Happy Reading🐣
°°°°°
"Apa kau benar-benar akan kabur dari rumah?" Tanya seorang wanita cantik yang tengah sibuk dengan stir mobil. "Yah,"
Dengan tangan yang masih fokus memegang kemudi,kedua matanya sesekali melihat kaca belakang mobil miliknya,memperhatikan adiknya yeng tertidur dan seorang gadis bermuka kusut.
"Untuk berapa hari?"
"Mungkin 1 minggu aku tidak tau." Jelas gadis itu. Gadia itu kemudian melihat Kai yang tengah tertidur pulas. "Apa akhir-akhir ini ia sering tertidur?" Tanya Lea pada gadis itu.
"Ah,yah,yang kutau,semalam ia tidur sampai pagi,lalu ia bercerita tadi tertidur saat sarapan,dan saat di bus menuju sekolah. Apa kakak tau dia kenapa?" Jelas gadis itu sembali melihat Lea dari belakang.
"Eum,kita memiliki masalah keluarga,semenjak itu ia mulai berubah. Aku kawatir keadaannya semakin memburuk...seperti tertidur secara tiba-tiba." Lea menatap Kai dari kaca belakang. Abigail,gadis itu menunduk.
"Apa bisa sampai seburuk itu?" Tanya gadis itu hati-hati. "Entahlah,semoga saja tidak." Abigail mengangguk. "Kakak jangan kawatir,aku akan menjaganya. Aku berjanji." Ucap Abigail dengan penuh keyakinan.
Lea melihat gadis itu. "Kenapa kau sangat yakin dan ingin?"
"Karna Hueningkai telah membantuku,dan mendengarkan semua ceritaku. Itu hal yang sangat besar bagiku. Aku harap aku bisa membantunya." Lea tersenyum. Ia membawa mobil itu melewati jalan-jalan ramai kendaraan. Rasa kawatirnya sedikit memudar.
━─ೋ❈ೋ─━
"Kita sampai." Lea memarkirkan mobilnya. Abigail memnggending tasnya yang tadi diletakan di atas jok,lalu mengguncang-guncangkan bahu Kai. "Hueningkai. Bagun,kita sudah sampai." Seperti biasanya,10 detik kemudian Kai membuka matanya.
Abigail tersenyum. Lea sudah keluar,dan baru akan menutup pintu. "Ayo keluar." Abigail pun keluar,Kai mengikuti.
"Apa kau juga akan menginap?" Tanya Lea pada Kai yang masih setengah sadar. Kai hanya menggeleng. Ia lalu melengos masuk ke dalam rumah.
"Ayo" Ajak Lea pada Abigail. Abigail hanya tersenyum,lalu mengikuti wanita di depannya itu. Lea membuka pintu kayu coklat,lalu menunjukan isi rumahnha oada Abigail. "Selamat datang."
"Terima kasih." Mereka lalu masuk. Abigail segera menyusul Kai yang kini sudah terpejam lagi di sofa ruang tamu. Gadis cantik itu kini terduduk kaku di sebelah Kai.
"Bahiyih! Kau dapat teman baru!" Teriak Lea menggema di rumah. Seorang wanita paruh baya keluar dari sebuah ruangan.
"Ada siapa?" Tanya wanita itu. Lea lalu menjelaskan siapa dan kenapa Abigail datang.
"Oh,seperti itu. Aku agak ragu membiarkanmu disini. Apa Ibumu tidak apa-apa? Aku takut hal yang tidak-tidak terjadi. Bukannya menolakmu,tapi kau tau aku bisa dituduh menculikmu." Abigail tersenyum. Ia memahami situasi ini. Lea yang sangat ingin satu rumah dengan Abigail menekuk muka.
"Ah! Kita bisa membuat surat pernyataan!" Ucap Bahiyih yang memang sedari tadi sudah bergabung. "Aku bisa membuat sebuah surat yang nanti akan di tanda tangani oleh mu dan Ibu,maka bisa jelas karna kau yang memang ingin tinggal disini."
"Sebenarnya dia tidak punya orang tua." Ucap Kai dengan mata yang masih tertutup. Siapa sangka pria itu ternyata sudah terbangun. "Tapi terserah saja jika memang seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
sleep boy ·· hueningkai [✓]
Fiksi Penggemar❝ entahlah, jadwal tidurku sekarang kacau.. ❞