6.DADAKAN

58 3 0
                                    

SELAMAT MEMBACA.

"Perhatian!.kepada seluruh siswa - siswi SMA Tunas Pelita.Anak - anak berhubung seluruh guru sedang ada rapat tahunan jadi kalian belajar mandiri dirumah mulai sekarang sampai besok.terimakasih."

"Yesss!"

"Woy pulang cepat woy!"

"Sekolah dapet hidayah darimana njir."

Begitulah sorak ria siswa Tupe.Setelah mendengar informasi dari pengeras suara yang berbeda di masing - masing kelas mereka.

Jika semua murid merasa senang dan gembira, lain halnya dengan murid yang mengisi kelas sebelas sains satu.Mereka semua merasa kesialan menimpa mereka, pasalnya besok merupakan jadwal pengambilan nilai fisika yang dinanti - nanti oleh mereka.

"Kaf kok lo ga bilang sih kalo pulang cepet?" tanya Sila yang duduk dibangkunya sambil memasuki buku - buku ke tasnya.

Kafka hanya menoleh sekilas dan mengakat bahunya tanda ia tak tau merespon pertanyaan Lia.

"Yok Kaf pulang yok, gue mau minta lo ajarin gue fisika nih."

"Ga salah dengerkan?" tanya Bian kepada Ajil yang sudah berada di depan meja Kafka dan Bian.

"Kagak lah udah tobat gue." jawab Ajil santai.

"Halah.ulangan doang tobatnya."cibir Bian.

"Suka - suka gue dong.kaf ayok."jawab Ajil sambil menyeret kafka keluar kelas,disusul oleh Bian

Kringgg

Baru saja satu langkah mereka keluar dari pintu dering handphone kafka membuat dirinya serta temannya berhenti, dan merogoh kantong celananya.

Bunda Al calling

Nama itulah yang tertera di notifikasi handphonenya.Segera ia menggeser tombol hijau dilayar handphone, lalu meletakkan ditelinga kanannya.

"Waalaikumsalam,ada apa nda?"

"Kamu udah pulang?"

"Udah nda."jawabnya.

"Kalo gitu kamu langsung ke apart ya A'a, ada yang mau Bunda Ayah omongin sama kamu."

"Iya nda.ini jalan."

"Yasudah hati - hati, jangan kebut - kebutan inget."Peringat sang Bunda.

"Iya nda.Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Bip.

Setelah sambungan teleponnya terputus kafka memasukkan handphonenya ke saku celananya lagi.Lalu menoleh ke samping kiri ke arah dua sahabatnya.

"Sorry,gue gak bisa,disuruh pulang."ujarnya

"Yaelah gue udah niat gini kaf."keluh Ajil karena tak jadi belajar bersama dengan kafka.

"Ada Bian ."usulnya singkat.

"Males gue mau ngapelin salsa."sanggah Bian cepat.

"Bi bi gitu lo, mentingin cemew dibanding orang ganteng kek gue."Sambil membenarkan kerah bajunya.

"Idih.Malu lo noh sama lobang hidung si Kafka."Sungguh Bian eneg dengan kelakuan Ajil saat ini.

"Udah parkiran gece."lerai Kafka dan langsung berjalan menuju tangga.

RAMAI

Itulah kata yang tepat untuk kawasan parkiran SMA TUPE ini.Semua murid berlomba - lomba mengeluarkan kendaraan yang dibawanya.

MUSUH TAPI MENIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang