18.| Down.

245 65 3
                                    


"Koma."

Abigail mematung. Ia ingin bertanya banyak hal,namun bibirnya membeku, tak kuasa bergerak. "Bagaimana bisa bu? Apa kakak baik-baik saja?"

Ibu Kai mengangguk. Abigail membalik badannya. Ia menatap tubuh Kai yang ada di dalam ruangan,terbaring lemah.

"Kita belum boleh masuk. Dia akan dipindahkan besok jika memang tidak bermasalah." Abigail mendengar,namun ia tetap diam. Rasa itu masih menghantuinya. Rasa bersalah.

"Abigail. Apa kau sudah sembuh? Jika masih merasa sakit,pulanglah." Ujar Ibu Kai. Abigail menggeleng. "Aku tidak apa-apa. "

Bohong. Sebenarnya kepala Abigail bertambah pusing saat ini. Sesekali ia berpegangan pada tembok saat berjalan. Bahiyih lalu memegang kedua pundak Abigail dari belakang.

"Kak, apa kakak tidak kasihan kepadaku? Aku tidak mauada yang berbaring di rumah sakit lagi. Pulanglah,Akan aku temani." Abigail berbalik badan. Ia lalu tersenyum.

"Baiklah." Kalau bukan karena Bahiyih,Abigail tidak akan pulang hari ini sampai ia telah meminta maaf kepada Kai ataupun Ayahnya.

"Ayo," Bahiyih dan Abigail pun pulang. Mereka pulang dengan taksi agar tidak menunggu lama. Sesampainya dirumah,Abigail segera tertidur agar rasa sakit di kepalanya berkurang.

Sementara Bahiyih,ia kembali mengeluarkan ponselnya dari saku,lalu mengirim pesan text kepada Ayahnya.

Ayah

°Ayah harus shooting kembali.

--

Tidak bisakah Ayah pulang°
untuk kakak?

━─ೋ❈ೋ─━

Abigail kini duduk termenung di dapur. Roti selai dan segelas susu di hadapannya ia biarkan saja. Sesekali ia menghirup dan menghela nafas panjang.

"Makanlah kak. Bukankah kakak akan pupang hari ini?" Lamunan Abigail terbuyar. Ia hampir lupa jika hari ini ia akan pulang. Tapi,apakah ia akan pulang dalam kondisi seperti ini.

"Apa kakak sudah sehat?" Tanya Bahiyih yang kawatir melihat Abigail karena sejak kemarin belum makan sekalipun.

"Aku akan pulang besok," Ucap Abigail. Ia kemudian berubah pikiran." Tidak,aku akan pulang lusa,minggu depan. Entahlah aku belum ingin pulang."

Ia kemudian menangkup wajahnya dengan tangan dan menundukan kepalanya. Dibiarkannya rabutnya tergurai begitu saja.

"Makanlah kak. Bagaimana jika setelah ini kita menjenguk Kak Kai?" Abigail segera mengangkat kepalanya. Ia kemudian menyibak rambutnya.

"Benar. Aku akan makan lalu pergi kesana. Saat dia bangun aku akan segera meminta maaf." Ucap Abigail semangat. Bahiyih hanya tersenyum kecut. Ia menatap wajah Abigail nanar.

Sebegitu besarnya rasa bersalahnya.

"Sudah Bahiyih. Bersiaplah,aku akan mandi sekarang." Mata Bahiyih segera tertuju pada piring dan gelas yang sudah kosong. Abigail sudah berlari ke kamarnya. Bahiyih kembali memasukan rotinya ke dalam mulutnya.

━─ೋ❈ೋ─━

Abigail sudah selesai bersiap. Tas berisi pakaiannya juga sudah selesai dikemas. Ia duduk di kursi ujung kamar. Ia lalu menghela nafas.

Tok tok.  "Kak,ayo."

Abigail segera berdiri. Ia menggendong tasnya lalu keluar. Dengan sedikit paksaan,gadis itu tersenyum. "Ayo!"

sleep boy ·· hueningkai [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang