4.TAK MENGERTI

59 13 0
                                    

Selamat membaca:)

Saat ini Di kelas Sebelas Sains Satu SMA Tunas Pelita sedang berlangsung praktek pembelajaran kimia.

Semua orang sibuk dan fokus mengerjakan tugasnya.Padahal guru mereka sedang pergi ke laboratorium sekolah.

Tak heran kalau kelas ini dinobatkan sebagai kelas unggulan dan pedoman seluruh kelas di SMA Tunas Pelita.

Bukan hanya tertib dalam belajar mereka juga sering bahkan kerap kali menyumbang piala untuk sekolah ,tambah lengkap pujian untuk mereka karena hampir semua siswa dikelas itu ,merupakan anggota OSIS Tunas Pelita,bahkan Si ketos cool Tunas Pelita juga berada dikelas ini tentunya.

Brakk

Mereka semua yang berada dikelas sains satu melihat kearah pintu yang dibuka secara kasar dan tiba - tiba.

Tak lama muncul salah satu siswi Tunas Pelita dengan seragam sekolah yang berantakan dan raut wajah memerah menahan marah.

Dia adalah Seprilia Anasthasya Ketua Madagascar angkatan 32.

Lia berjalan tergesa - gesa menuju salah satu meja yang berada ditengah - tengah.

"PECUNDANG LO!"

dia,Lia berteriak tepat didepan meja ketua Osis SMA Tunas Pelita yang sedang anteng mengerjakan tugasnya.

"LO BENERAN BUTA YA?!"
"KALO LO PUNYA DENDAM SAMA GUE, KE GUE AJA BALESNYA,GAK PERLU LO LIMPAHIN KE ANAK MADAGASCAR JUGAK!", bentak Lia dengan kedua tangannya menekan kedua sisi meja Kafka.

Tak ada respon dari pria dihadapannya membuat Lia menggeram kesal.

"Selain buta lo juga tuli rupanya", cemoohan Lia tak dihiraukan juga oleh kafka membuat Lia bertambah geram Sehingga mendorong kuat meja dihadapannya.

Srekk

Mendengar suara geseran kaki besi meja membuat semua orang yang berada dikelas tercengang melihatnya, pasalnya Kafka yang tadinya duduk dibangkunya dengan tenang mengerjakan tugasnya menjadi terjungkal ke belakang karena dorongan lia.

"WOY SANTAI DONG LO!",Ajil yang duduk di samping kafka membentak Lia sambil membantu Kafka berdiri.

"Seharusnya tuh elo yang santai,gak perlu pake ngebentak segala", gladisa dan anak Madagascar lainnya yang baru saja datang menyusul Lia tak terima jika sang ketua dibentak tiba - tiba apalagi dibentak sama orang yang dibencinya.

Disana tepat di depan kelas Madan, Wayan, Missya, Gladisa, dan Manda berdiri dengan santai memantau sang ketua.

"Wajar dong dia ngebentak ni cewek,dia yang tiba-tiba datang nyari masalah,lo yang gak tau apa - apa diam aja deh",kini sila yang ikut berbicara.

Lia yang mendengar ucapan Sila sontak membuat dirinya berjalan kesamping meja Kafka dimana Sila anak Sains Satu duduk.

"Gak salah lo?",dia mencondongkan sedikit badanya membuat mukanya tempat berada didepan sila.

"Lo yang disini ga tau apa - apa,mending lo yang diem, Ga.usah.ikut.campur.ngerti?!",bisik lia dengan tajam dan penuh penekanan.
"Lo taukan gimana anak Madagascar kalo udah diusik ketenangannya"tambahnya dan langsung menegakkan badannya.

Raut ketakutan yang tercetak jelas di wajah perempuan yang bernama lengkap Ashila putri Khalilah itu membuat Lia terkekeh dan berkata:

"Kenapa?takut lo?",tak lupa matanya menatap tajam kearah cewek dihadapannya.

"Eng-gak ngapain gu-e takut,gue OSIS disini",sungguh kegugupan sila sangat kentara sekarang walaupun dia menekan kata OSIS pada ucapannya.

Lia dan anak Madagascar lainnya tersenyum miring mendengarnya.

MUSUH TAPI MENIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang