Sudah hampir seminggu Jihoon tinggal bersama Soonyoung.
Dan ia mulai merasakan bahwa perkataan Wonwoo tempo hari ada benarnya juga.
Jihoon merasa hidup seperti lintah, ia menumpang di tempat tinggal Soonyoung, diperlakukan dengan baik, diurus segala keperluannya oleh Soonyoung termasuk makanan sementara ia?
Hanya menjalani hidupnya seperti biasa, benar-benar tidak tahu diri.Oleh karena itulah sekarang Jihoon sibuk di dapur sejak pukul setengah 6 pagi.
Ia bertekad untuk membuat sarapan hari ini.Berbekal pengetahuan dari internet dan juga bahan-bahan di kulkas Soonyoung yang lumayan lengkap,
Jihoon berhasil memasak salah satu menu sarapan yang mungkin sangat mudah bagi orang yang telah biasa memasak.
Namun, sangat susah bagi Jihoon mengingat ini pertama kalinya ia berada di dapur selain untuk memasak ramen.
Bahkan ia sempat membumihanguskan beberapa helai roti sebelumnya, semoga saja Soonyoung tidak marah."Kau memasak Jihoonie?
Mian aku ketiduran, padahal aku yakin menyetel alarmku jam 5 dan bukannya jam 7"Lelaki mungil yang baru saja melepas apron itu tersentak kaget begitu suara Soonyoung memasuki indera pendengarannya.
"Eo-eoh.. gwenchana..
Hanya menu sederhana" ujar Jihoon pelan sambil menggaruk tengkuknya.
Cih. Sederhana? Kau bahkan hampir menangis memasak menu sederhana katamu itu Jihoon.."Kenapa tidak membangunkanku?
Yaampun seragam sekolahmu bisa kotor Jihoonie" Soonyoung menghampiri Jihoon dan menyadari bahwa anak itu bahkan telah siap dengan seragam sekolahnya.Tidak mungkin kan.
Jihoon sudah sengaja menyetel ulang alarm digital milik Soonyoung agar berdering pukul setengah tujuh.
Iya. Dialah pelakunya.Jihoon menggeleng..
"Kau terlihat pulas sekali.
Dan lagi mulai sekarang biar aku saja yang melakukannya Ahjussi"Aku juga ingin menjadi pasangan yang baik
Kening Soonyoung mengernyit heran melihat perubahan Jihoon.
Padahal kemarin anak itu masih santai-santai saja bangun telat sehingga Soonyounglah lagi-lagi yang menyiapkan seragam Jihoon.Tetapi hari ini Jihoon melakukan semua yang sebelumnya Soonyoung lakukan untuknya.
Semuanya.. mengingat ia tadi sempat melihat pakaiannya yang tersusun rapi di ranjang sewaktu ia bangun.
Jihoon menyiapkan seragamnya.
Dan sekarang memasak sarapan untuk mereka?
Mengetahui fakta bahwa bocah itu bangun pagi secara mandiri saja sudah cukup mengejutkan Soonyoung.Meski begitu ia berusaha memahami bahwa Jihoon mungkin merasa tidak enak dengannya.
Jadilah Soonyoung hanya tersenyum sambil mengelus kepala Jihoon,
"Ya sudah, tapi jangan terlalu dipaksakan. Sebenarnya aku tidak keberatan sama sekali memasak atau melakukan hal lain untukmu selama aku sempat.
Tapi jika memang kau ingin belajar berumah tangga yang baik apa boleh buat. Aku mendukungmu"Jihoon mengangguk sambil menundukkan kepalanya. Malu entah kenapa.
"Jja! Sekarang mari kita coba mahakaryamu ini Jihoon"
"Andwae! Ahjussi belum mandi!"
Oh iya. Soonyoung lupa, ia tertawa pelan kemudian berlalu dari hadapan Jihoon.
*
"Aku baru tahu ternyata kau bisa memasak"
Jihoon yang juga tengah mencicipi masakan perdananya langsung mengangkat kepala untuk menatap Soonyoung.
"Sungguh? Aku bisa memasak?"
Huh? Kenapa Jihoon malah..
"Jangan bilang.. ini pertama kalinya kau memasak?"
Tatapan penuh selidik Soonyoung membuat Jihoon berkeringat dingin. Apa Soonyoung akan memarahinya perihal beberapa potong roti yang gosong itu?
Gawat. Ia ingin berbohong tapi tidak bisa."Ne.. Mianhe Ahjussi.
Tapi sungguh aku tidak membuat banyak kekacauan, hanya menghanguskan 4 lembar roti dan 2 potong beef saja. Jeongmal mianhe.."Jihoon menunduk. Tidak berani menatap mata Soonyoung.
"Mwo? Hahaha"
Kepala Jihoon terangkat lagi.
"Wah, kau benar-benar telah berusaha" ucap Soonyoung dengan nada geli.
Jihoon pun bisa menghembuskan nafas lega-"Tapi bukan itu masalahnya.
Kau membahayakan dirimu sendiri jika berada di dapur tanpa pengawasan seperti itu.."-ternyata tidak.
Tapi Jihoon menyadari ada keanehan pada kalimat Soonyoung.
"Aish! Ahjussi pikir aku anak kecil?!
Kalau hanya menyalakan kompor dan menggunakan pisau aku juga bisa melakukannya!"Kenapa malah jadi dia yang marah?
Padahal Soonyoung hanya khawatir Jihoon kenapa-napa jika berkutat sendirian di dapur. Ia saja sering tidak sengaja mengiris jari sendiri dan memegang panci panas dengan tangan kosong.
Tapi Soonyoung yang tidak ingin berdebat di pagi yang cerah ini hanya menghela nafas pelan.
"Ne ne..
Tapi akan lebih baik jika aku mendampingimu jika kau ingin memasak lagi"Jihoon mendengus.. "Terserah kau saja Ahjussi"
Hening menyelimuti mereka setelahnya.
Tapi tak lama.
"Hei. Maukah kau menyiapkan pakaianku untuk seterusnya? Pilihanmu cukup bagus, aku suka"
Jihoon tidak bisa menahan ujung-ujung bibirnya untuk tidak terangkat.
"Tentu.
Aku juga akan memasangkan dasimu setiap hari""Mungkin akan membuatkan bekal setiap hari juga jika Ahjussi tidak keberatan"
Huh?
Tunggu..
Bukankah.. Jihoon agak terlalu bersemangat?
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Good to Me | Soonhoon [Completed]
FanficSemua terjadi dalam sekejap mata. Kehilangan kedua orang tuanya, diharuskan untuk menikah di saat usianya belum genap 18 tahun, dan terpaksa merasakan cinta yang ternyata hanya membawa derita bernama patah hati. Jihoon melalui itu semua tanpa tahu r...