Part 24

3K 301 20
                                        

Sepertinya 2 part ke depan bakal ngebosenin.. semoga masih betah ya ㅠㅠ

*

*Flashback
Sehari sebelum Jihoon kecelakaan

------------------------------------------------------------------

"Hyung mwohae..?"

"..."

Lee Chan memutar bola matanya kesal begitu mendengar nada lesu yang keluar dari mulut Jihoon.

Namja itu pasti masih bersedih karena pertengkaran yang ia alami beberapa hari yang lalu.

Hyungnya itu memang masih belum bisa menghapus Soonyoung dari hidupnya meski berbagai cara telah Chan lakukan bersama Wonwoo, sahabat Jihoon satu-satunya.

Beruntung saat Ahjussi tidak tahu diri itu berniat menemui Jihoon, ialah yang membukakan pintu untuknya.
Sebab jika itu Jihoon, pasti namja itu sudah berhambur ke pelukan Soonyoung dan mereka kembali bersama begitu saja.
Padahal Chan tidak ingin hal itu terjadi.
Ia tidak mau lagi melihat Jihoon menangis seharian dan bertingkah seperti mayat hidup hanya karena patah hati.

Maka dari itu.. dengan membuang seluruh sopan satunnya, Chan mengusir Soonyoung saat itu juga.. pun tak lupa meminta pria itu untuk mengurus perceraian mereka secepatnya.

Ah.. Chan merasa dirinya sudah seperti pahlawan saja untuk Jihoon.

Sambil memperbaiki posisi ponselnya yang terjepit di antara kepala dan juga bahu,
Chan menanggapi perkataan Jihoon setelah menyempatkan diri untuk mengecek ramyeon yang tengah ia masak.

Iya.. Chan tiba-tiba ingin menikmati makanan instan yang satu itu meski waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam.

Anggaplah ia nekat, sebab Appanya yang sangat disiplin terhadap berbagai hal- termasuk perihal makanan yang dikonsumsi- itu akan sangat menentang hal ini.

Untuk saat ini Chan hanya bisa berharap Appanya sudah tertidur, sehingga dirinya tidak perlu mencari alasan yang tepat agar diperbolehkan memakan sesuatu yang paling enak di dunia ini.

Sambungan terputus begitu Jihoon mengatakan bahwa dirinya telah mengantuk. Ck, padahal Chan tahu itu hanyalah dalih agar ia tidak perlu mendengar nasehat Chan lagi.
Hyungnya itu pasti muak mendengar kalimat Chan yang selalu menjelek-jelekkan Soonyoung.

Setelah ramyeonnya matang,
Chan menikmatinya dengan lahap di ruang makan yang remang-remang itu sendirian.. sambil memainkan ponsel tentunya agar ia tidak bosan-bosan amat.

Setelah selesai, lelaki itu baru saja akan menaiki tangga menuju kamarnya di lantai 2 begitu maniknya menemukan secercah cahaya yang berasal dari pintu di dekat ruang tamu.
Pintu ruang kerja Appanya..

'Apa yang Appa lakukan tengah malam begini?
Sesibuk itukah Appa sekarang?'
Ujar Chan dalam hati sambil mengendap-endap ke arah ruangan yang pintunya sedikit terbuka itu.
Begitu mendengar suara percakapan sang ayah dengan seseorang, Chan mengintip karena rasa penasaran memenuhi dirinya.

Ah.. ternyata Appanya tengah menelepon.

Chan tadinya hendak membalikkan badan dan kembali ke kamarnya,
tapi telinganya mendadak nyaring begitu mendengar nama Jihoon di sebut-sebut oleh sang Appa.

"Lenyapkan Jihoon"

Chan segera menutup mulutnya yang hampir saja mengeluarkan suara keras.

Good to Me | Soonhoon [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang