Part 26 (End)

4.2K 289 63
                                    

Butuh waktu berbulan-bulan bagi Jihoon untuk menata kembali hati dan kehidupannya setelah semua hal terjadi bertubi-tubi.

Jihoon tidak tahu harus bersyukur atau merasa bersalah ketika sang Samchon akhirnya benar-benar di vonis 20 tahun penjara, karena banding yang diajukan pria itu ditolak oleh Hakim.

Ia juga tidak tahu harus merasa lega atau justru merasa bersalah pula ketika dirinya berniat melepas hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan milik keluarganya.

Jihoon tidak lagi memiliki keinginan untuk meneruskan jejak Appa-nya..
Biarlah putra sang Imo-saudara tiri ayahnya yang dulu ia curigai akan berkhianat, juga merupakan sosok terakhir yang ia percayai dalam keluarga besarnya- yang memimpin dan mengembangkan usaha keluarga yang satu itu.
Sebab Jihoon sudah bertekad untuk menciptakan sendiri jalan menuju kesuksesannya.

Jihoon memang masih memiliki saham yang cukup besar atas namanya disana,
tapi ia tidak akan mau menduduki kursi manapun di perusahaan itu kecuali jika perannya dibutuhkan sebagai salah seorang pemilik saham.

Selama kurang lebih 6 bulan ke belakang,
Jihoon menyibukkan diri dengan melakukan banyak hal positif yang sekiranya mampu mengalihkannya dari rasa sakit.
Ia beraktivitas hingga lelah melanda, sehingga ketika malam tiba lelap segera menjemput kesadarannya, mencegah Jihoon memikirkan sesuatu yang hanya akan menyakiti dirinya.

Jihoon juga belajar dengan sangat giat di semester terakhirnya,
selain untuk mengejar ketertinggalan di semester sebelumnya.. anak itu memang harus mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Dan semua itu terbayar sudah,
ia berhasil diterima di jurusan seni musik salah satu perguruan tinggi bergengsi di Korea Selatan.
Soonyoung sangat bangga sekali mengetahui hal itu.

Ia cukup kaget pada awalnya begitu mengetahui bahwa Jihoon memiliki minat yang tinggi di bidang musik,
bahkan mampu memainkan beberapa jenis alat musik dengan fasih.
Pun ada sedikit rasa kecewa di sudut hatinya begitu menyadari bahwa masih ada banyak hal tentang Jihoon yang tidak ia ketahui.
Tapi perasaan itu terkikis setelahnya begitu Jihoon berkata sambil tersenyum,
'Bukan begitu Ahjussi..
Aku memang mengubur impianku untuk jadi musisi sejak lama karena Appa mengharapkanku untuk jadi penerusnya'

Jihoon kemudian melanjutkan,
'Tapi jika sudah begini,
bukankah akan lebih baik jika aku meneruskan mimpiku saja?
Biarlah saudara-saudaraku yang mengurus dan memikirkan Lee corp.
Aku akan mendirikan perusahaanku sendiri suatu saat nanti'

Sebab sejak kejahatan Samchonnya terungkap.. atau-bahkan-mungkin sejak kedua orang tuanya meninggal?
Jihoon kehilangan ketertarikan untuk meneruskan jejak Appanya,
karena semua itu membuat ia semakin yakin bahwa jalannya memang bukan disana.

Sekarang ia tidak mau lagi terbebani dengan hal-hal seperti itu.
Jihoon juga ingin pelangi kebahagiaan menghampirinya setelah badai cobaan melanda hidupnya.

Dan ternyata benar kata Soonyoung,
masih banyak orang-orang di sekeliling Jihoon yang akan mengusahakan kebahagiaan untuknya.

Beberapa bulan terakhir, sepulang sekolah
Wonwoo selalu mengajaknya ke perpustakaan untuk belajar bersama.. atau kadang hanya sekedar membaca buku untuk menambah wawasan.

Chan juga sering mengajak Jihoon ke rumahnya untuk bermain game.
Dan namja itu tidak pernah menolak permintaan Chan karena ia tau.. anak itu pasti kesepian di rumah.

Eomma dan Abeoji Soonyoung juga sering mengunjungi Jihoon ke apartemen di akhir pekan.
Eomma Kwon dengan semangat mengajarkan Jihoon memasak berbagai makanan yang disukai Soonyoung, sementara lelaki itu asik bermain catur bersama ayahnya di ruang tengah.

Good to Me | Soonhoon [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang