  Raka mendengar cerita senja dengan penasaran

Iya dia katanya sudah menyerah ia tak ingin memaksakan untuk  mendapatkan kamu, ka apa kamu engga bisa buka hati buat citra ia perempuan yang baik menurut aku?  Ucap senja berhati-hati

Raka hanya bisa menghela nafas mendengarkan perkataan senja..  "Alhamdulillah kalau ia mau berhenti jadi ia tak terus"an menyakiti hatinya sendiri... Senja ada beberapa hal di dunia ini yang engga bisa dipaksakan contohnya masalah hati, jika aku menerima citra sama saja aku menyakiti dia karena hatiku tak ada dia sama sekali, saya hanya menganggap dia sebatasa adek tidak lebih senja.. Ia saya tau ia perempuan sangat baik dan ia juga bisa mendapatkan lebih daripada aku.. ucap raka sambil tersenyum

Untuk mencairkan suasana yang sedikit serius senja bertepuk tangan "luar biasa om raka teguh" ledek senja tapi ka gue hargain keputusan lo semoga ini yang terbaik buat kalen berdua

"Ohh sialan lo ndeng, gue tutup dulu ya kalau ada kesempatan gue hubungi lagi, mungkin akan lama gue kaga bisa kasih kabar do'ain gue besok gue ada operasi masuk hutan" ucap raka

"Gue selalu do'ain lo ka jaga diri disana semoga lancar dalam bertugas anak hutanku" dalam hati senja berdo'a untuk keselamatan raka disana ia tau papua saat ini tak lagi baik banyak baku tembak antara opm dengan polisi ataupun tentara..

"Terimakasih senjaku gue balik dulu jaga kesehatan, oh iya cepat skripsi" belum sempat ia menjawab raka sudah mematikan telfonnya "terimakasih ka" ucap senja lirih

"Terimakasih  tuhan engkau telah mengirimkan orang" baik buat hamba semoga engkau selalu menjaga mereka" batin senja...



SENJA DIRGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang