Dibalik Kata Sahabat

28 4 0
                                    

Kicauan burung menghiasi pagi. Awan cerah tersenyum kepada semesta. Seakan menyampaikan, bahwa akan ada hal baik hari ini. Hari yang cerah ini mengiringi Arsya untuk pergi menuju tempat penerbit novelnya. Minggu depan novel barunya akan rilis, dan ia akan sibuk menandatangani novel untuk 100 pembaca pertama.

Arsya merasa bahagia hari ini, terlihat dari sudut bibirnya yang tak henti mengumbar senyuman. Wajah itu seperti kembali menemukan kebahagiaannya. Itu karena mamanya yang pagi tadi terlihat cerah, tidak seperti biasanya. Mamanya menatap Arsya walaupun sebentar. Hal itu membuat sebuah harapan timbul di hati Arsya. Ya, harapan agar mamanya bisa sembuh dari traumanya, dan bisa hidup bahagia lagi bersama Arsya.

Arsya rindu mamanya, rindu masakannya, rindu nasihatnya, semuanya. Jadi, selama mamanya masih dalam keadaan yang belum baik-baik saja, Arsya memilih untuk mengejar impiannya. Agar saat mamanya sembuh, mamanya akan bahagia melihat Arsya yang sudah sukses mengejar impiannya.

Jalanan tidak terlalu ramai pada jam seperti ini, karena ini sudah jam 10 pagi. Ya, Arsya kembali izin untuk tidak masuk sekolah karena urusan penerbitan novelnya.

Arsya memasuki kantor penerbit, ia menuju sebuah ruangan yang sudah ia hafal. Ia berjalan dengan santai dan riang.

Arsya masuk setelah mengetuk pintu dan mendengar sahutan yang menyuruhnya untuk masuk. Ia mulai berbincang dengan editornya mengenai novelnya.

"Hai kak ril, apa kabar? Apa penerbitannya berjalan lancar kak?" Arsya membuka percakapan terlebih dahulu.

"Baik Sya. Iya, semua berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. Semua berkat kerja kerasmu," Lekaki bernama lengkap Aril Mahendra itu melempar senyuman kepada Arsya.

"Oke, kak. Btw, mana novel yang harus aku tanda tangani itu?"

"Itu sudah siap diatas meja, silahkan kamu tanda tangani," Aril menunjuk meja yang ada diruangan itu.

"Oke, aku mau kerja dulu kak, hehe"

"Sipp, semangat yah" Aril membentuk pose meninju udara untuk menyemangati Arsya.

***

Matahari sedang terik, panasnya tak mengusik seorang gadis yang tengah duduk di bangku taman ini. Tampaknya ia tengah menunggu seseorang, terlihat dari matanya yang dari tadi celingak-celinguk mencari keberadaan seseorang.

Tak lama terlihat seorang lelaki yang tinggi jangkung dari kejauhan. Ia tampak begitu menawan dengan mengenakan sweater hitam dipadukan dengan celana jeans berwarna coklat, tak lupa pula sepatu kets berwarna putih membuat tampilannya menjadi lebih sempurna.

"Woi Key, dah lama nih ye nunggu gue" Lelaki itu menyengir karena merasa bersalah. Ia datang terlambat dari jam seharusnya, karena harus menyelesaikan urusannya di rumah.

"Lo tuh ya, males banget gue sama lo. Telat mulu, gue colok juga nih mata lo," Keyzi membalas sapaan lelaki itu dengan amarah. Bagaimana tidak, sudah hampir 1 jam dia menunggu di taman ini, dan lelaki datang dengan wajah tanpa dosa.

"Jangan marah dong, nanti gue traktir deh. Lo mau apa? KFC? MC'D? Atau Es Mojito? Pokoknya apa aja deh, nanti gue traktir asal lo maafin gue," Lelaki itu menatap Keyzi dengan wajah yang memelas.

"Azriel Gunadhya! Gue maafin lo, asalkan lo traktir gue sampe gue puas. Mampus, gue habisin tuh isi dompet lo!" Keyzi tertawa dengan puas melihat wajah tertindas Azriel. Ya, dia adalah Azriel Gunadhya, teman satu club olimpiade Biologi. Keyzi dan Azriel sangat dekat karena sering memenangkan olimpiade. Mereka juga menjabat sebagai ketua dan wakil olimpiade biologi.

"Ah lo mah kesempatan buat nguras dompet gue, gue doain lo nambah berat badan sampe 10 kg," Azriel tertawa lepas melihat wajah kesal Keyzi.

"ELO TUH YA, GUE SUMPAHIN LO JOMBLO SEUMUR HIDUP!" Keyzi selalu emosi bila bertemu dengan Azriel, ia selalu pandai memancing emosi Keyzi. Keyzi tidak pernah menggunakan bahasa formal jika sedang bersama Azriel, karena Azriel tidak suka itu. Azriel memintanya untuk berbicara dengan santai jika sedang bersamanya.

"Gue gak akan jomblo seumur hidup kok, kan ada lo" Keyzi terdiam mendengar balasan Azriel. Jantungnya berdegup kencang mendengar ucapan Azriel. Ia berusaha menyembunyikan kegugupannya.

"Halah, banyak bacot banget si. Buruan, gue laper!" Keyzi berjalan terlebih dahulu dari Azriel. Tetapi Azriel segera mengejar Keyzi dan menarik rambutnya.

"Woi sakit begee!" Keyzi meringis karena rasa sakit di rambutnya.

"Kebiasaan deh lo tuh, jalan duluan mulu. Kan kalo berdampingan gini lebih enak," Keadaan seperti ini membuat Keyzi bertambah salah tingkah.

"Bacot banget lo, buruan napa," Keyzi pura-pura cemberut ke Azriel.

"Yaudah, cepet naik tuan putriku," Azriel membawa motor saat datang kemari. Sebuah motor matic berwarna putih. Sebenarnya ia punya satu motor ninja berwarna hitam, tapi Keyzi tidak suka naik kendaraan seperti itu, susah naiknya katanya.

Mereka berjalan dalam keadaan hening, tak ada yang membuka percakapan. Keyzi yang masih berusaha menormalkan detak jantungnya, dan Azriel yang sedang fokus berkendara.

Azriel membawa Keyzi ke tempat makan yang ia sebutkan tadi. Keyzi makan dengan puas, dengan porsi besar. Kapan lagi bisa ditraktir oleh Azriel, pikirnya.

Azriel hanya memperhatikan Keyzi yang sedang makan dengan lahap. Seperti tidak makan selama setahun. Padahal Keyzi tau kalau berat badannya mudah sekali naik.

"Makan tu pelan-pelan bego," Azriel menoyor kepala Keyzi, membuat Keyzi melotot. Ia kesal karena acara makannya diganggu.

"Serah gue, upil kuda" Azriel hanya membalasnya dengan kekehan kecil.

Hari itu, mereka menghabiskan waktu bersama. Mereka memang sudah ada janji untuk pergi bersama hari ini, karena mereka baru saja memenangkan satu kompetisi lagi. Dan mereka pergi berdua untuk merayakannya.

Azriel tipikal lelaki yang intovert yang cenderung cuek kepada orang lain, namun entah mengapa saat bersama Keyzi ia selalu bisa menjadi orang yang bawel dan rusuh. Keyzi sebaliknya, ia adalah wanita ekstrovert yang bisa bergaul dengan siapapun. Mereka bersahabat, ya untuk saat ini kata itulah yang mampu menjelaskan tentang mereka. Tak ada yang tahu ada makna apa dibalik kata 'Persahabatan' itu.

TBC

Azriel Gunadhya

Bonus fotonya Keyzi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus fotonya Keyzi

Jangan lupa vote dan comment ya:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan comment ya:)

Mengejar Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang