3.SIAL LAGI

61 15 0
                                    

SELAMAT MEMBACA:)

Sekarang anak Madagascar sedang menjalani hukuman dari Miss Melda.

Lia,Misya, Gladisa, Madan,Wayan, Gibran dan anak kelas sebelas lainnya mengecat lapangan basket indoor yang sudah memudar catnya.

Sementara itu Diaz,Miko,Yoga,kalisa,salsa dan anak kelas duabelas lainnya dan empat orang kelas sepuluh mengecat lapangan voli tepat di seberang gedung sekolah.

"Bran bantuin gue sini,daripada lo duduk - duduk gitu.biar cepet kelar"

Gibran yang duduk di bangku penonton dipinggiran lapangan hanya menoleh sekilas ke arah Wayan.

"Bran cepet yaelah daripada lo duduk gajelas mending bantuin gue,mayan dapet pahala lo"

"Ogah."

"Liat bran liat , kapan lo pup malam ga bakal gue temenin walaupun lo nangis kejer sekalipun."

Gibran yang malas mendengar ocehan seorang Wayan Dirgantara yang unfaedah itu langsung bangkit dan berjalan ke arahnya.

"Siniin."

"Nah gitu dong jadi anak itu harus baik,kalo gini kan gue bisa main tiktok bentar."

Wayan memberikan kuas catnya ke Gibran dan berjalan ke bangku penonton untuk duduk dan ber tiktok ria.

"Heh yan lo tau definisi gatau diri gak?"

Wayan yang sedang tersenyum tak jelas ke arah kamera untuk tiktoknya menoleh kearah Manda lalu mengangkat bahunya merespon ucapan Manda.

"Definisi gatau diri itu ya elo!"
"Udah tau dibantuin malah enak - enakan main tiktok,kasian tuh si Gibran tadi dia udah nyelesain bagian dia sekarang malah bagian lo".tambahnya marah.

Wayan mendengar kata - kata Manda menjeda video yang dibuatnya sambil berkata.

"Brisik Nda Gibran aja santai kok lo ya sewot."

"Wajar dong gue sewot-"

"Heh udah malah berantem,Yan simpen hp lo cepet, kalo ga gue jodohin ni lo sama si cimoy," Lia yang daritadi diam segera menengahi percekcokan yang Lia tau nanti tak akan ada habisnya.

"Ga ada yang lebih bagus lagi li?"

"Udah simpen cepetan!"ucapan Lia tak terbantah membuat Wayan harus menurutinya.

"Iya - iya nih gue simpen puas lo pada."
Dan berjalan menuju Gibran.

Membuat mereka semua yang berada di lapangan basket melihatnya tertawa merasa puas karena Wayan sudah kena marah oleh ibu ketua.

"Gaiss cepet siapin udah mau jam istirahat nih biar bisa makan kita."

Setelah Lia berbicara semua anak Madagascar kelas sebelas mempercepat kerjanya.

Misya yang melihat Gladisa merapikan alat cat nya , langsung menghampiri Gladisa.

"Dis lo udah selesaikan?"
Gladisa hanya mengangguk merespon pertanyaan Misya.

"Li gue sama Gladis Luan deh, laper nih mau makan."pamit Misya dengan tangan menepuk - nepuk perutnya.

"Yaudah luan gih, entar gue sama yang lain nyusul."balas Lia yang masih mengecat bagiannya.

"Sya nanti sisain lapak buat kita ya."

Misya mengacungkan jempolnya untuk menjawab teriakan Madan sebelum ia keluar dari pintu lapangan.

"Tungguin gue ya dikit lagi nih."

"Ndasmu dikit , tuh di belakang Gibran masih banyak yang belum di cat.kalo nungguin lo yang ada cacing - cacing perut gue baku hantam lagi,"jawab Madan sambil menunjuk bagian - bagian Wayan yang masih banyak belum di cat.

MUSUH TAPI MENIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang