21. Jaga Dirimu [REVISI ✅]

1.7K 163 26
                                    

Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤

PLAK!!!

Sebuah tamparan keras berhasil mendarat di pipi Win yang kini memerah dengan bekas yang tertinggal begitu jelas. 

Sang ayah begitu murka pada anak keduanya, karena telah merusak rencananya di persidangan. Membuat para bajingan itu dijatuhi hukuman ringan atas apa yang sudah mereka perbuat pada anak tengahnya. 

Win, pemuda itu menangis dengan tubuh yang sudah terjatuh ke lantai. Jemari rampingnya menahan pipi yang terasa perih, dengan hati yang tersayat.

"BODOH!!!" sembur sang ayah, amarahnya telah meledak, wajahnya merah padam dengan sorot mata tajam penuh kemurkaan.

Win terisak, tubuhnya bergetar. Pemuda itu tak berani menatap mata sang ayah yang begitu berapi-api dengan kemarahan.

"MEMALUKAN!"

"Akh..." Sunny menarik paksa lengan anaknya, mencengkeramnya erat hingga pemuda manis itu merintih dibawah cengkeraman sang ayah.

"A-ayah...M-maafkan... A-kkh.." cengkerman sang ayah semakin kuat. Dia menarik lengan Win membawanya semakin mendekat hingga Win tak dapat lagi mengelak. Kedua bola mata hitam pekat yang begitu tajam itu, kini menusuk retinanya. Menggetarkan seluruh tubuhnya, hingga rasa takut itu semakin menyeruak. 

"SIAPA YANG MENGAJARIMU UNTUK MELAKUKAN HAL BODOH WIN!!!"

"JANGAN DIAM SAJA! JAWAB AYAH! SIAPA YANG MENGAJARIMU BERBOHONG! KAU SANGAT MEMALUKAN! AYAH KECEWA PADAMU!

DEG!

"Ayah, tolong tenangkan dirimu. Win masih sakit, dia butuh istirahat. Kita bicarakan ini nanti." sergah Tay yang tak mau terjadi pertengkaran hebat lagi di rumahnya.

Win baru saja kembali. Jangan sampai pertengkaran ini membuat adiknya pergi dari rumah dan meninggalkan mereka lagi. Tay tak akan membiarkan hal itu terjadi. 

"DIAM KAU TAY! INI URUSAN AYAH DENGAN ANAK YANG MEMBANGKANG! JAWAB WIN! KENAPA KAU BERBOHONG DI PERSIDANGAN! KAU MEMBUAT AYAH MALU!" 

"Tidak ayah! Aku tidak bohong! Semua yang kukatakan tadi adalah kenyataan. Bright dan dua sahabatnya tidak menyiksaku. Mereka menjagaku dengan baik. Mereka tidak pantas mendapat hukuman berat yang ayah rencanakan!" 

PLAK!!!

"Ayah! Hentikan!" pekik Davikah. Wanita paruh baya itu berlari menghampiri anaknya yang terisak, begitu rapuh, begitu ketakutan. Davikah mendekap sang anak, melindunginya dalam pelukannya. Tangan cantiknya mengelus surai kecoklatan sang anak yang terasa kusut. Wanita itu menjauhkan sang anak dari suaminya yang dikuasai amarah.

"Jangan sakiti anakku lagi!" 

"Lepaskan dia! Biar kuberi pelajaran pada anak membangkan ini!" Sunny menarik lengan anaknya, namun Davikah dengan sekuat tenaga menahan Win dalam dekapnya.

"CUKUP AYAH! HENTIKAN!" sergah Tay menghentikan sang ayah.

"Jangan sakiti siapapun. Win berkata yang sejujurnya. Dia tidak berbohong, ayah."

My Hero [COMPLETED ✅] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang