****
Pagi ini senja sudah memasuki pangkalan TNI AU abdurachman shaleh setelah melewati pos penjagaan ia kemudian membelokkan kendaraannya ke kiri masuk ke komplek jatayu mobilnya berhenti dirumah paling ujung sendiri...
Selamat pagi om ebby ada om? Tanyaku ke om wahyu ayahnya ebby
Senja selamat pagi tumben pagi sekali, ebby jam segini masih molor langsung masuk saja ebby tidur di kamar depan.. "Ucap om wahyu mempersilahkan aku masuk, aku sudah biasa disini seperti rumahku sendiri sebaliknya ebby kalau dirumahku pun seperti itu..
Setelah om wahyu mempersilahkan aku masuk, aku langsung menuju kamar ebby ya bener saja dugong satu itu masih menggunakan selimut dengan nyamannya "dasar kebo dia yang ngajak lari eh masih enak" tidur" ucapku
Wooy bangun bego keburu rame nanti lapangannya "kataku sambil mengguncang tubuh ebby"
Diam o cok "ucapnya sambil menarik selimutbya kembali"
Eh jingan kalau lo kaga bangun gue siram pake aer
Ebby langsung cepat" bangun dari tidurnya karena ia tak ingin basah kuyup mungkin ia trauma karena pernah gue siram pakai air.. Duh cok sek ngantuk aku "ia sambil ngedumel keluar dari kamar untuk cuci muka"
Setelah cuci muka dan ganti baju kita berangkat menggunakan motor ebby tak lupa menggunakan helm karena wajib di gunakan di kawasan militer.. Bisa" di getok sama provost kalau tak memakai
Lari ke lapangan dirgantara apa bandara? Tanya ebby
Enaknya dimana? Tanyaku kembali
Heee jingan ditanya malah balik tanya? Ucapnya kesal, lapangan dirgantara aja ya sambil cuci mata "ucapnya kembali"
Serah lu daaah gue mah ngikut
Tak butuh waktu lama kita sudah sampai di depan lapangan dirgantara, lapangan ini tak asing bagi mereka berdua karena lapangan ini tempat mereka dulu latihan fisik bersama..
Senja dan ebby mulai berlari mengitari lapangan, udara pagi ini begitu sejuk sekali cocok sekali untuk mencari keringat sudah hampir 5 putaran nafas mereka sudah naik turun ebby yang tak kuat memilih melipir dan duduk..
Ck lemah sekali "cibirku sambil terus berlari"
Ebby yang masih ngos-ngosan tak menanggapi senja ia memilih pergi duduk di tribun.. Setelah mendapat 10 putaran dan lapangan sudah cukup rame senja menyelesaikan larinya kemudian menyusul ebby yang masih duduk di tribun bersama 3 lelaki kelihatannya begitu akrab..
ndeng mana minuman ku "tanyaku kepada ebby"
minumanya habis ndeng tadi aing haus jadi keblabasan deh "ucapnya lempeng sekali kaya orang engga salah"
Aku melirik kesal ke ebby bisa-bisanya ia menghabiskan semua dasar bocah gebleng batinku
aku duduk diam di samping ebby dengan perasaan kesal, kemudian ada salah satu dari lelaki itu memberikan minumannya kepadaku
Ini minum daripada mba dehidrasi "ucapnya sambil menyerahkan botol minuman"
Mbak-mbak emang aku mbakmu apa "ucapku dalam hati" eh gausa bang "tolak ku"
tenang saja ini minuman engga ada jampi"nya kok "ucapnya sambil tersenyum"
Garing banget bang, tidak usah bu... Belum juga aku menyelesaikan ucapan ku ebby langsung mengambil minuman di tangan abang" tadi dan menyerahkan kepada ku, udah gausa sok malu" bangke gue tau lo udah sekarat sudah minum ini "ucap ebby"
Aku dengan kikuk meminum air tersebuta dan bilang terimakasih
Oh ya aku lupa bang kenalin ini sahabat ku senja, dan ndeng kenalin tadi yang kasih minuman itu namanya bang jati terus yang ini bang bagus dan ini bang erik.. " ucap ebby memperkenalkan kami satu persatu-satu"
kami hanya mengangguk paham salam kenal abang semua "kataku kepada mereka"
Senja tinggal di komplek sini? Tanya bang jati
Engga bang rumah saya engga disini..
Dia tinggal di dekat polsek bang "sahut ebby"
Jati hanya mengangguk paham..
****
dek kapan cuti "tanya wanita baruh baya tersebut"
Belum tau ma mungkin akhir bulan " jawabnya"
mama harap adek pulang bawa pasangan kamu, mama sama ayah sudah ingin melihat kamu segera menikah, dek bukannya mama tak setuju kamu sama dina tapi apa engfa sebaikny adek cari yang lain dina bukan wanita yang baik buat adek "ucap mamanya"
Yudha menghela nafasnya dalam-dalam "ia mah nanti adek bawa calon adek pulang, mendengar kata dina yudha langsung tertawa mah yudha sudah tak ada hubungan dengan dina sudah lama jadi mama jangan percaya dengan omongan dina mah "ucapku meyakinkan mama"
"Syukurlah kalau begitu mama lega mendengarnya, mama tutup dulu ya dek jaga kesehatan disana jangan tinggalin sholatnya..
Iya mah
Setelah menutup panggilan dari mamanya yudha duduk di kursi depan kamarnya ia memikirkan gimana caranya memberitahu tentang dina ke senja supaya tidak ada salah paham sedangkan dina masih genjar mendekati yudha walaupun tak pernah ia respon sama sekali seperti tak tahu malu perempuan itu masih terus mengganggu dirinya dan keluarganya...

KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA DIRGANTARA
RandomMelody senja dirgantara seorang mahasiswa semester akhir, gadis tangguh yang sedikit bar bar bingung menentukan masa depannya??? Langit pradipta yudha laki-laki yang bekerja sebagai Tentara Angkatan Udara, berpangkat letnan satu sekarang bertugas...