5.BERAWAL DARI SINI

78 11 3
                                    

Selamat membaca

Author POV

Saat ini Lia tengah berlari secepat kilat ke terminal angkot dekat dengan rumahnya.Pasalnya hari ini ia sudah kesiangan ke sekolah.

"Ini manasih angkotnya," lia melihat ke kanan jalan untuk melihat angkutan umum yang biasanya melewati sekolahnya.

"Gak tau apa kalo gue udah telat ini."dumelnya dengan melihat jam ditangannya.

Sekitar lima menitan Lia menunggu tak ada satupun angkot yang berlalu - lalang disana.

"Masa iya gue jalan ke sekolah?" ia terus saja berdialog dengan dirinya sendiri.

Tanpa mengulur waktu dia memutuskan untuk berjalan kaki saja ke sekolah, lumayan buat olahraga pikirnya karena jarak rumah ke sekolahnya sekitar dua kilometer.

Belum ada sepuluh langkah ia berjalan seseorang menghampiri dirinya.

Tin

Suara klakson itu membuat lia melihat kearah kanan tepat pada jalan.Sang pengendara menghentikan motornya dan membuka kaca helmnya.

"Ka lio!" Pekiknya senang dan menghentikan langkahnya.

Membuat orang yang disapa kak lio itu tersenyum ke arah lia.

"Kok jalan li?"tanya pengendara motor gede itu.

"Iya kak si Vespa ditarik ayah."ucapnya murung

"Lah kenapa?"

"Panjang kak ceritanya nanti deh lia mampir ke rumah buat cerita," jawab lia.
"Lia pergi dulu ya kak udah telat nih soalnya."sambungnya pamit.

"Eh eh, ini mau ke sekolah?"tanya lio dibalas anggukan oleh lia.

"Yuk naik biar kakak antar."tak lupa kepala lio menoleh kebelakang mengkode lia untuk naik ke atas motornya.

"Beneran kak?"tanya lia memastikan dibalas dengan anggukan oleh lio.

"Alhamdulillah ada tebengan, makasih yaallah."pekik lia senang dengan mengadahkan kedua tangannya ke atas lalu mengusap ke wajahnya seperti orang selesai berdoa, membuat lio terkekeh melihat tingkah lucu saudara sepupunya.

"Udah naik katanya lo telat."

"Yaallah lupa, kak cepet kak ngebut,"ujar lia setelah itu langsung menaiki dirinya keatas motor yang dikendarai lio.

"Pegangan." perintah lio dan langsung menancap gas dan masuk ke area jalan bergabung dengan kendaraan lainnya.

Sepanjang perjalanan lia hanya bisa merapalkan doa agar pak Amran tidak menutup pintu gerbang.

Sayangnya doa lia tak terkabul sekarang,karena saat lia sudah turun dari motor, gerbang sudah selesai digembok oleh pak Amran.

Sontak membuat lia berlari sekencang mungkin kearah gerbang,seperti melupakan sesuatu lia berlari sambil menoleh kebelakang.

"Kak makasi tebengannyaa." teriak lia ke lio yang ingin beranjak pergi dari tempatnya.

Sampai didepan pintu gerbang lia menjulurkan kepalanya untuk melihat adakah orang disana guna membuka pintu gerbangnya.

"Pakk.pak Aguss." panggil lia ketika menangkap salah satu satpam Tunas Pelita yang duduk di pos satpam.

"PAKK!" teriaknya membuat pak Agus mengalihkan perhatian dari korannya.

"Kenapa neng?" tanya pak Agus menghampirinya.

"Pak tolong bukain gerbangnya pak saya ada ulangan abis ini pak."ucap lia tak lupa wajah memelasnya.

MUSUH TAPI MENIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang